{"title":"Persepsi Masyarakat Terhadap Makanan Tambahan Terfortifikasi Pada Bayi Usia 6–12 Bulan Di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar","authors":"Salki Sasmita, Kusmiati Kusmiati","doi":"10.30872/jkmm.v1i1.2523","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang & Tujuan: Salah satu bentuk makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang telah banyak beredar di masyarakat adalah bubur yang telah difortifikasi atau bubur instan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh informasi mendalam tentang persepsi masyarakat terhadap makanan tambahan terfortifikasi pada bayi usia 6–12 bulan di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan tambahan yang dikonsumsi pada bayi usia 6–12 bulan di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar adalah makanan tambahan terfortifikasi seperti SUN dan Milna serta makanan tambahan yang dibuat sendiri seperti bubur yang dicampur dengan sayuran. Persepsi masyarakat terhadap makanan tambahan terfortifikasi pada bayi usia 6–12 bulan di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar dimana sebagian besar informan mengetahui tentang makanan tambahan terfortifikasi namun sebagian besar mereka tidak memberikan makanan tambahan terfortifikasi kepada anaknya disebabkan karena faktor ekonomi Kesimpulan: Ibu yang memiliki bayi usia 6 bulan dapat memberikan makanan tambahan yang sudah terfortifikasi karena makanan tambahan terfortifikasi ini dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia dalam rangka memenuhi kecukupan zat gizi terutama zat besi pada bayi sebagai langkah awal pencegahan stunting pada anak.","PeriodicalId":308706,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30872/jkmm.v1i1.2523","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang & Tujuan: Salah satu bentuk makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang telah banyak beredar di masyarakat adalah bubur yang telah difortifikasi atau bubur instan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh informasi mendalam tentang persepsi masyarakat terhadap makanan tambahan terfortifikasi pada bayi usia 6–12 bulan di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan tambahan yang dikonsumsi pada bayi usia 6–12 bulan di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar adalah makanan tambahan terfortifikasi seperti SUN dan Milna serta makanan tambahan yang dibuat sendiri seperti bubur yang dicampur dengan sayuran. Persepsi masyarakat terhadap makanan tambahan terfortifikasi pada bayi usia 6–12 bulan di Kelurahan Manuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar dimana sebagian besar informan mengetahui tentang makanan tambahan terfortifikasi namun sebagian besar mereka tidak memberikan makanan tambahan terfortifikasi kepada anaknya disebabkan karena faktor ekonomi Kesimpulan: Ibu yang memiliki bayi usia 6 bulan dapat memberikan makanan tambahan yang sudah terfortifikasi karena makanan tambahan terfortifikasi ini dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia dalam rangka memenuhi kecukupan zat gizi terutama zat besi pada bayi sebagai langkah awal pencegahan stunting pada anak.