Islamisasi Penulisan Sejarah: Survey Gagasan Hamka, Syed Naquib Al-Attas, dan Ahmad Mansur Suryanegara

Tiar Anwar Bachtiar
{"title":"Islamisasi Penulisan Sejarah: Survey Gagasan Hamka, Syed Naquib Al-Attas, dan Ahmad Mansur Suryanegara","authors":"Tiar Anwar Bachtiar","doi":"10.30829/J.V2I2.3035","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semenjak ada usaha untuk menuliskan sejarah Indonesia setelah Indonesia merdeka sebagai upaya untuk mendefinisikan bentuk “Indonesia” sebagai sebagai sebuah bangsa dan komunitas politik, dari kalangan aktivis dan pemimpin Islam banyak yang mengajukan keberatan. Pada umumnya mereka mengajukan keberatan bahwa Indonesia yang digambarkan terlalu bernuansa Hindu dan memberikan ruang yang sangat sempit bagi sejarah umat Islam. Di antara tokoh yang sangat vokal menyuarakan keberatan ini adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dan Ahmad Mansur Suryanegara (AMS). Tulisan ini bertujuan mengungkap bagaimana gagasan keduanya tentang Islamisasi penulisan sejarah Indonesia yang dirasakan keduanya kurang “Islam”. Berdasarkan survey terhadap karya-karya sejarah Indonesia yang ditulis oleh keduanya, maka dapat ditemukan bahwa baik HAMKA yang tidak secara khusus dilatih sebagai sejarawan dan AMS yang merupakan dosen sejarah di Universitas Padjadjaran sama-sama berusaha menawarkan peng-Islam-an penulisan sejarah Indonesia dengan memberikan ruang lebih luas untuk diangkatnya peran umat Islam dalam sejarah Indonesia semenjak kedatangan Islam yang diperkirakan HAMKA sudah ada sejak abad ke-7 M. Hanya saja, keduanya tidak ditemukan merumuskan metodologi yang ajeg dalam melakukannya. Kelihatannya AMS yang dididik dalam metodologi Barat dalam penulisan sejarah tidak terlampau mempermasalahkan perihal metodologi sejarah walaupun datang dari Barat.Kata Kunci: Islamisasi, Islamisasi Penulisan Sejarah, HAMKA, Ahmad Mansur Suryanegara, Peran Islam dalam Sejarah Indonesia..","PeriodicalId":443274,"journal":{"name":"JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30829/J.V2I2.3035","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Semenjak ada usaha untuk menuliskan sejarah Indonesia setelah Indonesia merdeka sebagai upaya untuk mendefinisikan bentuk “Indonesia” sebagai sebagai sebuah bangsa dan komunitas politik, dari kalangan aktivis dan pemimpin Islam banyak yang mengajukan keberatan. Pada umumnya mereka mengajukan keberatan bahwa Indonesia yang digambarkan terlalu bernuansa Hindu dan memberikan ruang yang sangat sempit bagi sejarah umat Islam. Di antara tokoh yang sangat vokal menyuarakan keberatan ini adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dan Ahmad Mansur Suryanegara (AMS). Tulisan ini bertujuan mengungkap bagaimana gagasan keduanya tentang Islamisasi penulisan sejarah Indonesia yang dirasakan keduanya kurang “Islam”. Berdasarkan survey terhadap karya-karya sejarah Indonesia yang ditulis oleh keduanya, maka dapat ditemukan bahwa baik HAMKA yang tidak secara khusus dilatih sebagai sejarawan dan AMS yang merupakan dosen sejarah di Universitas Padjadjaran sama-sama berusaha menawarkan peng-Islam-an penulisan sejarah Indonesia dengan memberikan ruang lebih luas untuk diangkatnya peran umat Islam dalam sejarah Indonesia semenjak kedatangan Islam yang diperkirakan HAMKA sudah ada sejak abad ke-7 M. Hanya saja, keduanya tidak ditemukan merumuskan metodologi yang ajeg dalam melakukannya. Kelihatannya AMS yang dididik dalam metodologi Barat dalam penulisan sejarah tidak terlampau mempermasalahkan perihal metodologi sejarah walaupun datang dari Barat.Kata Kunci: Islamisasi, Islamisasi Penulisan Sejarah, HAMKA, Ahmad Mansur Suryanegara, Peran Islam dalam Sejarah Indonesia..
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
自从印尼独立后试图记录印尼的历史以来,人们一直试图将“印尼”的形式定义为一个国家和一个政治团体,许多活动人士和伊斯兰领导人都对此表示反对。总的来说,他们认为印尼被描绘得太印度化了,给穆斯林的历史留下了非常狭窄的空间。元音的人物之间表示反对这是哈吉阿卜杜勒马利克·卡里姆·艾哈迈德Amrullah (HAMKA)和曼苏尔Suryanegara (pr)。本文旨在揭示了印尼历史写作都是关于伊斯兰化的想法怎么样?都缺乏“伊斯兰”的感觉。两者根据调查对印尼历史作品所写的好,就可以免费得到发现HAMKA不特别训练作为历史学家和pr的是大学的历史教授Padjadjaran都试图提供写作peng-Islam-an印尼的历史角色提供更广阔空间,免得穆斯林印度尼西亚自从伊斯兰教的预计HAMKA历史可以追溯到公元7世纪。只是,这两种方法都没有发明出来。在西方写作方法论方面受过教育的AMS,即使是来自西方的,也不会对历史方法论提出太多问题。关键词:伊斯兰化,伊斯兰化书写历史,HAMKA, Ahmad Mansur Suryanegara,伊斯兰教在印尼历史上的作用
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Transition in Building Function of the Former Official Residences for Residents and Resident Assistants from the Dutch Colonial Heritage of the 19-20th Century in Madiun Raya Principles of Teaching of the Khawarij Group and its Impact to the Present Inventory, Preservation and Digitalization of Manuscripts as a Historical Source in Jambi Classification of Science in the Ihsha' Al-'Ulum (Encyclopedia of Science) Al-Farabi (870-950 AD) Tri Wulan Muslimat Nahdlatul Ulama Recitation's Cultural Values in East Oku Regency
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1