{"title":"TORTOR PARSIARABU PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA TOMOK KABUPATEN SAMOSIR : KAJIAN SENTIMENTIL DAN NILAI ESTETIKA","authors":"Ayu Rahmadani, Nurwan Nurwan","doi":"10.24114/SENITARI.V10I1.24722","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT-This study produced information about the existence of a Batak cultural background that developed in Samosir district, precisely in Tomok Village. TortorParsiarabu is an art that builds principles or sentimental and aesthetic values in the local area. This can be seen in the elements that exist in Parsiarabu'sTortor, namely, the theme (the sentimental value felt by widows when left behind by their husbands, giving rise to aesthetic value), motion (the sentiment felt by widows when left by their husbands, giving rise aesthetic value), clothing (the sentimental value felt by widows when left behind by their husbands, giving rise to aesthetic value), property (the sentimental value felt by widows when left behind by their husbands, giving rise to aesthetic value), and music (the sentimental value the widows felt when they were left to die by their husbands, giving rise to aesthetic value). The Sentimental value intended in this discussion is the feeling that a wife feels when left by her husband, this feeling is stated in ParsiarabuTortor, this dance has elements that help and then are arranged so that it will provide an aesthetic experience to the audience. Keywords:Sentimental Value, Aesthetic Value, TortorParsiarabu. ABSTRAK–Penelitian ini menghasilkan informasi mengenai eksistensi tari berlatar belakang kebudayaan Batak yang berkembang di Kabupaten Samosir, tepatnya di Desa Tomok. Tortor Parsiarabu merupakan kesenian yang membangun prinsip ataupun nilai-nilai sentimentil dan estetika pada daerah setempat. Hal ini terlihat dalam elemen-elemen yang ada pada Tortor Parsiarabu yaitu, tema (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), gerak (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), busana (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), properti (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), dan musik (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika). Nilai Sentimentil yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah perasaan yang dirasakan seorang istri ketika ditinggal mati oleh suaminya, perasaan ini tertuang pada Tortor Parsiarabu, tarian ini memiliki elemen-elemen yang membantu dan kemudian tersusun sehingga akan memberikan pengalaman estetika kepada penonton. Kata kunci:Nilai Sentimentil, Nilai Estetika, Tortor Parsiarabu.","PeriodicalId":236554,"journal":{"name":"Gesture: Jurnal Seni Tari","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gesture: Jurnal Seni Tari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/SENITARI.V10I1.24722","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT-This study produced information about the existence of a Batak cultural background that developed in Samosir district, precisely in Tomok Village. TortorParsiarabu is an art that builds principles or sentimental and aesthetic values in the local area. This can be seen in the elements that exist in Parsiarabu'sTortor, namely, the theme (the sentimental value felt by widows when left behind by their husbands, giving rise to aesthetic value), motion (the sentiment felt by widows when left by their husbands, giving rise aesthetic value), clothing (the sentimental value felt by widows when left behind by their husbands, giving rise to aesthetic value), property (the sentimental value felt by widows when left behind by their husbands, giving rise to aesthetic value), and music (the sentimental value the widows felt when they were left to die by their husbands, giving rise to aesthetic value). The Sentimental value intended in this discussion is the feeling that a wife feels when left by her husband, this feeling is stated in ParsiarabuTortor, this dance has elements that help and then are arranged so that it will provide an aesthetic experience to the audience. Keywords:Sentimental Value, Aesthetic Value, TortorParsiarabu. ABSTRAK–Penelitian ini menghasilkan informasi mengenai eksistensi tari berlatar belakang kebudayaan Batak yang berkembang di Kabupaten Samosir, tepatnya di Desa Tomok. Tortor Parsiarabu merupakan kesenian yang membangun prinsip ataupun nilai-nilai sentimentil dan estetika pada daerah setempat. Hal ini terlihat dalam elemen-elemen yang ada pada Tortor Parsiarabu yaitu, tema (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), gerak (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), busana (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), properti (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika), dan musik (nilai sentimentil yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehingga menimbulkan nilai estetika). Nilai Sentimentil yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah perasaan yang dirasakan seorang istri ketika ditinggal mati oleh suaminya, perasaan ini tertuang pada Tortor Parsiarabu, tarian ini memiliki elemen-elemen yang membantu dan kemudian tersusun sehingga akan memberikan pengalaman estetika kepada penonton. Kata kunci:Nilai Sentimentil, Nilai Estetika, Tortor Parsiarabu.
摘要:这项研究提供了在Samosir地区,即Tomok村发展起来的巴塔克文化背景的信息。TortorParsiarabu是一种在当地建立原则或情感和审美价值的艺术。这可以从Parsiarabu'sTortor中存在的元素中看出,即主题(寡妇被丈夫抛弃时所感受到的情感价值,从而产生审美价值),运动(寡妇被丈夫抛弃时所感受到的情感价值,从而产生审美价值),服装(寡妇被丈夫抛弃时所感受到的情感价值,从而产生审美价值),财产(寡妇被丈夫抛弃时所感受到的情感价值,从而产生审美价值),产生审美价值)和音乐(寡妇们在被丈夫抛弃等死时感受到的情感价值,产生审美价值)。在这个讨论中,情感价值是一个妻子被丈夫离开时的感觉,这种感觉在ParsiarabuTortor中被陈述,这个舞蹈有帮助的元素,然后被安排,这样它就会给观众提供一种审美体验。关键词:情感价值,审美价值,TortorParsiarabu。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractTortor Parsiarabu merupakan kesenian yang,成员,成员,princepataupun nilai-nilai sentitika pada daerah setempat。Hal ini terlihat dalam element - element yang ada pada Tortor Parsiarabu yitu, tema (nilai sentimentl yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehinga menimbulkan nilai estetika), gerak (nilai sentimentl yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehinga menimbulkan nilai estetika), busana (nilai sentimentl yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehinga menimbulkan nilai estetika),property (nilai sentimentl Yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehinga menimbulkan nilai estetika), Dan musik (nilai sentimentl Yang dirasakan para janda ketika ditinggal mati oleh suami, sehinga menimbulkan nilai estetika)。Nilai sentimentl yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah perasaan yang dirasakan seorang istri ketika ditinggal mati oleh suaminya, perasaan ini tertuang padtor Parsiarabu, perasaan imiliki element - element yang membantu dan kemudian tersusun sehinga akan memberikan pengalaman estetika kepada penonton。Kata kunci:Nilai sentimentl, Nilai Estetika, Tortor Parsiarabu。