WOOD COFFINS IN SELAYAR AND THEIR COUNTERPARTS IN SEVERAL REGIONS IN THE PROVINCES OF SOUTH SULAWESI AND SOUTHEAST SULAWESI

Bernadeta Akw
{"title":"WOOD COFFINS IN SELAYAR AND THEIR COUNTERPARTS IN SEVERAL REGIONS IN THE PROVINCES OF SOUTH SULAWESI AND SOUTHEAST SULAWESI","authors":"Bernadeta Akw","doi":"10.24832/wln.v19i1.509","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi wadah kubur kayu yang diletakkan di gua-gua di Kepulauan Selayar dan perbandingannya dengan beberapa daerah di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam pencapaiannya, selain diuraikan bentuk-bentuk wadah kubur kayu di gua-gua Selayar, juga dilakukan deskripsi temuan sejenis di Bulukumba, Enrekang, Toraja (Sulawesi Selatan) dan Kolaka Utara (Sulawesi Tenggara). Metode yang digunakan adalah studi literatur (desk study), yaitu mencari dan menghimpun berbagai referensi berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan disertai analisis bentuk, sebaran dan etnografi serta pembuatan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi wadah kubur kayu baik di pesisir maupun di pedalaman Sulawesi Selatan terdapat di Selayar, Bulukumba, Enrekang dan Toraja. Demikian pula di Sulawesi Tenggara wadah kubur kayu ditemukan di gua-gua khususnya di daerah Kolaka Utara. Dari data literatur menunjukkan wadah kubur kayu berawal di Toraja sekitar abad ke-8 M dan mengalami perkembangan pada abad ke-12 dan ke-13 Masehi. Kontinuitas tradisi itu masih berlangsung di Toraja yang merupakan daerah pegunungan yang secara geografis cukup terisolir sehingga lambat dalam memperoleh perubahan budaya pada masa-masa tertentu. Secara etnografis, wadah kubur kayu yang digunakan oleh sebagian masyarakat Toraja sekarang memiliki perbedaan secara tipologis. Berbeda dengan Enrekang, meskipun terletak pada topografi perbukitan dan pegunungan, namun masyarakatnya tidak lagi menggunakan wadah kubur kayu disebabkan kuatnya pengaruh agama Islam.\n \nThis research aims to establish the distribution of wood coffins placed in caves in Selayar Islands and their counterparts in several regions in South Sulawesi and Southeast Sulawesi. To meet the aim, the research describes the forms of wood coffins placed in caves in Selayar, Bulukumba, Enrekang, and Toraja (South Sulawesi) and Kolaka Utara (Southeast Sulawesi). The method used was literature study (desk study), which comprises the activities of finding and collecting various references related to the research topic. The collected data were analyzed to find out the forms, distribution and ethnography of wood coffins in those regions. A map of the distribution of wood coffins in the regions was also made. The results of the research show that the distribution of wood coffins in the coastal areas and hinterlands in South Sulawesi is found in Selayar, Bulukumba, Enrekang and Toraja. In Southeast Sulawesi especially in the region of Kolaka Utara, wood coffins are found in caves. The data collected through literature study show that the tradition of using wood coffins started in Toraja around the 8th century and experienced rapid development in the 12th and 13th centuries. Today the tradition is still performed in Toraja. This region is mountainous, so that it did not undergo rapid cultural changes in some certain eras. Ethnographically, the wood coffins now used by some of the Toraja communities have typological differences compared with the ones used in the past. Enrekang is also a mountainous area. However, the community does not use wood coffins anymore due to the strong influence of Islam.","PeriodicalId":269396,"journal":{"name":"JURNAL WALENNAE","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL WALENNAE","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/wln.v19i1.509","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi wadah kubur kayu yang diletakkan di gua-gua di Kepulauan Selayar dan perbandingannya dengan beberapa daerah di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam pencapaiannya, selain diuraikan bentuk-bentuk wadah kubur kayu di gua-gua Selayar, juga dilakukan deskripsi temuan sejenis di Bulukumba, Enrekang, Toraja (Sulawesi Selatan) dan Kolaka Utara (Sulawesi Tenggara). Metode yang digunakan adalah studi literatur (desk study), yaitu mencari dan menghimpun berbagai referensi berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan disertai analisis bentuk, sebaran dan etnografi serta pembuatan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi wadah kubur kayu baik di pesisir maupun di pedalaman Sulawesi Selatan terdapat di Selayar, Bulukumba, Enrekang dan Toraja. Demikian pula di Sulawesi Tenggara wadah kubur kayu ditemukan di gua-gua khususnya di daerah Kolaka Utara. Dari data literatur menunjukkan wadah kubur kayu berawal di Toraja sekitar abad ke-8 M dan mengalami perkembangan pada abad ke-12 dan ke-13 Masehi. Kontinuitas tradisi itu masih berlangsung di Toraja yang merupakan daerah pegunungan yang secara geografis cukup terisolir sehingga lambat dalam memperoleh perubahan budaya pada masa-masa tertentu. Secara etnografis, wadah kubur kayu yang digunakan oleh sebagian masyarakat Toraja sekarang memiliki perbedaan secara tipologis. Berbeda dengan Enrekang, meskipun terletak pada topografi perbukitan dan pegunungan, namun masyarakatnya tidak lagi menggunakan wadah kubur kayu disebabkan kuatnya pengaruh agama Islam.   This research aims to establish the distribution of wood coffins placed in caves in Selayar Islands and their counterparts in several regions in South Sulawesi and Southeast Sulawesi. To meet the aim, the research describes the forms of wood coffins placed in caves in Selayar, Bulukumba, Enrekang, and Toraja (South Sulawesi) and Kolaka Utara (Southeast Sulawesi). The method used was literature study (desk study), which comprises the activities of finding and collecting various references related to the research topic. The collected data were analyzed to find out the forms, distribution and ethnography of wood coffins in those regions. A map of the distribution of wood coffins in the regions was also made. The results of the research show that the distribution of wood coffins in the coastal areas and hinterlands in South Sulawesi is found in Selayar, Bulukumba, Enrekang and Toraja. In Southeast Sulawesi especially in the region of Kolaka Utara, wood coffins are found in caves. The data collected through literature study show that the tradition of using wood coffins started in Toraja around the 8th century and experienced rapid development in the 12th and 13th centuries. Today the tradition is still performed in Toraja. This region is mountainous, so that it did not undergo rapid cultural changes in some certain eras. Ethnographically, the wood coffins now used by some of the Toraja communities have typological differences compared with the ones used in the past. Enrekang is also a mountainous area. However, the community does not use wood coffins anymore due to the strong influence of Islam.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
木棺材在塞拉亚和他们的同行在苏拉威西省南部和东南部的几个地区
这项研究的目的是确定塞亚尔群岛洞穴中放置的木制坟墓容器的分布情况,并将其与南苏拉威西岛和东南部的几个地区进行比较。在他的作品中,除了描述了塞拉洞穴中木制坟墓的形状外,还描述了在乌尔库巴、恩雷康、托拉雅(南苏拉威西)和北科拉卡(苏拉威西东南部)发现的一种类型。使用的方法是文献研究,即查找和收集与研究主题相关的各种参考资料。然后进行数据处理,并对形状、除法、民族志和地图制作进行分析。研究结果表明,南苏拉威西海岸和南苏拉威西内陆木材坟墓的分布在塞拉亚、托鲁昆巴、恩雷康和托拉雅。同样,在苏拉威西东南部的苏拉威西水库中,尤其是在北科拉卡地区的洞穴中发现了木材。文献表明,木制墓地的历史可以追溯到公元8世纪的托拉雅,并在公元12和13世纪取得了发展。这一传统的延续仍在托拉雅,托拉雅是一个地域孤立的地区,在某些时期文化变化缓慢。从人种志上看,托拉雅一些社区使用的木制坟墓在类型学上有很大的不同。与Enrekang不同的是,虽然坐落在山区和山丘的地形上,但由于伊斯兰教的强大影响,人们不再使用木制墓地。这一研究旨在建立在南苏拉威西和苏拉威西南部几个地区的木头棺材的分布。为了与aim见面,研究描述了森林种植的夹层、南无毛巴、内衬托拉雅和北苏拉威西。使用的方法是文职研究,这比较了找到和收集与研究主题相关的各种参考文献的活动。数据收集是分析出来的,以找出那些地区的木材分布和流质。该地区的木棺材分布分布也正在制作。研究表明,在苏拉威西南部的花丛和腹地中发现了森林可卡因的分布在大厅、羽库巴、内涵和托拉雅。尤其是在苏拉威西南部的科拉卡地区,森林棺材在洞穴中被发现。在8世纪前后,在12世纪和13世纪期间经历了快速发展的过程。今天的传统仍然在Toraja中表演。这个区域是mountainous,所以它不能理解在某些气候下发生的快速文化变化。据推测,被Toraja社区用的木头与过去用的不同。消融也是一个火山地区。但是,人们不再用木头来感受强烈的伊斯兰教影响了。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Penggambaran Qilin pada Mimbar Masjid Gedhe Mataram Kotagede: Kajian Arkeologi Seni INVESTIGATION OF THE EARLY TRACES OF PEPPER TRADING IN BANTEN AREA, WEST JAVA Pandangan Masyarakat mengenai Keberadaan Tinggalan Arkeologi di Kawasan Kota Lama Gorontalo Perbandingan Morfologi Nisan Arca pada Kompleks Makam Islam di Wilayah Etnik Makassar Osteoarkeologi Rangka Manusia Situs Leang Kado’4, Maros, Sulawesi Selatan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1