SEJARAH STATUS PEMAJAKAN AMERICAN TRADING COMPANY (ATC) DI WILAYAH BORNEO UTARA (1865-1877)

Abstract

Pemajakan Borneo Utara kepada pihak American Trading Company (ATC) oleh Sultan Brunei telah merintis pertapakan satu koloni merkantilisme. Makalah ini akan membincangkan tentang status pemajakan wilayah di Borneo Utara oleh ATC dan seterusnya lebih banyak pemajakan dan penyerahan wilayah di Borneo Utara telah dilakukan oleh kuasa luar. Pemajakan yang dilakukan oleh Charles Lee Moses adalah penting kepada kewujudan hubungan simbiotik antara ATC dan British North Borneo (Chartered) Company (BNBC). Perkara ini telah memberikan impak yang besar terhadap transformasi masyarakat di Borneo Utara. Kelemahan perjanjian pemajakan yang dimeterai oleh Sultan Brunei dan Moses telah membuka keterikatannya terhadap pengawasan pihak ATC yang terlalu bersikap pragmatik sehingga membolehkan wakilnya membuat sebarang bentuk perjanjian dan konsulat di wilayah perdagangan mereka. Penulisan ini menghuraikan beberapa perkara berkaitan dengan hubungan diplomatik, perdagangan dan keselamatan yang menjadi punca kepada berlakunya perubahan status pemajakan dan penyerahan wilayah di Borneo Utara kepada pihak BNBC yang diwakili oleh Baron Von Overbeck dan Alfred Dent.The North Borneo lease to the American Trading Company (ATC) by the Sultan of Brunei has pioneered the establishment of a colony of mercantilism. This paper will discuss the status of regional leasing in North Borneo by ATC and more leasing and submission of territories in North Borneo has been made by external power. The legacy of Charles Lee Moses is important to the existence of a symbiotic relationship between ATC and the British North Borneo (Chartered) Company (BNBC). This has had a huge impact on the transformation of society in North Borneo. The disadvantages of the leasing agreement sealed by the Sultan of Brunei and Moses have opened its attachment to the oversight of ATCs who are too pragmatic to allow their representatives to make any form of agreement and consulate in their trading territories. This article describes a number of matters relating to diplomatic, trade and security relations that have been the cause of the changing status of leasing and submission of territories in North Borneo to BNBC represented by Baron Von Overbeck and Alfred Dent.