{"title":"Pengaruh Penambahan Tepung Biji Kurma Dengan Level Yang Berbeda Terhadap Performa Kambing Peranakan Etawah (PE) Jantan","authors":"Bakhruddin Muhammad, Kuswati Kuswati, M. Mashudi","doi":"10.56625/jipho.v5i3.37280","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang dapat menghasilkan 1-3 ekor anak per kelahiran serta termasuk ternak dwiguna karena menghasilkan daging dan susu. Biji kurma dapat digunakan sebagai bahan pakan konsentrat dengan kandungan nutrisi tinggi dan antioksidan alami yang dapat digunakan secara efektif tanpa mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ternak. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan pakan alternatif tepung biji kurma (TBK) dalam campuran konsentrat terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi bahan kering (BK) dan feed conversion ratio (FCR) pada kambing peranakan Etawah (PE) jantan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kambing PE jantan, dengan umur berdasarkan poel satu serta rata-rata bobot badan 28,92±2,65 kg. Pakan terdiri dari hijauan (Pennisetum purpureum) dan konsentrat. Rancangan yang digunakan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan sebagai berikut P0: ad libitum rumput gajah + konsentrat (tanpa TBK), P1: ad libitum rumput gajah + konsentrat (7.5% TBK), P2: ad libitum rumput gajah + konsentrat (15% TBK), P3: ad libitum rumput gajah + konsentrat (22.5% TBK). Hasil penelitian menunjukkan bobot badan awal dan pakan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada konsumsi bahan kering (BK), pakan perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) pada PBBH dan tidak berpengaruh pada feed conversion ratio (FCR). Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan pemberian TBK dalam konsentrat dapat meningkatkan konsumsi BK pakan dan PBBH serta cenderung memperbaiki konversi ransum. Perlakuan terbaik adalah P3 dengan tambahan TBK sebanyak 22,5%.","PeriodicalId":127900,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56625/jipho.v5i3.37280","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang dapat menghasilkan 1-3 ekor anak per kelahiran serta termasuk ternak dwiguna karena menghasilkan daging dan susu. Biji kurma dapat digunakan sebagai bahan pakan konsentrat dengan kandungan nutrisi tinggi dan antioksidan alami yang dapat digunakan secara efektif tanpa mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ternak. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan pakan alternatif tepung biji kurma (TBK) dalam campuran konsentrat terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi bahan kering (BK) dan feed conversion ratio (FCR) pada kambing peranakan Etawah (PE) jantan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kambing PE jantan, dengan umur berdasarkan poel satu serta rata-rata bobot badan 28,92±2,65 kg. Pakan terdiri dari hijauan (Pennisetum purpureum) dan konsentrat. Rancangan yang digunakan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan sebagai berikut P0: ad libitum rumput gajah + konsentrat (tanpa TBK), P1: ad libitum rumput gajah + konsentrat (7.5% TBK), P2: ad libitum rumput gajah + konsentrat (15% TBK), P3: ad libitum rumput gajah + konsentrat (22.5% TBK). Hasil penelitian menunjukkan bobot badan awal dan pakan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada konsumsi bahan kering (BK), pakan perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) pada PBBH dan tidak berpengaruh pada feed conversion ratio (FCR). Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan pemberian TBK dalam konsentrat dapat meningkatkan konsumsi BK pakan dan PBBH serta cenderung memperbaiki konversi ransum. Perlakuan terbaik adalah P3 dengan tambahan TBK sebanyak 22,5%.