PROSES PENCIPTAAN TARI “SOMYA”

A. Panji
{"title":"PROSES PENCIPTAAN TARI “SOMYA”","authors":"A. Panji","doi":"10.24114/gjst.v13i1.55474","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penciptaan tari Somya terinspirasi dari kisah yang terdapat pada lontar ”Katuturan Barong Swari” yang menceritakan kisah Dewi Uma merasa gelisah karena putranya Dewa Kumara yang masih bayi, lebih dekat kepada ayahnya yaitu Dewa Siwa. Hal ini membuat hati sang Dewi tidak nyaman. Kegelisaannya membawa Dewi Uma larut dalam emosional. Saat Dewa kumara menyusu tubuhnya digoyang-goyangkan, dan tanpa sengaja tubuh bayi itu jatuh dan terluka. Darah yang dikeluar dari luka putranya, tercium harum oleh Dewi Uma dan ia pun menjilatinya. Mengetahui hal ini Dewa Siwa murka, ia menuduh bahwa sang Dewi telah kerasukan serta memiliki sifat keraksasaan. Dewi Uma pun diusir dari Kahyangan. Setelah sekian lama tak bertemu Dewa Siwa merasa kerepotan mengurus putranya seorang diri, ia ingin bertemu dengan istrinya, namun kini mereka telah berbeda alam. Dewa siwa merubah wujudnya menjadi Maha Kala untuk bisa bertemu denga Dewi Uma yang telah berubah menjadi Durga. Pertemuan inilah yang membuat dunia dan khayangan menjadi kepanasan. Inilah awal kisah munculnya Topeng, Telek, Barong dan Wayang. Tarian mengacu pada konsep tradisional dan ditarikan secara berkelompok oleh lima orang penari dengan menggunakan gerak petopengan sebagai sumber gerak. Iringan yang digunakan adalah gamelan gong kebyar. Proses Karya ini digarap dengan mengikuti tiga tahapan yaitu: ngerencana, ngewangun dan memakuh bentuk.","PeriodicalId":236554,"journal":{"name":"Gesture: Jurnal Seni Tari","volume":"18 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gesture: Jurnal Seni Tari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/gjst.v13i1.55474","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penciptaan tari Somya terinspirasi dari kisah yang terdapat pada lontar ”Katuturan Barong Swari” yang menceritakan kisah Dewi Uma merasa gelisah karena putranya Dewa Kumara yang masih bayi, lebih dekat kepada ayahnya yaitu Dewa Siwa. Hal ini membuat hati sang Dewi tidak nyaman. Kegelisaannya membawa Dewi Uma larut dalam emosional. Saat Dewa kumara menyusu tubuhnya digoyang-goyangkan, dan tanpa sengaja tubuh bayi itu jatuh dan terluka. Darah yang dikeluar dari luka putranya, tercium harum oleh Dewi Uma dan ia pun menjilatinya. Mengetahui hal ini Dewa Siwa murka, ia menuduh bahwa sang Dewi telah kerasukan serta memiliki sifat keraksasaan. Dewi Uma pun diusir dari Kahyangan. Setelah sekian lama tak bertemu Dewa Siwa merasa kerepotan mengurus putranya seorang diri, ia ingin bertemu dengan istrinya, namun kini mereka telah berbeda alam. Dewa siwa merubah wujudnya menjadi Maha Kala untuk bisa bertemu denga Dewi Uma yang telah berubah menjadi Durga. Pertemuan inilah yang membuat dunia dan khayangan menjadi kepanasan. Inilah awal kisah munculnya Topeng, Telek, Barong dan Wayang. Tarian mengacu pada konsep tradisional dan ditarikan secara berkelompok oleh lima orang penari dengan menggunakan gerak petopengan sebagai sumber gerak. Iringan yang digunakan adalah gamelan gong kebyar. Proses Karya ini digarap dengan mengikuti tiga tahapan yaitu: ngerencana, ngewangun dan memakuh bentuk.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
舞蹈 "索米娅 "的创作过程
索米亚舞的创作灵感来自龙塔《Katuturan Barong Swari》中的故事,该故事讲述了杜维-乌玛(Dewi Uma)因其幼子杜瓦-库马拉(Dewa Kumara)与父亲湿婆神(Shiva)更亲近而感到不安的故事。这让女神心里很不舒服。她的焦虑让 Dewi Uma 陷入了情绪激动的状态。在杜瓦-库马拉吸奶时,他的身体受到了摇晃,不小心婴儿的身体摔倒受伤了。杜维-乌玛嗅到了儿子伤口渗出的血腥味,便舔了起来。湿婆神知道后勃然大怒,指责女神着了魔,拥有王权的本性。德维-乌玛被逐出了天堂。很久没有见面后,湿婆神感到独自照顾儿子很麻烦,他想见见妻子,但现在他们的境界不同了。湿婆神为了能见到变成杜尔加的杜维-乌玛,将自己变成了玛哈-卡拉(Maha Kala)。这次相遇让世界和天堂变得炙热。这就是 Topeng、Telek、Barong 和 Wayang 出现的故事开端。该舞蹈源于传统概念,由五名舞者组成一组,以 Petopengan 为动作来源。伴奏使用的是加麦兰贡歌(gamelan gong kebyar)。舞蹈过程分为三个阶段,即:"ngerencana"、"nggewangun "和 "memakuh bentuk"。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN TARI SLUKU-SLUKU BATHOK PAGUYUBAN TURONGGO SETO KABUPATEN PURWOREJO TARI JAPIN HARAPAN SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN TAMU DI KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN PROSES PENCIPTAAN TARI “SOMYA” DOKUMENTASI TOR-TOR SIMALUNGUN SEBAGAI LITERASI BUDAYA POLA PEWARISAN TARI COKEK SIPATMO DIKAMPUNG WISATA BUDAYA TEHYAN KOTA TANGERANG
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1