Proposisi, Logika dalam Berpikir Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru

Nada Shofa Lubis, Fenti Farleni, Dase Erwin Juansah, L. Nulhakim
{"title":"Proposisi, Logika dalam Berpikir Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru","authors":"Nada Shofa Lubis, Fenti Farleni, Dase Erwin Juansah, L. Nulhakim","doi":"10.23887/jfi.v6i2.56233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini, pemahaman dan pengetahuan tentang proposisi, logika, dan penalaran ilmiah menjadi semakin penting bagi semua anggota masyarakat yang secara teratur membutuhkan konfirmasi fakta, bukan hanya untuk akademisi dalam disiplin filsafat saja. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang logika berfikir sebagai dasar penalaran ilmiah dalam menghasilkan pengetahuan baru berdasarkan proposisi. Penelitan ini berupakan jenis penelian kualitatif deskriptif berbasis kepustakaan dengan menggunakan berbagai sumber berupa buku, artikel jurnal, proseding, dan sumber lainnya yang mendukung analisis dan pembahasan tema pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proposisi diperlukan untuk bernalar dan membuktikan sesuatu, tetapi proposisi adalah hasil dari beberapa pemahaman. Pertumbuhan pengetahuan dan evaluasi pengetahuan tertentu keduanya sangat bergantung pada logika. Logika berfungsi sebagai dasar penalaran ilmiah berupa pemikiran yang jelas, tepat, dan sehat. Karena peran logika adalah menemukan, menciptakan, dan menerapkan temuan yang ditegakkan. Pemikiran yang valid harus mengikuti norma-norma yang berlaku, dan logika adalah ilmu yang menawarkan pedoman ini. Hal ini disebabkan oleh persyaratan bukti kebenaran yang terintegrasi dalam penalaran ilmiah. antara kebenaran akal dan kenyataan, atau antara deduktif dan induktif, keduanya menggunakan hipotesis sebagai penghubung di antara mereka. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk mendapatkan pengetahuan baru.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Saat ini, pemahaman dan pengetahuan tentang proposisi, logika, dan penalaran ilmiah menjadi semakin penting bagi semua anggota masyarakat yang secara teratur membutuhkan konfirmasi fakta, bukan hanya untuk akademisi dalam disiplin filsafat saja. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang logika berfikir sebagai dasar penalaran ilmiah dalam menghasilkan pengetahuan baru berdasarkan proposisi. Penelitan ini berupakan jenis penelian kualitatif deskriptif berbasis kepustakaan dengan menggunakan berbagai sumber berupa buku, artikel jurnal, proseding, dan sumber lainnya yang mendukung analisis dan pembahasan tema pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proposisi diperlukan untuk bernalar dan membuktikan sesuatu, tetapi proposisi adalah hasil dari beberapa pemahaman. Pertumbuhan pengetahuan dan evaluasi pengetahuan tertentu keduanya sangat bergantung pada logika. Logika berfungsi sebagai dasar penalaran ilmiah berupa pemikiran yang jelas, tepat, dan sehat. Karena peran logika adalah menemukan, menciptakan, dan menerapkan temuan yang ditegakkan. Pemikiran yang valid harus mengikuti norma-norma yang berlaku, dan logika adalah ilmu yang menawarkan pedoman ini. Hal ini disebabkan oleh persyaratan bukti kebenaran yang terintegrasi dalam penalaran ilmiah. antara kebenaran akal dan kenyataan, atau antara deduktif dan induktif, keduanya menggunakan hipotesis sebagai penghubung di antara mereka. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk mendapatkan pengetahuan baru.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
命题,逻辑思维是产生新知识的科学推理的基础
今天,对社会中所有成员来说,理解和知识、逻辑和科学推理变得越来越重要,他们定期需要事实的确认,而不仅仅是哲学学科中的学者。这篇文章的目的是将逻辑推理作为基于命题产生新知识的科学推理的基础。描述性研究定性这些berupakan penelian基于用文学的各种书籍、期刊文章proseding、资源和其他资源的支持这一研究分析和讨论的主题。这项研究表明,命题是推理和证明某事所必需的,但命题是一些理解的结果。知识的增长和对某些知识的评估都依赖于逻辑。逻辑是科学推理的基础,是清晰、正确和健康的想法。因为逻辑的作用是发现、创造和执行发现。有效的思维必须遵循现有的规范,逻辑是提供这些指导方针的科学。这是由于科学推理中集成的真理的证据要求。真理的理性和现实之间,或演绎和归纳,两者之间使用假设他们之间的联络员。理性产生与思维活动相关的知识。理性是得出知识结论的思维过程。因此,推理是一种或一种思维过程,它将两个或两个以上的想法结合起来,得出结论以获得新的知识。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Studi Pengenalan Pola untuk Tulisan Tangan dalam Pandangan Teori Kuhn & Popper Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme Dilema Moral Teknik “Three-Parents-Baby” Pada Mitochondrial Replacement Therapy Urgensi Filsafat Bahasa dalam Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Berbasis Outcome Based Education
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1