{"title":"Ekologi Penciptaan dalam Kejadian 1-3 sebagai Landasan Evaluasi Kritis terhadap Perilaku Ekologis Para Teolog Reformed Indonesia Masa Kini","authors":"Agustina Pasang","doi":"10.51730/ed.v3i1.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ecological (environmental) problems are the responsibility of all human beings, both personal and group, including the responsibilities of all religions or beliefs. Even so, it must be admitted that the topic of ecology and all its problems are lacking or not or even not getting attention as they should. Ecological topics tend to be distinguished, not or lacked attention by both churches and Christian theologians and reform theologians in particular with indications of a lack of Christian literature that addresses topics concerning ecology. There is no or lack of studies (seminars, lectures) on ecology both in the church environment, Christian institutions and theological colleges, besides that there is a misunderstanding which feels that ecology does not touch or come into contact with theology. This understanding appears in behavior that is not or less responsible for the environment (not friendly to the environment), for example by littering, spitting carelessly and so on. Permasalahan ekologis (lingkungan) merupakan tanggung jawab semua manusia baik bersifat pribadi maupun kelompok, termasuk di dalamnya tanggung jawab semua agama atau aliran kepercayaan. Meskipun demikian harus diakui bahwa topik ekologi dan semua permasalahannya kurang atau belum atau bahkan tidak mendapat perhatian sebagaimana seharusnya. Topik ekologi cenderung dianaktirikan, tidak atau kurang mendapat perhatian baik oleh gereja-gereja maupun para teolog Kristen dan teolog reform pada khususnya dengan indikasi kurangnya literatur-literatur Kristen yang membahas topik mengenai ekologi. Tidak ada atau kurangnya kajian-kajian (seminar, ceramah) mengenai ekologi baik di lingkungan gereja, lembaga-lembaga Kristen dan Sekolah Tinggi Teologi, selain itu adanya salah pengertian (misunderstanding) yang merasa bahwa ekologi tidak bersinggungan atau bersentuhan dengan teologi. Pemahaman ini nampak dalam perilaku yang tidak atau kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan (tidak ramah terhadap lingkungan), misalnya dengan membuang sampah sembarangan, meludah sembarangan dan lain sebagainya.","PeriodicalId":423155,"journal":{"name":"Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan","volume":"255 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51730/ed.v3i1.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Ecological (environmental) problems are the responsibility of all human beings, both personal and group, including the responsibilities of all religions or beliefs. Even so, it must be admitted that the topic of ecology and all its problems are lacking or not or even not getting attention as they should. Ecological topics tend to be distinguished, not or lacked attention by both churches and Christian theologians and reform theologians in particular with indications of a lack of Christian literature that addresses topics concerning ecology. There is no or lack of studies (seminars, lectures) on ecology both in the church environment, Christian institutions and theological colleges, besides that there is a misunderstanding which feels that ecology does not touch or come into contact with theology. This understanding appears in behavior that is not or less responsible for the environment (not friendly to the environment), for example by littering, spitting carelessly and so on. Permasalahan ekologis (lingkungan) merupakan tanggung jawab semua manusia baik bersifat pribadi maupun kelompok, termasuk di dalamnya tanggung jawab semua agama atau aliran kepercayaan. Meskipun demikian harus diakui bahwa topik ekologi dan semua permasalahannya kurang atau belum atau bahkan tidak mendapat perhatian sebagaimana seharusnya. Topik ekologi cenderung dianaktirikan, tidak atau kurang mendapat perhatian baik oleh gereja-gereja maupun para teolog Kristen dan teolog reform pada khususnya dengan indikasi kurangnya literatur-literatur Kristen yang membahas topik mengenai ekologi. Tidak ada atau kurangnya kajian-kajian (seminar, ceramah) mengenai ekologi baik di lingkungan gereja, lembaga-lembaga Kristen dan Sekolah Tinggi Teologi, selain itu adanya salah pengertian (misunderstanding) yang merasa bahwa ekologi tidak bersinggungan atau bersentuhan dengan teologi. Pemahaman ini nampak dalam perilaku yang tidak atau kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan (tidak ramah terhadap lingkungan), misalnya dengan membuang sampah sembarangan, meludah sembarangan dan lain sebagainya.
生态(环境)问题是全人类的责任,包括个人和群体的责任,包括所有宗教或信仰的责任。尽管如此,必须承认,生态学的话题和它的所有问题是缺乏或没有,甚至没有得到应有的重视。生态主题往往被区分开来,没有或缺乏教会和基督教神学家的关注,特别是改革神学家,缺乏关于生态主题的基督教文献的迹象。无论是教会环境、基督教机构还是神学院,都没有或缺乏关于生态学的研究(研讨会、讲座),而且还有一种误解,认为生态学与神学不接触或不接触。这种理解表现在对环境不负责或不太负责(对环境不友好)的行为上,例如乱扔垃圾、随地吐痰等等。永叠纪高原生态学(lingkungan) merupakan tanggung jab semua umuma baik bersiat pribadi maupun kelompok, termasuk di dalamnya tanggung jab semua agama atau aliran keperkayan。Meskipun demikian harus diakui bahwa topik ekologi dan permasalahannya kurang atau belum atau bahkan tidak mendapat perhatian sebagaimana seharusnya。中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:(研讨会,讲座)mengenai ekologi baik di lingkungan gereja, lembaga-lembaga Kristen dan Sekolah Tinggi Teologi, selain itu adanya salah pengertian(误解)yang merasa bahwa ekologi Tidak bersinggungan atau bersentuhan dengan Teologi。Pemahaman ini nampak dalam peraku yang tidak atau kurang bertanggung jawab terhadap lingkgan (tidak ramah terhadap lingkgan), misalnya dengan membuang sampah sembarangan, meludah sembarangan dan lain sebagainya。