Refleksi Alkitab tentang Hukuman Kebiri bagi Pelaku Kejahatan Seksual

Arieas Chijaya, Simon Simon
{"title":"Refleksi Alkitab tentang Hukuman Kebiri bagi Pelaku Kejahatan Seksual","authors":"Arieas Chijaya, Simon Simon","doi":"10.57069/haggadah.v1i2.14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The implementation of castration punishment triggered by the government through go-vernment regulations in lieu of law (PERPU) number 1 in 2016 for perpetrators of sexual crimes does indeed cause polemic in the public. Castration is a medical action in the form of removal or cutting of the male testes so that the hormone testosterone produced in the testes is reduced. The method used in this article is a qualitative method with an exegetical approach and literaturestudy. The results of this study found an answer that castration against perpetrators of sexual crimes by cutting off the testes of sexual function organs is not appropriate according to the Scriptures. God forbids castration because it destroys the physical perfection that was perfectly created by Him. Prohibition from God to castrate humans when examined historically, this is conducted by people who do not know God properly. They did this to show their devotion to worshiping other Gods. Even if God accepts the repentance of a castrated person, it does not mean that God approves of these castration practices. Penerapan hukuman kebiri yang dicetuskan oleh pemerintah melalui PERPU nomor 1 tahun 2016 bagi pelaku kejahatan seksual memang menimbulkan polemik di masyarakat umum. Hukuman kebiri atau yang disebut juga kastari adalah tindakan medik berupa pengangkatan atau pemotongan pada testis pria agar hormone testosteron yang diproduksi di testis berkurang. Metode yang peneliti gunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksegesis dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini didapatkan suatu jawaban, bahwa tindakan mengkebiri pelaku kejahatan seksual dengan cara memotong testis organ fungsi seksualnya tidaklah tepat menurut Alkitab. Allah melarang praktek pengkebirian karena merusak kesempurnaan fisik yang diciptakan-Nya secara sempurna. Larangan Tuhan untuk mengkebiri sesama manusia jika ditelisik historinya,ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah yang benar. Mereka melakukan ini untuk menunjukkan wujud baktinya menyembah ilah-ilah lain. Sekalipun Allah me-nerima pertobatan orang yang dikebiri, bukan berarti menunjukkan kesetujuan Allah pada praktik kebiri ini.","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v1i2.14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

The implementation of castration punishment triggered by the government through go-vernment regulations in lieu of law (PERPU) number 1 in 2016 for perpetrators of sexual crimes does indeed cause polemic in the public. Castration is a medical action in the form of removal or cutting of the male testes so that the hormone testosterone produced in the testes is reduced. The method used in this article is a qualitative method with an exegetical approach and literaturestudy. The results of this study found an answer that castration against perpetrators of sexual crimes by cutting off the testes of sexual function organs is not appropriate according to the Scriptures. God forbids castration because it destroys the physical perfection that was perfectly created by Him. Prohibition from God to castrate humans when examined historically, this is conducted by people who do not know God properly. They did this to show their devotion to worshiping other Gods. Even if God accepts the repentance of a castrated person, it does not mean that God approves of these castration practices. Penerapan hukuman kebiri yang dicetuskan oleh pemerintah melalui PERPU nomor 1 tahun 2016 bagi pelaku kejahatan seksual memang menimbulkan polemik di masyarakat umum. Hukuman kebiri atau yang disebut juga kastari adalah tindakan medik berupa pengangkatan atau pemotongan pada testis pria agar hormone testosteron yang diproduksi di testis berkurang. Metode yang peneliti gunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksegesis dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini didapatkan suatu jawaban, bahwa tindakan mengkebiri pelaku kejahatan seksual dengan cara memotong testis organ fungsi seksualnya tidaklah tepat menurut Alkitab. Allah melarang praktek pengkebirian karena merusak kesempurnaan fisik yang diciptakan-Nya secara sempurna. Larangan Tuhan untuk mengkebiri sesama manusia jika ditelisik historinya,ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah yang benar. Mereka melakukan ini untuk menunjukkan wujud baktinya menyembah ilah-ilah lain. Sekalipun Allah me-nerima pertobatan orang yang dikebiri, bukan berarti menunjukkan kesetujuan Allah pada praktik kebiri ini.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
圣经对阉割罪犯的反思
政府通过2016年第1号“政府代替法律规定”,对性犯罪者实施阉割处罚,确实引起了舆论的争议。阉割是一种医学行为,其形式是切除或切割男性睾丸,以减少睾丸中产生的睾丸激素。本文所采用的方法是一种定性的方法,结合了训诂学和文献研究。研究结果表明,根据《圣经》,对性犯罪人进行割掉性器官睾丸的阉割是不合适的。上帝禁止阉割,因为它破坏了上帝完美创造的完美身体。从历史上看,上帝禁止阉割人类,这是由不正确认识上帝的人进行的。他们这样做是为了表明他们崇拜其他神的忠诚。即使上帝接受一个被阉割的人的悔改,这并不意味着上帝赞成这些阉割的做法。Penerapan hukuman kebiri yang dicetuskan oleh pereminat melalu PERPU nomor 1 tahun 2016 bagi pelaku kejahatan seksual meman menimbulkan polemik di masyarakat umum。Hukuman kebiri atau yang disebut juga kastari adalah tindakan medik berupa pengangkatan atau pemotongan pada睾丸激素睾丸激素阳diproducksi di睾丸berkurang。Metode yang peneliti gunakan dalam penulisan artikel ini adalah Metode定性;dengan pendekatan eksegesis;研究kepustakan。Hasil dari penelitian ini didapatkan suatu jawaban, bahwa tindakan mengkebiri pelaku kejahatan seksual dengan cara memotong睾丸器官真菌seksualnya tidaklah tepat menuut Alkitab。愿真主保佑你,保佑你,保佑你。拉兰甘图罕untuk mengkebiri sesama。Mereka melakukan ini untuk menunjukkan wujud baktinya menyembah ilah-ilah lain。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pengembangan Diri Pendeta dan Pelayanannya melalaui Pendidikan Teologi: Studi Kasus di Gereja Pentakosta Sumatera Timur Dua Pembentukan Perilaku Hidup tentang Penguasaan Diri Melalui Ibadah Tengah Minggu Aplikasi Theopreneurship menurut Kejadian 26:1-14 bagi Keluarga Kristen Studi Deskriptif Dasar Penggembalaan dalam Persepektif Yohanes 21:15-17 Karya Keselamatan Allah dalam Injil Lukas Berdasarkan Perspektif Penyandang Disabilitas
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1