Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX A pada Materi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar di MTsN Hulu Sungai Utara
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX A pada Materi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar di MTsN Hulu Sungai Utara","authors":"Elya Sukaisih","doi":"10.20527/edumat.v6i1.5124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan pada pembelajaran matematika di sekolah, khususnya MTsN 1 Hulu Sungai Utara adalah hasil belajar siswa yang rendah, demikian juga efektivitas guru dalam pembelajaran yang belum optimal. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena kegiatan belajar mengajar matematika di kelas tidak melibatkan siswa, siswa terbiasa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Kurang bervariasinya metode dan model pembelajaran yang digunakan guru menyebabkan siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran TGT diharapkan dapat menjadi salah satu solusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Hulu Sungai Utara dengan subjek penelitian kelas IX A yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat dua kali pertemuan dalam setiap siklus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru serta tes tertulis. Tes hasil belajar dan teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data, sedangkan teknik persentase digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mengajar guru lebih aktif dan kreatif, serta keaktifan belajar siswa semakin meningkat. Selain itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan mengggunakan model TGT. Hasil ini diketahui dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 70,58 pada siklus I menjadi 75,77 pada siklus II, serta meningkatnya ketuntasan belajar siswa dari 69% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Kata Kunci: Model Pembelajaran TGT, hasil belajar siswa","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Permasalahan pada pembelajaran matematika di sekolah, khususnya MTsN 1 Hulu Sungai Utara adalah hasil belajar siswa yang rendah, demikian juga efektivitas guru dalam pembelajaran yang belum optimal. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena kegiatan belajar mengajar matematika di kelas tidak melibatkan siswa, siswa terbiasa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Kurang bervariasinya metode dan model pembelajaran yang digunakan guru menyebabkan siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran TGT diharapkan dapat menjadi salah satu solusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Hulu Sungai Utara dengan subjek penelitian kelas IX A yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat dua kali pertemuan dalam setiap siklus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru serta tes tertulis. Tes hasil belajar dan teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data, sedangkan teknik persentase digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mengajar guru lebih aktif dan kreatif, serta keaktifan belajar siswa semakin meningkat. Selain itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan mengggunakan model TGT. Hasil ini diketahui dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 70,58 pada siklus I menjadi 75,77 pada siklus II, serta meningkatnya ketuntasan belajar siswa dari 69% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Kata Kunci: Model Pembelajaran TGT, hasil belajar siswa