Penanggulangan Dampak Penggunaan Media Sosial Hoax Guna Mewujudkan Kesatuan Bangsa

L. Susanti, N. Nurmiati
{"title":"Penanggulangan Dampak Penggunaan Media Sosial Hoax Guna Mewujudkan Kesatuan Bangsa","authors":"L. Susanti, N. Nurmiati","doi":"10.12928/adlp.v2i2.6864","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi yang tengah melaju sangat pesat menjadikan media sosial sebagai wadah utama dalam memberikan informasi disertai dengan mudahnya akses dalam berkomunikasi telah meningkatkan resistensi, mengubah perspektif masyarakat yang sebelumnya beraktivitas di dunia nyata bergeser ke dunia maya. Kondisi yang demikian memutarbalikkan konsep, pemikiran dan teori yang dimiliki sehingga dapat melahirkan perdebatan di tengah masyarakat. Interaksi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu dapat berdampak negatif pada merebaknya berita palsu atau hoax. Pemberitaan palsu atau hoax menjadi fokus perhatian banyak kalangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian berdasarkan peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan tingginya angka pengguna media sosial seperti facebook, instagram, twitter hingga whatsApp membuat proses validasi informasi semakin terabaikan apalagi sikap masyarakat yang cenderung gampang terpengaruh, penggunaan sosial media yang tidak diimbangi dengan literasi media dan produk informasi yang dinilai mengalami disorientasi etika menjadi penyebab utama pesatnya penyebaran hoax di Indonesia. Kontribusi penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat modern untuk lebih barhati-hati bagaimana menggunakan media sosial yang beretika agar nilai-nilai kearifan yang terdapat di Indonesia tidak luntur serta budaya sosial dapat bersatu. Perlu adanya upaya dari segala sektor baik dari masyarakat, jurnalis sebagai transformasi informasi dapat berkontribusi dengan baik dalam menyajikan suatu informasi yang akurat dan terverifikasi sumber kebenarannya serta peran pemerintah dengan cara menyusun peraturan perundang-undangan terkait dengan sanksi bagi pengguna media sosial yang turut menyebarkan berita hoax dengan membentuk Badan Siber Nasional. Media sosial diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mempersatukan bangsa dan mempererat nilai-nilai nasionalisme agar pengaruh budaya luar di era globalisasi yang mudah masuk ke Indonesia dapat disaring (literasi media) dengan baik, hal ini bertujuan guna mewujudkan tercapainya kesatuan bangsa.","PeriodicalId":369233,"journal":{"name":"Ahmad Dahlan Legal Perspective","volume":"476 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ahmad Dahlan Legal Perspective","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12928/adlp.v2i2.6864","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Perkembangan teknologi yang tengah melaju sangat pesat menjadikan media sosial sebagai wadah utama dalam memberikan informasi disertai dengan mudahnya akses dalam berkomunikasi telah meningkatkan resistensi, mengubah perspektif masyarakat yang sebelumnya beraktivitas di dunia nyata bergeser ke dunia maya. Kondisi yang demikian memutarbalikkan konsep, pemikiran dan teori yang dimiliki sehingga dapat melahirkan perdebatan di tengah masyarakat. Interaksi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu dapat berdampak negatif pada merebaknya berita palsu atau hoax. Pemberitaan palsu atau hoax menjadi fokus perhatian banyak kalangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian berdasarkan peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan tingginya angka pengguna media sosial seperti facebook, instagram, twitter hingga whatsApp membuat proses validasi informasi semakin terabaikan apalagi sikap masyarakat yang cenderung gampang terpengaruh, penggunaan sosial media yang tidak diimbangi dengan literasi media dan produk informasi yang dinilai mengalami disorientasi etika menjadi penyebab utama pesatnya penyebaran hoax di Indonesia. Kontribusi penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat modern untuk lebih barhati-hati bagaimana menggunakan media sosial yang beretika agar nilai-nilai kearifan yang terdapat di Indonesia tidak luntur serta budaya sosial dapat bersatu. Perlu adanya upaya dari segala sektor baik dari masyarakat, jurnalis sebagai transformasi informasi dapat berkontribusi dengan baik dalam menyajikan suatu informasi yang akurat dan terverifikasi sumber kebenarannya serta peran pemerintah dengan cara menyusun peraturan perundang-undangan terkait dengan sanksi bagi pengguna media sosial yang turut menyebarkan berita hoax dengan membentuk Badan Siber Nasional. Media sosial diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mempersatukan bangsa dan mempererat nilai-nilai nasionalisme agar pengaruh budaya luar di era globalisasi yang mudah masuk ke Indonesia dapat disaring (literasi media) dengan baik, hal ini bertujuan guna mewujudkan tercapainya kesatuan bangsa.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
利用社交媒体来实现国家统一的对策
迅速发展的技术使社交媒体成为提供信息和容易获得沟通的主要场所,增加了阻力,使以前活跃的社区的观点转向了虚拟世界。这种情况会扭曲概念、思想和理论,从而在社会中引发辩论。互动不再受时间和空间的限制,会对恶作剧产生负面影响。虚假的报道或骗局引起了许多人的注意。一种研究类型是规范法律研究,使用描述性定性方法来描述或分析基于社会事件的研究结果。研究结果显示数字社交媒体如facebook, instagram, twitter用户到whatsApp信息验证过程变得更容易被忽视的社会态度会更倾向于不很大程度的影响,使用社交媒体的媒体素养和信息产品评价经历过道德迷失成为印尼的快速传播骗局的主要原因。这项研究的贡献应该为现代社会提供更多的了解,让他们更加谨慎地利用现有的社交媒体,使印尼的审慎价值观不会减弱,社会文化能够团结起来。需要这样的社会各部门更好的努力,记者可以很好地作为信息有助于转变提供了一个准确的信息验证来源真相和政府角色的方式起草有关立法规定制裁的社交媒体用户的行为有助于传播和塑造国家网络骗局。社交媒体被期望是团结国家和巩固民族主义价值观的桥梁,以便对容易进入印度尼西亚的全球化时代以外的文化产生良好的过滤作用,以实现国家团结的实现。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Aspek Yuridis Rencana Pembangunan Ibu Kota Baru Negara Indonesia di Kalimantan Timur dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan Penanggulangan Dampak Penggunaan Media Sosial Hoax Guna Mewujudkan Kesatuan Bangsa Administrative Appeal Efforts in Indonesian Administrative Dispute Resolution After the Government Administration Law (Pre-Omnibus Law) Penentuan Dana Keistimewaan Yogyakarta antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Ahmad Ibrahim dan Pengislaman Sistem Hukum di Malaysia
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1