SOSIALISASI KLUSTERISASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MUARO JAMBI BERDASARKAN METODEANALISIS GEROMBOL NON-HIERARKI DI KANTOR KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI
Syamsyida Rozi, C. Multahadah, Fitratul Aini, Z. Gusmanely, Corry Sormin
{"title":"SOSIALISASI KLUSTERISASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MUARO JAMBI BERDASARKAN METODEANALISIS GEROMBOL NON-HIERARKI DI KANTOR KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI","authors":"Syamsyida Rozi, C. Multahadah, Fitratul Aini, Z. Gusmanely, Corry Sormin","doi":"10.30596/IHSAN.V3I1.6626.G5479","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Derajat Kesehatan masyarakat yang dilihat berdasarkan nilai Indeks Pembangunan Kesehatan masyarakat (IPKM) merupakan salah satu faktor dalam peningkatan pembangunan manusia di suatu wilayah. Salah satu indikatornya yaitu angka gizi buruk bayi dan balita (stunting), yang saat ini sedang menjadi perhatian di kecamatan Jambi Luar Kota. Perhitungan derajat kesehatan yang dilakukan selama ini berdasarkan rata- rata seluruh indikator atau distribusi data. Selain itu terdapat permasalahan terkait konsistensi data dan kurangnya informasi dalam setiap indikator. Solusi dari permasalahan ini dilakukan melalui data mining. Data Mining dapat digunakan untuk menggali informasi tersembunyi dari kumpulan data yang multidimensi dengan K-means dalam metode cluster analysis non hierarki. Menurut penyuluh pada kecamatan Jambi Luar Kota, pendataan bayi dan balita selama ini berdasarkan data dari posyandu dan dikelompokkan berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Tapi belum secara jauh mampu mengkluster tingkat stunting di desa-desa di kawasan kecamatan Jambi Luar Kota, sehingga pengklasteran angka stunting perlu dilakukan. Dengan melakukan pengklasteran metode K-Means diharapkan mempermudah para penyuluh untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi stunting pada bayi dan balita di kecamatan Jambi Luar Kota dan hasil pengklusteran dapat dijadikan dasar dari penentuan kebijakan untuk mengatasi masalah stunting pada bayi dan balita.","PeriodicalId":186647,"journal":{"name":"Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30596/IHSAN.V3I1.6626.G5479","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Derajat Kesehatan masyarakat yang dilihat berdasarkan nilai Indeks Pembangunan Kesehatan masyarakat (IPKM) merupakan salah satu faktor dalam peningkatan pembangunan manusia di suatu wilayah. Salah satu indikatornya yaitu angka gizi buruk bayi dan balita (stunting), yang saat ini sedang menjadi perhatian di kecamatan Jambi Luar Kota. Perhitungan derajat kesehatan yang dilakukan selama ini berdasarkan rata- rata seluruh indikator atau distribusi data. Selain itu terdapat permasalahan terkait konsistensi data dan kurangnya informasi dalam setiap indikator. Solusi dari permasalahan ini dilakukan melalui data mining. Data Mining dapat digunakan untuk menggali informasi tersembunyi dari kumpulan data yang multidimensi dengan K-means dalam metode cluster analysis non hierarki. Menurut penyuluh pada kecamatan Jambi Luar Kota, pendataan bayi dan balita selama ini berdasarkan data dari posyandu dan dikelompokkan berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Tapi belum secara jauh mampu mengkluster tingkat stunting di desa-desa di kawasan kecamatan Jambi Luar Kota, sehingga pengklasteran angka stunting perlu dilakukan. Dengan melakukan pengklasteran metode K-Means diharapkan mempermudah para penyuluh untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi stunting pada bayi dan balita di kecamatan Jambi Luar Kota dan hasil pengklusteran dapat dijadikan dasar dari penentuan kebijakan untuk mengatasi masalah stunting pada bayi dan balita.