Manajemen dan Tata Kelola Kemitraan Lintas Sektor Dalam Kegiatan Pameran Seni Rupa di Museum Basoeki Abdullah Jakarta Studi Kasus: Pameran Narasi Mitos dan Legenda
{"title":"Manajemen dan Tata Kelola Kemitraan Lintas Sektor Dalam Kegiatan Pameran Seni Rupa di Museum Basoeki Abdullah Jakarta Studi Kasus: Pameran Narasi Mitos dan Legenda","authors":"Gilang Cempaka, Ayoeningsih Dyah W, Mohamad Sajili","doi":"10.51353/jmbm.v3i2.586","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan mengelola, mengatur, dan melaksana agar sebuah kegiatan dapat bekerja dengan efektif dan efisien, dimana hal yang berkait pengaturan dapat membantu menyelesaikan sesuatu proses agar yang optimal baik dalam aspek sumber daya manusia, materi, keuangan dan struktur organisasi agar efektif dan efisiensi. Dalam kegiatan sebuah pameran, kegiatan manajemen digunakan untuk tata kelola antar kemitraan agar pameran tersebut dapat diwujudkan, diterima dan diapresiasi dengan baik oleh publik. Kemitraan sebagai dasar kerjasama lintas sektoral digunakan untuk merealisasikan dan membangun fondasi dalam sebuah kegiatan, dalam hal ini adalah pameran seni rupa yang diselenggarakan di Museum Basoeki Abdullah dengan tema Narasi Mitos dan Legenda Indonesia”, di Museum Basoeki Abdullah yang diselenggarakan pada periode Juli 2020. Kemitraan yang dibentuk antara 3 elemen- triplehelix, yakni unsur pemerintah diwakili Museum Basoeki Abdullah (Musbadul), NGO, Komunitas 22 Ibu dan unsur pendidikan yakni Universitas Paramadina diangkat menjadi studi kasus yang membahas dan analisa program kemitraan, serta pendekatan ilmu manajeman sebagai dasar tata kelola pelaksanaan kegiatan pameran yang akan diselenggarakan. Pelaksanaan pameran yang baik dengan respon audiens yang positif merupakan salah satu indikator dalam keberhasilan pameran tersebut, dan komponen tersebut dapat dilihat dari data kunjungan, liputan media, serta respon positif dari berbagai kegiatan post event yang dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu melalui wawancara mendalam dengan narasumber dan menyebarkan kuisioner kepada pengunjung pameran sehingga dapat diketahui keberhasilan pameran ini. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan manajemen dan tata kelola pameran yang merupakan hasil dari kerjasama tiga unsur yaitu pemerintah, NGO, dan pendidikan","PeriodicalId":196778,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen dan Bisnis Madani","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Manajemen dan Bisnis Madani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51353/jmbm.v3i2.586","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan mengelola, mengatur, dan melaksana agar sebuah kegiatan dapat bekerja dengan efektif dan efisien, dimana hal yang berkait pengaturan dapat membantu menyelesaikan sesuatu proses agar yang optimal baik dalam aspek sumber daya manusia, materi, keuangan dan struktur organisasi agar efektif dan efisiensi. Dalam kegiatan sebuah pameran, kegiatan manajemen digunakan untuk tata kelola antar kemitraan agar pameran tersebut dapat diwujudkan, diterima dan diapresiasi dengan baik oleh publik. Kemitraan sebagai dasar kerjasama lintas sektoral digunakan untuk merealisasikan dan membangun fondasi dalam sebuah kegiatan, dalam hal ini adalah pameran seni rupa yang diselenggarakan di Museum Basoeki Abdullah dengan tema Narasi Mitos dan Legenda Indonesia”, di Museum Basoeki Abdullah yang diselenggarakan pada periode Juli 2020. Kemitraan yang dibentuk antara 3 elemen- triplehelix, yakni unsur pemerintah diwakili Museum Basoeki Abdullah (Musbadul), NGO, Komunitas 22 Ibu dan unsur pendidikan yakni Universitas Paramadina diangkat menjadi studi kasus yang membahas dan analisa program kemitraan, serta pendekatan ilmu manajeman sebagai dasar tata kelola pelaksanaan kegiatan pameran yang akan diselenggarakan. Pelaksanaan pameran yang baik dengan respon audiens yang positif merupakan salah satu indikator dalam keberhasilan pameran tersebut, dan komponen tersebut dapat dilihat dari data kunjungan, liputan media, serta respon positif dari berbagai kegiatan post event yang dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu melalui wawancara mendalam dengan narasumber dan menyebarkan kuisioner kepada pengunjung pameran sehingga dapat diketahui keberhasilan pameran ini. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan manajemen dan tata kelola pameran yang merupakan hasil dari kerjasama tiga unsur yaitu pemerintah, NGO, dan pendidikan