Analisis Faktor-Faktor Jiwa Kewirausahaan Pada Pemuda Remaja di Wilayah Kotaraja dan Abepura

Yohanis Rante, Westim Ratang
{"title":"Analisis Faktor-Faktor Jiwa Kewirausahaan Pada Pemuda Remaja di Wilayah Kotaraja dan Abepura","authors":"Yohanis Rante, Westim Ratang","doi":"10.55264/jumabis.v4i1.60","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Upaya untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan ini dilakukan karena semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Karakter dan jiwa wirausaha dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Orientasi pendidikan kewirausahaan memiliki jiwa dan pengetahuan ekonomi tertentu untuk diciptakan dan berinovasi. Untuk menciptakan suatu usaha diperlukan perencanaan yang tepat dan terperinci karena perencanaan usaha merupakan alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan, dan hal-hal lain untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui norma subjektif tentang kewirausahaan, efeksi diri, lingkungan keluarga, pendidikan dan intensi berusaha pada pemuda remaja di Kotaraja dan Abepura. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan (a). Kuisioner (b) Wawancara.Data  primer yang bersumber dari data pemuda remaja di wilayah Kotraja Abepura, alat analisis mengunakan regresi berganda. Hasil penelitian adalah (1) Karakteristik responden menunjukkan 91% responden yang pernah mendapat pendidikan kewirausahaan sedangkan 9% belum pernah mendapat pendidikan kewirausahaan. responden laki-laki adalah 53% dan  perempuan hanya 47% , umur responden pada umumnya antara 18-22 tahun dimana usia sekolah dan mahasiswa, dengan tingkat pendidikan SMA yaitu 46%. (2). Pengaruh variabel sikap terhadap intensi berwirausaha adalah tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi berwirausaha. (3). Pengaruh variabel norma subjektif terhadap intensi berwirausaha adalah memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap intensi berwirausaha. (4). Pengaruh variabel efeksi diri terhadap intensi berwirausaha adalah memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap intensi berwirausaha. (5). Pengaruh variabel lingkungan keluarga terhadap intensi berwirausaha adalah memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap intensi berwirausaha. (6). Pengaruh variabel pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha adalah sebesar 41,9% sehingga dikatakan variabel pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi berwirausaha remaja di wilayah Kotaraja dan Abepura.","PeriodicalId":138985,"journal":{"name":"JUMABIS (Jurnal Manajemen dan Bisnis)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUMABIS (Jurnal Manajemen dan Bisnis)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55264/jumabis.v4i1.60","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Upaya untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan ini dilakukan karena semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Karakter dan jiwa wirausaha dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Orientasi pendidikan kewirausahaan memiliki jiwa dan pengetahuan ekonomi tertentu untuk diciptakan dan berinovasi. Untuk menciptakan suatu usaha diperlukan perencanaan yang tepat dan terperinci karena perencanaan usaha merupakan alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan, dan hal-hal lain untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui norma subjektif tentang kewirausahaan, efeksi diri, lingkungan keluarga, pendidikan dan intensi berusaha pada pemuda remaja di Kotaraja dan Abepura. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan (a). Kuisioner (b) Wawancara.Data  primer yang bersumber dari data pemuda remaja di wilayah Kotraja Abepura, alat analisis mengunakan regresi berganda. Hasil penelitian adalah (1) Karakteristik responden menunjukkan 91% responden yang pernah mendapat pendidikan kewirausahaan sedangkan 9% belum pernah mendapat pendidikan kewirausahaan. responden laki-laki adalah 53% dan  perempuan hanya 47% , umur responden pada umumnya antara 18-22 tahun dimana usia sekolah dan mahasiswa, dengan tingkat pendidikan SMA yaitu 46%. (2). Pengaruh variabel sikap terhadap intensi berwirausaha adalah tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi berwirausaha. (3). Pengaruh variabel norma subjektif terhadap intensi berwirausaha adalah memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap intensi berwirausaha. (4). Pengaruh variabel efeksi diri terhadap intensi berwirausaha adalah memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap intensi berwirausaha. (5). Pengaruh variabel lingkungan keluarga terhadap intensi berwirausaha adalah memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap intensi berwirausaha. (6). Pengaruh variabel pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha adalah sebesar 41,9% sehingga dikatakan variabel pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi berwirausaha remaja di wilayah Kotaraja dan Abepura.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
分析一下Kotaraja和Abepura地区青年的创业因素
提高创业精神的努力是由于一个国家进步越多,受过教育的人越多,失业的人越多,这就是创业世界的重要性。如果企业家支持能够开放就业的企业家,因为政府能力非常有限,建设工作将会更成功。性格与创业者受到知识、技能、能力或能力的影响。创业教育的取向具有一定的经济精神和知识去创造和创新。创建一个企业需要精确而详细的规划,因为业务规划是一种工具,以确保一个企业被正确地管理,包括选择要运行的活动、管理方式和其他事项,以帮助实现业务目标。本研究的目的是了解在Kotaraja和Abepura为青年青年提供的创业、自我效能、家庭环境、教育和努力培养的学科规范。主要的数据收集方法是(a).问卷(b)访谈。来自阿贝普拉省青年男子资料的主要数据是利用多重回归进行分析。研究结果是(1)受访者的特征是91%的受访者接受过创业教育,而9%的人从未接受过创业教育。男性受访者为53%,女性为47%,受访者的年龄通常在18到22岁之间,其中高中年龄为46%。2)从业者意识的变数对惯性的影响是对惯性没有显著的积极影响。3)。主语积压的变量对主动性的影响是对主动性的积极影响。4)自我效能变量对创业感的影响,就是对创业感的影响是微不足道的。(5)家庭环境变量对企业家招生的影响是对企业家招生的积极影响。创业教育变量对创业焦虑的影响为41.9%,据说创业教育变量对Kotaraja和Abepura地区的青年企业家感兴趣有显著的积极影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Milik Negara Dan Perusahaan Telekomunikasi Milik Swasta Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Bank Papua Kantor Cabang Pembantu Waena Dimasa Pandemi Covid-19 Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Papua Pengaruh Kompensasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai Pada Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Papua Pengaruh Return On Asset, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1