PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN SOAL OBJEKTIF BENTUK PILIHAN GANDA MELALUI UMPAN BALIK PADA GURU-GURU PAI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG
{"title":"PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN SOAL OBJEKTIF BENTUK PILIHAN GANDA MELALUI UMPAN BALIK PADA GURU-GURU PAI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG","authors":"Ahmad Suwarno","doi":"10.30821/ANSIRU.V5I1.9798","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. Secara proses terjadi peningkatan kinerja guru peserta dari masing-masing siklus. Pada siklus pertama skor kinerja guru adalah 40%, kemudian meningkat menjadi 91% pada siklus kedua. Skor kinerja guru yang diperoleh pada siklus ketiga ini dapat melebihi skor yang ditargetkan (90%). Dari aspek produk ditemukan bahwa: (1) pada siklus pertama ketercapaian validitas butir rata-rata adalah 11 (31,43%), taraf kesukaran cenderung berada pada P=>0,67, yaitu 17 (48,57%), indeks daya pembeda yang baik D=≥0,30 adalah 37,14%, dan pengecoh berfungsi 23 (69%); (2) pada siklus kedua, ketercapaian validitas butir soal rata-rata 15 (42,86%), butir soal cenderung berada pada rentangan P=0,33–0,67, yaitu 23 (65,71%), indeks daya pembeda yang baik D=≥0,30 menjadi 21 (60%), dan pengecoh berfungsi 83%; (3) pada siklus ketiga, ketercapaian validitas butir rata-rata 23 (66%), soal cenderung pada rentangan P=0,33-0,67 yaitu 24 (68,57%), soal yang memiliki daya beda yang baik D ≥ 0,30 meningkat 26 (74,28%). Data di atas menggambarkan bahwa secara umum terjadi peningkatan mutu produk soal dari siklus pertama, kedua, dan ketiga. Secara khusus, untuk validitas butir soal, peningkatan yang diharapkan terjadi pada siklus ketiga, karena tiga di antara soal buatan guru memiliki jumlah butir valid di atas 70%. Taraf kesukaran soal yang diharapkan di mana P=0,33-0,67 terjadi pada siklus kedua dan ketiga. Indeks daya pembeda soal yang baik juga diperoleh pada siklus ketiga, di mana soal yang memiliki D ≥ 0,30 mencapai 74,28%, lebih besar dari kriteria 70% yang ditetapkan. ","PeriodicalId":126913,"journal":{"name":"ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30821/ANSIRU.V5I1.9798","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. Secara proses terjadi peningkatan kinerja guru peserta dari masing-masing siklus. Pada siklus pertama skor kinerja guru adalah 40%, kemudian meningkat menjadi 91% pada siklus kedua. Skor kinerja guru yang diperoleh pada siklus ketiga ini dapat melebihi skor yang ditargetkan (90%). Dari aspek produk ditemukan bahwa: (1) pada siklus pertama ketercapaian validitas butir rata-rata adalah 11 (31,43%), taraf kesukaran cenderung berada pada P=>0,67, yaitu 17 (48,57%), indeks daya pembeda yang baik D=≥0,30 adalah 37,14%, dan pengecoh berfungsi 23 (69%); (2) pada siklus kedua, ketercapaian validitas butir soal rata-rata 15 (42,86%), butir soal cenderung berada pada rentangan P=0,33–0,67, yaitu 23 (65,71%), indeks daya pembeda yang baik D=≥0,30 menjadi 21 (60%), dan pengecoh berfungsi 83%; (3) pada siklus ketiga, ketercapaian validitas butir rata-rata 23 (66%), soal cenderung pada rentangan P=0,33-0,67 yaitu 24 (68,57%), soal yang memiliki daya beda yang baik D ≥ 0,30 meningkat 26 (74,28%). Data di atas menggambarkan bahwa secara umum terjadi peningkatan mutu produk soal dari siklus pertama, kedua, dan ketiga. Secara khusus, untuk validitas butir soal, peningkatan yang diharapkan terjadi pada siklus ketiga, karena tiga di antara soal buatan guru memiliki jumlah butir valid di atas 70%. Taraf kesukaran soal yang diharapkan di mana P=0,33-0,67 terjadi pada siklus kedua dan ketiga. Indeks daya pembeda soal yang baik juga diperoleh pada siklus ketiga, di mana soal yang memiliki D ≥ 0,30 mencapai 74,28%, lebih besar dari kriteria 70% yang ditetapkan.