{"title":"PENGARUH KOMUNIKASI KOERSIF TENTANG PROTOKOL KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS COVID-19 PADA IBU LANSIA DI ERA NEW NORMAL","authors":"L. Nasution, E. Sari","doi":"10.51544/jkmlh.v6i2.2242","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Untuk itu pencegahan penularan melalui upaya promotif dan preventif terhadap Covid-19 bagi lansia menjadi prioritas, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas kesehatan. \nUpaya promotif dan preventif maka perlu dilakukan pendekatan dengan komunikasi koersif. Komunikasi koersif adalah proses penyampaian pesan (pikiran dan perasaan) oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, opini, atau perilaku dengan gaya yang mengandung paksaan sehingga memberikan dampak adanya kepatuhan akan kebijakan serta aturan dalam menjalankan protokol kesehatan seperti (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) bahkan adanya sanksi bagi yang melanggar kebijakan dan aturan. \nJenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dan penelitian kualitatif. Sampel penelitian ini yakni sebanyak 10 (sepuluh) lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak. Sampel penelitian ditentukan secara non-random sampling dengan jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel dari populasi menggunakan kriteria. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. \nHasil penelitian diketahui bahwa petugas kesehatan menggunakan komunikasi koersif yang terdiri dari 5 tahapan yaitu menasihati, menegur, memberikan peringatan, memberikan hukuman, dan melakukan tindakan fisik kepada lansia. Komunikasi koersif memiliki efek terhadap lansia yaitu timbulnya rasa kekhawatiran, rasa takut akan penting protokol kesehatan guna memutus penyebaran virus Covid-19. Saran peneliti terhadap petugas kesehatan yang membaca, atau pembaca yang akan menjadi petugas kesehatan agar tidak terlalu keras atau kasar terhadap lansia sehingga dapat memberikan efek jera, namun jangan sampai dan sebisa mungkin dihindari untuk melakukan tindakan fisik ke lansia agar lansia tidak mengalami trauma akan rasa takut yang berlebih akan adanya aturan dan kebijakan protol kesehatan.","PeriodicalId":186380,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i2.2242","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Untuk itu pencegahan penularan melalui upaya promotif dan preventif terhadap Covid-19 bagi lansia menjadi prioritas, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas kesehatan.
Upaya promotif dan preventif maka perlu dilakukan pendekatan dengan komunikasi koersif. Komunikasi koersif adalah proses penyampaian pesan (pikiran dan perasaan) oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, opini, atau perilaku dengan gaya yang mengandung paksaan sehingga memberikan dampak adanya kepatuhan akan kebijakan serta aturan dalam menjalankan protokol kesehatan seperti (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) bahkan adanya sanksi bagi yang melanggar kebijakan dan aturan.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dan penelitian kualitatif. Sampel penelitian ini yakni sebanyak 10 (sepuluh) lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak. Sampel penelitian ditentukan secara non-random sampling dengan jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel dari populasi menggunakan kriteria. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian diketahui bahwa petugas kesehatan menggunakan komunikasi koersif yang terdiri dari 5 tahapan yaitu menasihati, menegur, memberikan peringatan, memberikan hukuman, dan melakukan tindakan fisik kepada lansia. Komunikasi koersif memiliki efek terhadap lansia yaitu timbulnya rasa kekhawatiran, rasa takut akan penting protokol kesehatan guna memutus penyebaran virus Covid-19. Saran peneliti terhadap petugas kesehatan yang membaca, atau pembaca yang akan menjadi petugas kesehatan agar tidak terlalu keras atau kasar terhadap lansia sehingga dapat memberikan efek jera, namun jangan sampai dan sebisa mungkin dihindari untuk melakukan tindakan fisik ke lansia agar lansia tidak mengalami trauma akan rasa takut yang berlebih akan adanya aturan dan kebijakan protol kesehatan.