Pub Date : 2024-01-11DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.636
Sumarto Sumarto, Abdul Sahib
Perencanaan mutu, pengorganisasian mutu, pelaksanaan mutu dan evaluasi mutu program studi manajemen pendidikan Islam pascasarjana IAIN curup berbasis Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) LAMDIK sesuai dengan pemahaman dan pelaksanaan mutu yaitu ukuran kebaikan dan tingkat atau derajat kebaikan, keindahan yang sesuai dengan yang disyaratkan dan distandarkan dalam rangka memberikan pelayanan mencakup input, proses dan output atau produk, service, proses, orang dan lingkungan dalam rangka memuaskan harapan masyarakat. Mutu memiliki standar atau syarat kualitas yang didasarkan pada Akreditasi, memiliki beberapa kualifikasi: sesuai dengan spesifikasi; sesuai dengan maksud dan kegunaannya; tidak salah atau cacat; dan benar pada saat awal dan selamanya. Kualitas yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat, mempunyai kualifikasi; memuaskan masyarakat; melebihi harapan masyarakat; dan mencerahkan masyarakat. Pelaksanaan mutu program studi manajemen pendidikan Islam berbasis Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) LAMDIK memberikan hasil masimal program studi Manajemen Pendidikan Islam memperoleh hasil Akreditasi Unggul di tahun 2023.
{"title":"MANAJEMEN MUTU PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS AKREDITASI UNGGUL","authors":"Sumarto Sumarto, Abdul Sahib","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.636","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.636","url":null,"abstract":"Perencanaan mutu, pengorganisasian mutu, pelaksanaan mutu dan evaluasi mutu program studi manajemen pendidikan Islam pascasarjana IAIN curup berbasis Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) LAMDIK sesuai dengan pemahaman dan pelaksanaan mutu yaitu ukuran kebaikan dan tingkat atau derajat kebaikan, keindahan yang sesuai dengan yang disyaratkan dan distandarkan dalam rangka memberikan pelayanan mencakup input, proses dan output atau produk, service, proses, orang dan lingkungan dalam rangka memuaskan harapan masyarakat. Mutu memiliki standar atau syarat kualitas yang didasarkan pada Akreditasi, memiliki beberapa kualifikasi: sesuai dengan spesifikasi; sesuai dengan maksud dan kegunaannya; tidak salah atau cacat; dan benar pada saat awal dan selamanya. Kualitas yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat, mempunyai kualifikasi; memuaskan masyarakat; melebihi harapan masyarakat; dan mencerahkan masyarakat. Pelaksanaan mutu program studi manajemen pendidikan Islam berbasis Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) LAMDIK memberikan hasil masimal program studi Manajemen Pendidikan Islam memperoleh hasil Akreditasi Unggul di tahun 2023.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":" 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139625813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-12DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.595
Murniyanto Murniyanto
Mutu pendidikan menjadi penting untuk memastikan bahwa siswa menerima pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat. Salah satu cara untuk melakukan mutu pendidikan adalah melalui sistem penjaminan mutu pembelajaran.Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah, serta observasi langsung terhadap pembelajaran di kelas V. Hasil penelitian mutu pembelajaran Pendidikan agama Islam telah diimplementasikan dengan baik melalui beberapa tahapan, seperti penyusunan program pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan penilaian.Kurikulum pendidikan agama Islam di kelas V mengacu pada kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan konteks lingkungan. penjaminan mutu pembelajaran dilakukan melalui penerapan standar nasional Pendidikan.
{"title":"Manajemen Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Terusan Kabupaten Musi Rawas Utara","authors":"Murniyanto Murniyanto","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.595","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.595","url":null,"abstract":"Mutu pendidikan menjadi penting untuk memastikan bahwa siswa menerima pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat. Salah satu cara untuk melakukan mutu pendidikan adalah melalui sistem penjaminan mutu pembelajaran.Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah, serta observasi langsung terhadap pembelajaran di kelas V. Hasil penelitian mutu pembelajaran Pendidikan agama Islam telah diimplementasikan dengan baik melalui beberapa tahapan, seperti penyusunan program pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan penilaian.Kurikulum pendidikan agama Islam di kelas V mengacu pada kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan konteks lingkungan. penjaminan mutu pembelajaran dilakukan melalui penerapan standar nasional Pendidikan.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139320299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.588
Ambo Fera Afrizal
Era revolusi industry (RI) 4.0 dan selanjutnya 75% pekerjaan melibatkan kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, pembelajaran sepanjang hayat. Revolusi berbasis Cyber Physical System,gabungan antara domain digital, fisik, dan biologi. Lebih dari 55 % organisasi menyatakan bahwa digital talent gap semakin lebar. Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital. Semakin pentingnya kecakapan sosial (social skills) dalam bekerja. Metode penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah studi pustaka yang di awali dari peneliti itu sendiri, adapun penelitian lainnya adalah berupa pengumpulan data terhadap naskah dengan alat kamera atau foto copy, dan kartu data untuk membantu peneliti dalam mengklarifikasi data yang telah didapatkan di lapangan. Dalam penelitian ini yaitu verbal simbolik terhadap naskah-naskah yang belum dianalisis dengan alat bantu baik kamera maupun foto copy. Masalah lain yang menghambat perkembangan pendidikan Islam, sebagaimana yang disebutkan di atas adalah minimnya pemikiran kreatif, inovatif, dan kritis yang dilontarkan oleh praktisi pendidikan Islam dan para pakar terhadap isu-isu aktual yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Para praktisi dan pakar pendidikan Islam lebih sibuk memikirkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara lembaga pendidikan satu dengan lembaga pendidikan yang lainnya, dari pada memikirkan tentang isu-isu krusial yang berkembang. Belum nampak ide-ide kreatif, inovatif, dan kritis yang dimunculkan oleh pemikir pendidikan Islam untuk kemajuan pendidikan Islam itu sendiri.
{"title":"Manajemen Pendidikan Islam pada Era Revolusi Industri 4.0 Di MAN 2 Kota Jambi","authors":"Ambo Fera Afrizal","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.588","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.588","url":null,"abstract":"Era revolusi industry (RI) 4.0 dan selanjutnya 75% pekerjaan melibatkan kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, pembelajaran sepanjang hayat. Revolusi berbasis Cyber Physical System,gabungan antara domain digital, fisik, dan biologi. Lebih dari 55 % organisasi menyatakan bahwa digital talent gap semakin lebar. Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital. Semakin pentingnya kecakapan sosial (social skills) dalam bekerja. Metode penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah studi pustaka yang di awali dari peneliti itu sendiri, adapun penelitian lainnya adalah berupa pengumpulan data terhadap naskah dengan alat kamera atau foto copy, dan kartu data untuk membantu peneliti dalam mengklarifikasi data yang telah didapatkan di lapangan. Dalam penelitian ini yaitu verbal simbolik terhadap naskah-naskah yang belum dianalisis dengan alat bantu baik kamera maupun foto copy. Masalah lain yang menghambat perkembangan pendidikan Islam, sebagaimana yang disebutkan di atas adalah minimnya pemikiran kreatif, inovatif, dan kritis yang dilontarkan oleh praktisi pendidikan Islam dan para pakar terhadap isu-isu aktual yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Para praktisi dan pakar pendidikan Islam lebih sibuk memikirkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara lembaga pendidikan satu dengan lembaga pendidikan yang lainnya, dari pada memikirkan tentang isu-isu krusial yang berkembang. Belum nampak ide-ide kreatif, inovatif, dan kritis yang dimunculkan oleh pemikir pendidikan Islam untuk kemajuan pendidikan Islam itu sendiri.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"144 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139341345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.589
M. Arfah
Kepemimpinan dalam Islam pun bukan untuk kelompok kecil, tetapi memimpin dunia dan seluruh makhluk yang berada di dalamnya. Artinya, setiap manusia lahir dan memegang amanah kepemimpinan, untuk mengajak pada kebaikan dan tidak berbuat kerusakan. Pemimpin adalah orang yang patuh dan lurus, (terhadap regulasi) dan tidak ingkar terhadap hal yang sudah disetujui bersama. Pada konteks Islam berarti patuh dan taat pada Al-Quran dan Hadist sebagai referensi utama. Selain itu, pemimpin juga harus mencintai yang dipimpinnya dan membawa mereka pada kebaikan dan keselamatan. Pemimpin dalam hal ini tidak menjerumuskan, tetapi membawa pada jalan keselamatan bersama. Kepemimpinan dalam Islam pun bukan untuk kelompok kecil, tetapi memimpin dunia dan seluruh makhluk yang berada di dalamnya. Artinya, setiap manusia lahir dan memegang amanah kepemimpinan, untuk mengajak pada kebaikan dan tidak berbuat kerusakan.
{"title":"Konsep Dasar Kepemimpinan dalam Islam","authors":"M. Arfah","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.589","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.589","url":null,"abstract":"Kepemimpinan dalam Islam pun bukan untuk kelompok kecil, tetapi memimpin dunia dan seluruh makhluk yang berada di dalamnya. Artinya, setiap manusia lahir dan memegang amanah kepemimpinan, untuk mengajak pada kebaikan dan tidak berbuat kerusakan. Pemimpin adalah orang yang patuh dan lurus, (terhadap regulasi) dan tidak ingkar terhadap hal yang sudah disetujui bersama. Pada konteks Islam berarti patuh dan taat pada Al-Quran dan Hadist sebagai referensi utama. Selain itu, pemimpin juga harus mencintai yang dipimpinnya dan membawa mereka pada kebaikan dan keselamatan. Pemimpin dalam hal ini tidak menjerumuskan, tetapi membawa pada jalan keselamatan bersama. Kepemimpinan dalam Islam pun bukan untuk kelompok kecil, tetapi memimpin dunia dan seluruh makhluk yang berada di dalamnya. Artinya, setiap manusia lahir dan memegang amanah kepemimpinan, untuk mengajak pada kebaikan dan tidak berbuat kerusakan.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139341288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.594
Suty Harningsih
Supervisi manajerial merupakan suatu upaya yang dilakukan pengawas untuk membina kepala madrasah khususnya, dan warga sekolah umumnya dalam pengelolaan madrasah. Sasaran supervisi manajerial adalah pengelolaan aspek pengelolaan dan administrasi madrasah yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran. Untuk melaksanakan supervisi manajerial pengawas perlu memahami prinsip-prinsip, metode dan teknik yang ada, serta menerapkannya sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga jabatan pengawas madrasah harus melalui program pendidikan profesi dan sertifikasi pengawas madrasah. Supervisi manajerial merupakan upaya yang dilakukan pengawas untuk membina kepala madrasah khususnya, dan warga madrasah umumnya dalam pengelolaan sekolah. Aktivitas pengawas dalam supervisi manajerial tercakup dalam empat kata kunci, yaitu: Membimbing (membantu dan mendampingi) dalam penyusunan dan perumusan berbagai pedoman, panduan, kebijakan atau program madrasah. Memonitor, dalam pelaksanaan hal-hal yang sudah jelas aturannya, Membina, dalam pelaksanaan hal-hal yang perlu inisiatif madrasah, Mengevaluasi (termasuk memeriksa dan menilai) dalam hal- hal yang berkaitan dengan ketersediaan perangkat, maupun pelaksanaan program Madrasah.
{"title":"Supervisi Manajerial Pengawas Madrasah (Tuntutan Kompetensi dalam Sertifikasi Pengawas)","authors":"Suty Harningsih","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.594","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.594","url":null,"abstract":"Supervisi manajerial merupakan suatu upaya yang dilakukan pengawas untuk membina kepala madrasah khususnya, dan warga sekolah umumnya dalam pengelolaan madrasah. Sasaran supervisi manajerial adalah pengelolaan aspek pengelolaan dan administrasi madrasah yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran. Untuk melaksanakan supervisi manajerial pengawas perlu memahami prinsip-prinsip, metode dan teknik yang ada, serta menerapkannya sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga jabatan pengawas madrasah harus melalui program pendidikan profesi dan sertifikasi pengawas madrasah. Supervisi manajerial merupakan upaya yang dilakukan pengawas untuk membina kepala madrasah khususnya, dan warga madrasah umumnya dalam pengelolaan sekolah. Aktivitas pengawas dalam supervisi manajerial tercakup dalam empat kata kunci, yaitu: Membimbing (membantu dan mendampingi) dalam penyusunan dan perumusan berbagai pedoman, panduan, kebijakan atau program madrasah. Memonitor, dalam pelaksanaan hal-hal yang sudah jelas aturannya, Membina, dalam pelaksanaan hal-hal yang perlu inisiatif madrasah, Mengevaluasi (termasuk memeriksa dan menilai) dalam hal- hal yang berkaitan dengan ketersediaan perangkat, maupun pelaksanaan program Madrasah.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139341334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.592
Syafri Juana
Penelitian tentang mengefektifkan supervisi klinis untuk meningktkan kualitas pembelajaran guru di MTsN 2 Sungai Penuh. Rancangan penelitian berupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 1 pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dengan tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru dengan mengefektifkan supervisi klinis di MTsN 2 Sungai Penuh. Subjek penelitian sebanyak 6 orang guru, dengan instrument berupa instrument supervisi klinis, instrument lembar penilaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian bahwa supervisi klinis dengan pendekatan identifikasi, solusi, diskusi dan kolaborasi (ISDK) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru di MTsN 2 Sungai Penuh, sesuai hasil penilaian RPP memperoleh rata-rata 68,40 pada siklus 1 dan 87,33 pada siklus IIdengan hasil penilaian pembelajaran pada siklus 1 rata-rata 60,58 dan pada siklus II rata-71,50.
本研究的目的是通过有效的临床督导来提高双溪半岛第二中学教师的学习质量。研究设计采用学校行动研究的形式,分为两个周期。每个周期包括一次会议,分为计划、实施、观察和反思等阶段。本研究的目的是通过简化 Sungai Penuh MTsN 2 的临床督导来提高教师的学习质量。研究对象为 6 名教师,研究工具包括临床督导工具、教案评估工具和学习实施工具。研究结果表明,采用识别、解决、讨论与合作(ISDK)方法进行临床督导可以提高 Sungai Penuh MTsN 2 的教师学习质量,教案评估结果显示,第一周期的平均值为 68.40,第二周期为 87.33;学习评估结果显示,第一周期的平均值为 60.58,第二周期为 71.50。
{"title":"Efektivitas Supervisi Kelas Berbasis Klinis dalam Pendekatan Identifikasi, Solusi, Diskusi dan Kolaborasi (ISDK) di MTSN 2 Sungai Penuh","authors":"Syafri Juana","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.592","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.592","url":null,"abstract":"Penelitian tentang mengefektifkan supervisi klinis untuk meningktkan kualitas pembelajaran guru di MTsN 2 Sungai Penuh. Rancangan penelitian berupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 1 pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dengan tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru dengan mengefektifkan supervisi klinis di MTsN 2 Sungai Penuh. Subjek penelitian sebanyak 6 orang guru, dengan instrument berupa instrument supervisi klinis, instrument lembar penilaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian bahwa supervisi klinis dengan pendekatan identifikasi, solusi, diskusi dan kolaborasi (ISDK) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru di MTsN 2 Sungai Penuh, sesuai hasil penilaian RPP memperoleh rata-rata 68,40 pada siklus 1 dan 87,33 pada siklus IIdengan hasil penilaian pembelajaran pada siklus 1 rata-rata 60,58 dan pada siklus II rata-71,50.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139341335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.587
Ali Imron
Pengoptimalan sarana pendidikan dan pembelajaran tersebut dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan cara mendidik Rasul SAW terhadap para sahabat- nya, sehingga menghasilkan bentuk pendidikan yang relijius, ramah lingkungan, penghargaan terhadap prestasi, perlindungan terhadap yang lemah dan kerja bersama dalam keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. Tujuan pendidikan dalam Al-Quran adalah untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, dan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. Secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk; pertama alat untuk memperluas, memelihara, dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan nasional. Kedua alat untuk mengadakan perubahan inovasi dan perkembangan.
{"title":"Ilmu Tafsir Memahami Konsep Dasar dan Lingkup Kajian Pendidikan Islam","authors":"Ali Imron","doi":"10.47783/literasiologi.v10i2.587","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i2.587","url":null,"abstract":"Pengoptimalan sarana pendidikan dan pembelajaran tersebut dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan cara mendidik Rasul SAW terhadap para sahabat- nya, sehingga menghasilkan bentuk pendidikan yang relijius, ramah lingkungan, penghargaan terhadap prestasi, perlindungan terhadap yang lemah dan kerja bersama dalam keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. Tujuan pendidikan dalam Al-Quran adalah untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, dan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. Secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk; pertama alat untuk memperluas, memelihara, dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan nasional. Kedua alat untuk mengadakan perubahan inovasi dan perkembangan.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139341320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.566
Novi Revolina Doriza, Ngadri Yusro, Dina Hajja Ristianti
Program kokurikuler tahsin merupakan program yang ditujukan untuk membantu individu memperbaiki keterampilan membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Program ini dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah-sekolah agama, lembaga pendidikan Islam, atau pusat pengajian Al-Quran. Dalam penelitian ini, fokus utama adalah pada perkembangan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa setelah adanya program tahsin di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Kemampuan membaca Al-Quran adalah keterampilan penting bagi umat Muslim. Untuk mengembangkan kemampuan membaca Al-Quran, penting untuk belajar dari sumber yang dapat diandalkan dan berkomitmen untuk mengasah kemampuan tersebut. Kursus Al-Quran, pengajaran dari guru yang berkualitas, dan penggunaan sumber- sumber belajar yang baik dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. enis penelitian yang dilakukan adalah dengan memilih informan kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan induksi. Hasil penelitian menunjukkan, Sebelum program tahsin, siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong memiliki variasi dalam minat baca Al-Qur'an, termasuk siswa yang aktif dan memiliki motivasi intrinsik dan siswa yang hanya membaca Al-Qur'an sesekali atau bahkan tidak memiliki minat. Implementasi program kokurikuler tahsin di SMA Negeri 2 Rejang Lebong terstruktur dan terencana, serta didukung oleh strategi pembelajaran yang inklusif, fasilitas memadai, dan dukungan penuh dari pihak sekolah. Program tahsin dilaksanakan setiap hari dalam jadwal pelajaran harian selama 1 jam. Program kokurikuler tahsin dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong, termasuk pemahaman tentang tajwid, teknik membaca yang benar, pelafalan yang baik, kefasihan dalam membaca, penerapan aturan tajwid, dan pengenalan huruf-huruf Arab. Namun, masih terdapat variasi dalam kemampuan membaca Al-Qur'an siswa setelah program tahsin.
塔赫辛联合课程是一项旨在帮助个人提高正确阅读《古兰经》技能的课程。该课程可在宗教学校、伊斯兰教育机构或古兰经诵读中心等不同场合开展。在本研究中,主要关注的是在 SMA Negeri 2 Rejang Lebong 开展塔赫辛课程后,学生阅读《古兰经》能力的发展情况。阅读《古兰经》的能力是穆斯林的一项重要技能。要培养阅读《古兰经》的能力,必须从可靠的来源学习,并致力于磨练这些技能。古兰经》课程、合格教师的教学以及良好学习资源的使用都有助于提高阅读《古兰经》的能力。本研究采用的是描述性定性研究方法,通过观察、访谈和文献资料收集数据。本研究使用的数据收集技术包括观察、访谈和文献。使用的数据分析技术是归纳法定性分析。研究结果表明,在实施 "大信 "计划之前,雷让莱邦第二中学(SMA Negeri 2 Rejang Lebong)十一年级学生对阅读《古兰经》的兴趣各不相同,其中包括积极主动、有内在动力的学生,以及只是偶尔阅读《古兰经》甚至没有兴趣的学生。尼格里第二中学(SMA Negeri 2 Rejang Lebong)的 "大信"(tahsin)联合课程的实施是有组织、有计划的,并得到了全纳学习策略、充足的设施和学校的全力支持。Tahsin 课程在每天的课程表中实施,每天 1 小时。Tahsin 联合课程能够提高 SMA Negeri 2 Rejang Lebong 学校十一年级学生阅读《古兰经》的能力,包括理解 tajweed、正确的阅读技巧、良好的发音、流利的阅读、tajweed 规则的应用以及阿拉伯字母介绍。然而,塔赫辛课程结束后,学生的古兰经阅读能力仍存在差异。
{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM KOKURIKULER TAHSIN DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 REJANG LEBONG","authors":"Novi Revolina Doriza, Ngadri Yusro, Dina Hajja Ristianti","doi":"10.47783/literasiologi.v10i1.566","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i1.566","url":null,"abstract":"Program kokurikuler tahsin merupakan program yang ditujukan untuk membantu individu memperbaiki keterampilan membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Program ini dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah-sekolah agama, lembaga pendidikan Islam, atau pusat pengajian Al-Quran. Dalam penelitian ini, fokus utama adalah pada perkembangan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa setelah adanya program tahsin di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Kemampuan membaca Al-Quran adalah keterampilan penting bagi umat Muslim. Untuk mengembangkan kemampuan membaca Al-Quran, penting untuk belajar dari sumber yang dapat diandalkan dan berkomitmen untuk mengasah kemampuan tersebut. Kursus Al-Quran, pengajaran dari guru yang berkualitas, dan penggunaan sumber- sumber belajar yang baik dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. enis penelitian yang dilakukan adalah dengan memilih informan kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan induksi. Hasil penelitian menunjukkan, Sebelum program tahsin, siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong memiliki variasi dalam minat baca Al-Qur'an, termasuk siswa yang aktif dan memiliki motivasi intrinsik dan siswa yang hanya membaca Al-Qur'an sesekali atau bahkan tidak memiliki minat. Implementasi program kokurikuler tahsin di SMA Negeri 2 Rejang Lebong terstruktur dan terencana, serta didukung oleh strategi pembelajaran yang inklusif, fasilitas memadai, dan dukungan penuh dari pihak sekolah. Program tahsin dilaksanakan setiap hari dalam jadwal pelajaran harian selama 1 jam. Program kokurikuler tahsin dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong, termasuk pemahaman tentang tajwid, teknik membaca yang benar, pelafalan yang baik, kefasihan dalam membaca, penerapan aturan tajwid, dan pengenalan huruf-huruf Arab. Namun, masih terdapat variasi dalam kemampuan membaca Al-Qur'an siswa setelah program tahsin.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.570
Isnaini Septemiarti, Syukron Dasyah
Kondisi keberagaman masyarakat dan budaya Indonesia, secara positif menggambarkan kekayaan potensi sebuah masyarakat yang pluralis, namun secara negatif orang merasa tidak nyaman karena tidak saling mengenal budaya orang lain. Setiap etnik atau ras cenderung mempunyai semangat dan ideologi yang etnosentris, yang menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik atau ras lain. Terjadinya tidak saling mengenal identitas budaya orang lain, bisa mendorong meningkatnya prasangka terhadap orang lain, berupa sikap antipati yang didasarkan pada kesalahan generalisasi yang diekspresikan sebagai perasaan. Prasangka juga diarahkan kepada sebuah kelompok secara keseluruhan, atau kepada seseorang hanya karena itu adalah anggota kelompok tertentu. Dengan demikian, bentuk prasangka memiliki potensi dalam mengkambinghitamkan orang lain melalui stereotipe, diskriminasi dan penciptaan jarak sosial. Maka tidaklah heran apabila para masyarakat yang plural hidup dengan keberagaman budaya, dimana setiap perbedaan dapat menimbulkan dampak positif dan juga negatif.
{"title":"PENGUATAN KECERDASAN PERSPEKTIF BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL (ANTROPOLOGIS)","authors":"Isnaini Septemiarti, Syukron Dasyah","doi":"10.47783/literasiologi.v10i1.570","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i1.570","url":null,"abstract":"Kondisi keberagaman masyarakat dan budaya Indonesia, secara positif menggambarkan kekayaan potensi sebuah masyarakat yang pluralis, namun secara negatif orang merasa tidak nyaman karena tidak saling mengenal budaya orang lain. Setiap etnik atau ras cenderung mempunyai semangat dan ideologi yang etnosentris, yang menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik atau ras lain. Terjadinya tidak saling mengenal identitas budaya orang lain, bisa mendorong meningkatnya prasangka terhadap orang lain, berupa sikap antipati yang didasarkan pada kesalahan generalisasi yang diekspresikan sebagai perasaan. Prasangka juga diarahkan kepada sebuah kelompok secara keseluruhan, atau kepada seseorang hanya karena itu adalah anggota kelompok tertentu. Dengan demikian, bentuk prasangka memiliki potensi dalam mengkambinghitamkan orang lain melalui stereotipe, diskriminasi dan penciptaan jarak sosial. Maka tidaklah heran apabila para masyarakat yang plural hidup dengan keberagaman budaya, dimana setiap perbedaan dapat menimbulkan dampak positif dan juga negatif.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"128 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-10DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.569
Henrisal Lubis, Muhammad Darwis Dasopang, Z. Hasibuan
Latar belakang masalah pada penelitian ini fokus pada Pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam Meningkatkan Kreativitas Mengajar Guru Pai Di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Pada teorinya dengan adanya forum MGMP dapat membina guru yang profesional dan kreativitas, namun kenyataanya masih jauh dari apa yang diharapkan, karena masih banyak guru PAI yang monoton dalam mengajar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, bagaimana kreativitas mengajar guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, dan bagaimana dampak pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kreativitas guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal Untuk menemukan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) guru PAI dapat terlaksana dengan baik, yakni dengan waktu yang telah disepakati bersama, dan kadang bisa terlaksana tanpa jadwal yang ditentukan, dikarenakan adanya hal-hal yang harus dituntaskan. Jadwal pelaksanaan yang telah disepakati, yaitu pada awal ajaran baru, menjelang ujian tengah dan akhir semester, dan juga pada moment-moment yang terkait dengan pendidikan guru PAI. Kreativitas mengajar guru PAI berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan yaitu: a) kreativitas dalam mengembangkan strategi, c) Kreativitas dalam memilih dan menggunakan media.Dampak pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kreativitas guru PAI di berdasarkan hasil penelitian yaitu a) Mampu mengidentifikasi masalah dan cara memecahkan masalah yang ditemui dalam proses belajar mengajar, b) Pelaksanaan MGMP guru pendidikan agama mampu meningkatkan kompetensi mengajar, dan juga kreativitas mengajar.
本研究的问题背景主要集中在曼达林-纳塔尔省曼西海岸地区在提高 PAI 教师教学创造力方面实施的学科教师咨询(MGMP)。从理论上讲,MGMP 论坛可以培养专业教师和创造力,但现实情况却与预期相去甚远,因为仍有许多 PAI 教师教学单调。基于上述问题的背景,研究者提出了本研究的问题,即曼德拉市曼德拉区的 PAI 教师如何实施学科教师研讨(MGMP),曼德拉市曼德拉区的 PAI 教师的教学创造力如何,曼德拉市曼德拉区的 PAI 教师实施学科教师研讨(MGMP)对提高曼德拉市曼德拉区的 PAI 教师的创造力的影响如何。 为了找到本研究的结果,研究者采用了描述性的定性方法,使用的数据收集技术有观察法、访谈法和文献法。数据分析采用的是描述性定性数据分析,即通过减少数据、呈现数据和得出结论。本研究的结果可以得出这样的结论:PAI 教师的学科教师审议(MGMP)的实施可以正常进行,即在已商定的时间内进行,有时也会因为必须完成的事情而在没有指定时间表的情况下进行。已商定的实施时间表,即在新学年开始时、期中和期末考试前,以及与 PAI 教师教育相关的时刻。根据研究结果,可以说明 PAI 教师的教学创造力,即根据研究结果,实施学科教师会议(MGMP)对提高 PAI 教师创造力的影响是:a) 能够发现问题,以及如何解决教学过程中遇到的问题;b) 实施 MGMP 可提高宗教教育教师的教学能力,以及教学创造力。
{"title":"PELAKSANAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU PAI DI MAN SE WILAYAH PANTAI BARAT KABUPATEN MANDAILING NATAL","authors":"Henrisal Lubis, Muhammad Darwis Dasopang, Z. Hasibuan","doi":"10.47783/literasiologi.v10i1.569","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v10i1.569","url":null,"abstract":"Latar belakang masalah pada penelitian ini fokus pada Pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam Meningkatkan Kreativitas Mengajar Guru Pai Di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Pada teorinya dengan adanya forum MGMP dapat membina guru yang profesional dan kreativitas, namun kenyataanya masih jauh dari apa yang diharapkan, karena masih banyak guru PAI yang monoton dalam mengajar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, bagaimana kreativitas mengajar guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, dan bagaimana dampak pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kreativitas guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal Untuk menemukan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) guru PAI dapat terlaksana dengan baik, yakni dengan waktu yang telah disepakati bersama, dan kadang bisa terlaksana tanpa jadwal yang ditentukan, dikarenakan adanya hal-hal yang harus dituntaskan. Jadwal pelaksanaan yang telah disepakati, yaitu pada awal ajaran baru, menjelang ujian tengah dan akhir semester, dan juga pada moment-moment yang terkait dengan pendidikan guru PAI. Kreativitas mengajar guru PAI berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan yaitu: a) kreativitas dalam mengembangkan strategi, c) Kreativitas dalam memilih dan menggunakan media.Dampak pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kreativitas guru PAI di berdasarkan hasil penelitian yaitu a) Mampu mengidentifikasi masalah dan cara memecahkan masalah yang ditemui dalam proses belajar mengajar, b) Pelaksanaan MGMP guru pendidikan agama mampu meningkatkan kompetensi mengajar, dan juga kreativitas mengajar.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}