EFEKTIVITAS KAMPANYE ANTI-ROKOK DI INDONESIA (Pengaruh Iklan Anti-Rokok terhadap Keinginan Berhenti Merokok)

Morissan Morissan
{"title":"EFEKTIVITAS KAMPANYE ANTI-ROKOK DI INDONESIA (Pengaruh Iklan Anti-Rokok terhadap Keinginan Berhenti Merokok)","authors":"Morissan Morissan","doi":"10.14421/pjk.v13i1.1682","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat meski kampanye anti-rokok kerap dilakukan untuk mencegah masyarakat memiliki kebiasaan merokok.Pada setiap kampanye, berbagai pesan anti-rokok disampaikan melalui berbagai media. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa jauh pesan anti-rokok bisa dipercaya dan seberapa besar keinginan perokok untuk berhenti merokok? Penelitian ini menyelidiki empat variabel yang diperkirakan memengaruhi keinginan individu untuk berhenti merokok yaitu: (1) Faktor demografis: usia, pendidikan dan penghasilan; (2) Kepercayaan pada pesan kampanye; (3) Sikap terhadap kampanye, dan; (4) Frekuensi merokok. Penelitian ini menggunakan metode survei yang melibatkan 695 responden perokok yang berdomisi di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Analisa data dilakukan dengan menggunakan statistik korelasi, regresi berganda standar, dan regresi hirarki berganda (hierarchical multiple regression). Hasil analisa menunjukkan variabel demografis yang mencakup usia, pendidikan dan pendapatan memberikan pengaruh signifikan terhadap kepercayaan terhadap isi pesan kampanye, dan juga sikap terhadap kampanye anti-rokok. Selain itu, frekuensi merokok berhubungan secara signifikan dengan ketiga variabel demografis yang diteliti. Pada akhirnya, ke-empat variabel menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keinginan untuk berhenti merokok dimana frekuensi merokok menjadi variabel yang memberikan pengaruh paling besar (R2 = 22%), disusul dengan tingkat kepercayaan dan sikap yang menunjukkan kontribusi pengaruh yang hampir sama (R2 = 21%) dan, terakhir variabel demografi menunjukkan sumbangan paling kecil terhadap varian keinginan berhenti merokok (R2 = 1.3%).","PeriodicalId":143543,"journal":{"name":"Profetik: Jurnal Komunikasi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Profetik: Jurnal Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/pjk.v13i1.1682","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat meski kampanye anti-rokok kerap dilakukan untuk mencegah masyarakat memiliki kebiasaan merokok.Pada setiap kampanye, berbagai pesan anti-rokok disampaikan melalui berbagai media. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa jauh pesan anti-rokok bisa dipercaya dan seberapa besar keinginan perokok untuk berhenti merokok? Penelitian ini menyelidiki empat variabel yang diperkirakan memengaruhi keinginan individu untuk berhenti merokok yaitu: (1) Faktor demografis: usia, pendidikan dan penghasilan; (2) Kepercayaan pada pesan kampanye; (3) Sikap terhadap kampanye, dan; (4) Frekuensi merokok. Penelitian ini menggunakan metode survei yang melibatkan 695 responden perokok yang berdomisi di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Analisa data dilakukan dengan menggunakan statistik korelasi, regresi berganda standar, dan regresi hirarki berganda (hierarchical multiple regression). Hasil analisa menunjukkan variabel demografis yang mencakup usia, pendidikan dan pendapatan memberikan pengaruh signifikan terhadap kepercayaan terhadap isi pesan kampanye, dan juga sikap terhadap kampanye anti-rokok. Selain itu, frekuensi merokok berhubungan secara signifikan dengan ketiga variabel demografis yang diteliti. Pada akhirnya, ke-empat variabel menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keinginan untuk berhenti merokok dimana frekuensi merokok menjadi variabel yang memberikan pengaruh paling besar (R2 = 22%), disusul dengan tingkat kepercayaan dan sikap yang menunjukkan kontribusi pengaruh yang hampir sama (R2 = 21%) dan, terakhir variabel demografi menunjukkan sumbangan paling kecil terhadap varian keinginan berhenti merokok (R2 = 1.3%).
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
反吸烟运动在印尼的有效性(反吸烟广告对戒烟的影响)
吸烟者的数量在印尼一直在稳步上升,尽管anti-rokok经常做运动,防止社会有吸烟的习惯。在每一项运动中,都有不同的媒体传递反对吸烟的信息。这就提出了一个问题,多远anti-rokok可信的信息,吸烟者戒烟的愿望有多大?预计这项研究调查的四个变量影响个人戒烟的愿望,即:(1)人口因素:年龄、教育和收入;(2)信任活动信息;(3)对竞选活动的态度;(4)吸烟频率。这项研究采用了一种调查方法,涉及雅加达及其周边地区695名吸烟者。数据分析使用相关统计数据、标准的多重回归和多层次层次回归(层次层次回归)来进行。分析的结果显示人口变量包括年龄、教育和收入产生重大影响的对信仰的竞选信息内容,也对anti-rokok运动的态度。此外,吸烟频率和第三个变量显著的人口研究。最终,四个变量对渴望表现出明显影响戒烟吸烟频率成为在哪里产生最大影响的变量(R2 = 22%),其次是信任水平和展示的态度几乎相同的贡献影响(R2 = 21%)和捐款,最后人口学变量显示最小的变体戒烟的愿望(R2 = 1。3%)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
VISUAL RHETORIC OF ‘GUS’ AS POLITICAL IMAGE: ISLAM-NATIONALIST OR COMMODIFYING ISLAM DISCLOSING BEHIND MOSQUE AND MUSALLA LOUDSPEAKER POLICY REPORT: ANALYSIS OF KOMPAS.COM AND DETIK.COM ENQUIRE OF THE IMPLEMENTATION OF EDUCATIONAL FUNCTION ON TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) AS A PUBLIC BROADCASTING INSTITUTION REPRESENTATION OF FEMALE MASCULINITY IN NETFLIX SERIES’ SWEET HOME BRIDGING CULTURES: INTERCULTURAL COMMUNICATION IN PUBLIC RELATIONS FOR JAKARTA PRACTITIONERS
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1