{"title":"UJI TOKSISITAS AKUT (LC50) HERBISIDA DENGAN BAHAN AKTIF PARAKUAT DIKLORIDA TERHADAP IKAN NILA (Oreochromis niloticus Trewavas) PADA BAK–BAK PERCOBAAN","authors":"W. Jannah, Yusnita","doi":"10.47165/jpin.v1i2.25","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Peningkatan penggunaan herbisida pada sektor pertanian tanpa disadari memiliki dampak negatif bagi sektor perikanan, yakni menimbulkan pencemaran di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat toksisitas Lethal Concentration 50 (LC50) herbisida dengan bahan aktif parakuat diklorida dengan ikan Nila sebagai bioindikator (hewan uji). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan ikan Nila sebagai hewan uji, dan menggunakan 5 perlakuan konsentrasi termasuk kontrol dengan 3 kali ulangan (n), parameter yang diuji adalah mortalitas hewan uji, dan penentuan LC50 dengan menggunakan perhitungan Log–Logistic Model. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2014, di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil penelian menunjukkan bahwa kematian hewan uji tertinggi sebesar 80% yakni pada konsentrasi 24,2 ppm ulangan 1, dan kematian terendah sebesar 0% yakni pada konsentrasi 7,8 ppm ulangan 2 dan 3, dengan hasil hasil LC50 pada konsentrasi 16,95 ppm paparan herbisida dengan bahan aktif parakuat diklorida (toksisitas sedang). Parameter kualitas air seperti suhu, pH dan oksigen terlarut (DO) masih tergolong normal untuk kehidupan ikan. Untuk meminimalisir dampak dari penggunaan herbisida terhadap kehidupan akuatik bisa dengan cara pembuatan bak-bak (kolam) penampungan limbah yang bertujuan untuk pengelolaan air limbah pertanian sebelum masuk ke perairan umum.","PeriodicalId":126958,"journal":{"name":"JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47165/jpin.v1i2.25","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Peningkatan penggunaan herbisida pada sektor pertanian tanpa disadari memiliki dampak negatif bagi sektor perikanan, yakni menimbulkan pencemaran di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat toksisitas Lethal Concentration 50 (LC50) herbisida dengan bahan aktif parakuat diklorida dengan ikan Nila sebagai bioindikator (hewan uji). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan ikan Nila sebagai hewan uji, dan menggunakan 5 perlakuan konsentrasi termasuk kontrol dengan 3 kali ulangan (n), parameter yang diuji adalah mortalitas hewan uji, dan penentuan LC50 dengan menggunakan perhitungan Log–Logistic Model. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2014, di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil penelian menunjukkan bahwa kematian hewan uji tertinggi sebesar 80% yakni pada konsentrasi 24,2 ppm ulangan 1, dan kematian terendah sebesar 0% yakni pada konsentrasi 7,8 ppm ulangan 2 dan 3, dengan hasil hasil LC50 pada konsentrasi 16,95 ppm paparan herbisida dengan bahan aktif parakuat diklorida (toksisitas sedang). Parameter kualitas air seperti suhu, pH dan oksigen terlarut (DO) masih tergolong normal untuk kehidupan ikan. Untuk meminimalisir dampak dari penggunaan herbisida terhadap kehidupan akuatik bisa dengan cara pembuatan bak-bak (kolam) penampungan limbah yang bertujuan untuk pengelolaan air limbah pertanian sebelum masuk ke perairan umum.