{"title":"Penguatan Kelembagaan Usaha Sebagai Kekuatan Ekonomi Kelompok Tani Untuk Berwirausaha Di Nagari Jorong Gantiang","authors":"Lenny Hasan, Rihan Ifebri, Ramadhania Ramadhania","doi":"10.37385/ceej.v2i3.287","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kompetensi kewirausahaan dalam usaha tani juga berarti bahwa adanya diversifikasi usaha hilir dengan kegiatan non pertanian seperti pariwisata, perawatan dan kontraktor mesin-mesin pertanian. Pengabdian yang dilakukan ini berhubungan dengan petani dalam usaha taninya, diharapkan petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani dapat memperkuat kelembagaannya untuk mendukung kinerja usaha taninya. Kelompok tani sebagai pelaku utama menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan pertanian. Kelompok tani sudah banyak dibentuk pada setiap daerah di Indonesia, namun dengan terbentuknya kelompok tani perlu dilakukan penguatan kelompok untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu kelompok tani yang menjadi objek pengabdian adalah kelompok tani sakinah yang berada di Jorong Gantiang Nagari Taram Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode kegiatan pengabdian pertama, sosialisasi kepada para petani yang tergabung dalam kelompok tani Sakinah, untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran petani dalam berwirausaha. Kedua, pendampingan bagi anggota kelompok tani dalam kegiatan usaha taninya terutama yang berhubungan dengan perekonomian kelompok tani (ekonomi kelembagaan). Hasil dari pengabdian diperoleh pertama, modal sosial dalam kelompok tani dapat memperkuat kekompakan dan tanggung jawab antar anggota untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan anggota. Kedua, penguatan pemahaman pentingnya pengelolaan administrasi kelompok tani, penguatan pemahaman pentingnya pengelolaan keuangan usaha tani, penguatan pemahaman teknis pengelolaan keuangan usaha tani, Penguatan pemahaman teknik perencanaan keuangan usaha tani mulai dari proses pembibitan hingga pasca panen. Ketiga, penguatan kelembagaan sebagai kewirausahaan ini diharapkan berdampak kepada masyarakat secara langsung bisa berupa kemajuan dalam pola pikir dan pola gerak (aksi) masyarakat. Kemajuan pola pikir petani ini akan membuat petani semakin intens dalam meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi usahanya.\nKata Kunci: Kelembagaan Usaha, Kekuatan Ekonomi, Kelompok Tani, Wirausaha","PeriodicalId":352025,"journal":{"name":"Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)","volume":"202 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37385/ceej.v2i3.287","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kompetensi kewirausahaan dalam usaha tani juga berarti bahwa adanya diversifikasi usaha hilir dengan kegiatan non pertanian seperti pariwisata, perawatan dan kontraktor mesin-mesin pertanian. Pengabdian yang dilakukan ini berhubungan dengan petani dalam usaha taninya, diharapkan petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani dapat memperkuat kelembagaannya untuk mendukung kinerja usaha taninya. Kelompok tani sebagai pelaku utama menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan pertanian. Kelompok tani sudah banyak dibentuk pada setiap daerah di Indonesia, namun dengan terbentuknya kelompok tani perlu dilakukan penguatan kelompok untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu kelompok tani yang menjadi objek pengabdian adalah kelompok tani sakinah yang berada di Jorong Gantiang Nagari Taram Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode kegiatan pengabdian pertama, sosialisasi kepada para petani yang tergabung dalam kelompok tani Sakinah, untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran petani dalam berwirausaha. Kedua, pendampingan bagi anggota kelompok tani dalam kegiatan usaha taninya terutama yang berhubungan dengan perekonomian kelompok tani (ekonomi kelembagaan). Hasil dari pengabdian diperoleh pertama, modal sosial dalam kelompok tani dapat memperkuat kekompakan dan tanggung jawab antar anggota untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan anggota. Kedua, penguatan pemahaman pentingnya pengelolaan administrasi kelompok tani, penguatan pemahaman pentingnya pengelolaan keuangan usaha tani, penguatan pemahaman teknis pengelolaan keuangan usaha tani, Penguatan pemahaman teknik perencanaan keuangan usaha tani mulai dari proses pembibitan hingga pasca panen. Ketiga, penguatan kelembagaan sebagai kewirausahaan ini diharapkan berdampak kepada masyarakat secara langsung bisa berupa kemajuan dalam pola pikir dan pola gerak (aksi) masyarakat. Kemajuan pola pikir petani ini akan membuat petani semakin intens dalam meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi usahanya.
Kata Kunci: Kelembagaan Usaha, Kekuatan Ekonomi, Kelompok Tani, Wirausaha