Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pola Makanan Sehat, Bergizi Dan Seimbang Siswa Kelas VII-D MTs. Negeri 1 Kerinci
{"title":"Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pola Makanan Sehat, Bergizi Dan Seimbang Siswa Kelas VII-D MTs. Negeri 1 Kerinci","authors":"Nazirwan S.Pd.I","doi":"10.47783/literasiologi.v9i1.425","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dari pengalaman mengajar pada mata pelajaran Penjasorkes kelas VII D di MTsN 1 Kerinci ternyata masih banyak menemukan permasalahan, antara lain: 1) Hasil belajar mata pelajaran Penjasorkes sangat rendah, 2) siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran, dan 3) guru dalam proses pembelajaran masih bersifat konvensional/ ceramah saja/ tidak menggunakan metode yang bervariasi. Berdasarkan hasil ulangan terdapat 13 Orang siswa mendapatkan nilai rata-rata dibawah standar dari nilai rata-rata yang telah ditetapkan sekolah yakni 60, serta Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53%. Standar minimum ketuntasan belajar penjasorkes Kelas VII C MTs Negeri 1 Kerinci belum mencapai standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%. Berdasarkan hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 secara klasikal sebesar 23,53% belum mengalami kenaikan masih tetap pada 23,53% dari setelah diterapkannya Model Pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 1 meningkat akan tetapi belum memenuhi standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%. Berdasarkan hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 2 Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53% atau mengalami kenaikan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 2 meningkat dibandingkan dengan siklus 1. Jadi, melalui Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar materi pola makanan sehat, bergizi dan seimbang siswa Kelas VII D MTs Negeri 1 Kerinci.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Literasiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v9i1.425","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dari pengalaman mengajar pada mata pelajaran Penjasorkes kelas VII D di MTsN 1 Kerinci ternyata masih banyak menemukan permasalahan, antara lain: 1) Hasil belajar mata pelajaran Penjasorkes sangat rendah, 2) siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran, dan 3) guru dalam proses pembelajaran masih bersifat konvensional/ ceramah saja/ tidak menggunakan metode yang bervariasi. Berdasarkan hasil ulangan terdapat 13 Orang siswa mendapatkan nilai rata-rata dibawah standar dari nilai rata-rata yang telah ditetapkan sekolah yakni 60, serta Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53%. Standar minimum ketuntasan belajar penjasorkes Kelas VII C MTs Negeri 1 Kerinci belum mencapai standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%. Berdasarkan hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 secara klasikal sebesar 23,53% belum mengalami kenaikan masih tetap pada 23,53% dari setelah diterapkannya Model Pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 1 meningkat akan tetapi belum memenuhi standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%. Berdasarkan hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 2 Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53% atau mengalami kenaikan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 2 meningkat dibandingkan dengan siklus 1. Jadi, melalui Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar materi pola makanan sehat, bergizi dan seimbang siswa Kelas VII D MTs Negeri 1 Kerinci.