{"title":"Analisis Lafaz Tanshurullaha dalam Tafsir Fi Zilal Al-Qur’an dan Tafsir Al-Kabir","authors":"Agusni Yahya, Syukran Abu Bakar, Masrul Rahman","doi":"10.22373/tafse.v7i1.12420","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Helping others is mandatory in certain ways that one's fellow human beings can understand. But in the Qur'an Allah not only commands people to help their neighbors, Allah also commands us to help Him, there are different interpretations among ulama regarding the sentence nashrullah. In this study, the author will express the thoughts of Sayyid Qutb in his interpretation of Fi Zhilâl al-Qur'an and al-Râzi in Tafsîr al-Kabîr against lafaz nashrullah. The goal is to find out how different interpretations of lafaz nashrullah according to Sayyid Qutb and al-Râzi. The results showed that in sayyid Qutb's view, nashrullah is done by purifying the values of godliness and reviving His manhaj and shari'a. Meanwhile, according to al-Râzi nashrullah is to fight against the infidels as the Messenger of Allah did to defend Allah t and this religion of Islam from their insults and slurs. Tolong-menolong terhadap sesama merupakan hal wajib dilaksanakan dengan cara-cara tertentu yang dapat dipahami sesama manusia. Namun dalam al-Qur’an Allah tidak hanya memerintahkan manusia untuk tolong-menolong antar sesama mereka, Allah juga memerintahkan kita untuk menolong-Nya, di sini muncul perbedaan para ualam dalam menafsirkan makna kalimat nashrullah. Dalam penelitian ini penulis akan mengungkapkan pemikiran Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi Zhilâl al-Qur’an dan al-Râzi dalam Tafsîr al-Kabîr terhadap lafaz Nashrullah. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan penafsiran lafaz nashrullah menurut Sayyid Qutb dan al-Râzi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan Sayyid Qutb, nashrullah dilakukan dengan cara memurnikan kembali nilai-nilai ketauhidan dan menghidupkan kembali manhaj dan syariat-syariat-Nya. Sedangkan menurut al-Râzi nashrullah adalah melakukan peperangan melawan kaum kafir sebagaimana dilakukan Rasulullah untuk membela Allah t dan agama Islam ini dari hinaan dan cercaan mereka.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v7i1.12420","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Helping others is mandatory in certain ways that one's fellow human beings can understand. But in the Qur'an Allah not only commands people to help their neighbors, Allah also commands us to help Him, there are different interpretations among ulama regarding the sentence nashrullah. In this study, the author will express the thoughts of Sayyid Qutb in his interpretation of Fi Zhilâl al-Qur'an and al-Râzi in Tafsîr al-Kabîr against lafaz nashrullah. The goal is to find out how different interpretations of lafaz nashrullah according to Sayyid Qutb and al-Râzi. The results showed that in sayyid Qutb's view, nashrullah is done by purifying the values of godliness and reviving His manhaj and shari'a. Meanwhile, according to al-Râzi nashrullah is to fight against the infidels as the Messenger of Allah did to defend Allah t and this religion of Islam from their insults and slurs. Tolong-menolong terhadap sesama merupakan hal wajib dilaksanakan dengan cara-cara tertentu yang dapat dipahami sesama manusia. Namun dalam al-Qur’an Allah tidak hanya memerintahkan manusia untuk tolong-menolong antar sesama mereka, Allah juga memerintahkan kita untuk menolong-Nya, di sini muncul perbedaan para ualam dalam menafsirkan makna kalimat nashrullah. Dalam penelitian ini penulis akan mengungkapkan pemikiran Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi Zhilâl al-Qur’an dan al-Râzi dalam Tafsîr al-Kabîr terhadap lafaz Nashrullah. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan penafsiran lafaz nashrullah menurut Sayyid Qutb dan al-Râzi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan Sayyid Qutb, nashrullah dilakukan dengan cara memurnikan kembali nilai-nilai ketauhidan dan menghidupkan kembali manhaj dan syariat-syariat-Nya. Sedangkan menurut al-Râzi nashrullah adalah melakukan peperangan melawan kaum kafir sebagaimana dilakukan Rasulullah untuk membela Allah t dan agama Islam ini dari hinaan dan cercaan mereka.
帮助他人在某些方面是强制性的,一个人的同胞可以理解。但在《古兰经》中,安拉不仅命令人们帮助他们的邻居,安拉也命令我们帮助他,对于这句话,乌拉玛之间有不同的解释。在本研究中,作者将表达Sayyid Qutb在解释《Fi zhill al-Qur an》和《al- r zi In tafsr al- kab》中对拉法兹·纳什鲁拉的看法。我们的目标是找出赛义德·库特布和阿尔·拉伊兹对拉法兹·纳什鲁拉的不同解释。结果表明,在赛义德·库特布看来,纳什鲁拉是通过净化虔诚的价值观和恢复他的曼哈伊和伊斯兰教法来实现的。同时,根据al- r兹的说法,纳什鲁拉要像安拉的使者那样与异教徒作战,捍卫安拉和伊斯兰教免受他们的侮辱和诽谤。龙- menong - menong terhadap sesama merupakan hal wajib dilaksanakan dengan kara -cara tertentu yang dapat dipahami sesama manusia。Namun dalam al-《古兰经》Allah tidak hanya memorintahkan manusia untuk tolon -menolong antar sesama mereka, Allah juga memorintahkan kita untuk menolon - nya, di sini muncul perbedaan parualam dalam menafsirkan makna kalimat nashrullah。《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》;图朱安尼,阿达尔,阿达尔,阿达尔,阿达尔,阿达尔,阿达尔,阿达尔。Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan Sayyid Qutb, nashrullah dilakukan dengan cara memurnikan kembali nilai-nilai ketauhidan dan menghidupkan kembali manhaj dan syariia - syariia - nya。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。