WUJUD PENGAPLIKASIAN MODERASI BERAGAMA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DALAM KACAMATA MAHASISWA FTIK UINSI SAMARINDA

Dewi Maria
{"title":"WUJUD PENGAPLIKASIAN MODERASI BERAGAMA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DALAM KACAMATA MAHASISWA FTIK UINSI SAMARINDA","authors":"Dewi Maria","doi":"10.18592/msr.v3i2.5705","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keberagaman merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia, dimana perbedaan ras, agama, budaya, suku, etnis, dan tradisi menyatu di negeri ini.Konsep moderasi beragama menjadi topik hangat yang dianggap mampu menengahi keberagaman melalui pemikiran yang moderat sehingga terciptanya karakter bangsa yang kuat.Moderasi beragama sendiri merupakan sikap tengah yang tidak memihak dalam artian tidak liberal maupun radikal.Berkenaan dengan dengan hal itu ditambah merambahnya wabah Covid-19, penulis melakukan penelitian terkait konsep moderasi beragama di tengah pandemi Covid-19. Penelitian ini ditujukan guna mengetahui bagaimana sudut pandangmahasiswa FTIK di UINSI Samarinda terhadap pemaknaan, pemahaman serta pengaplikasian konsep moderasi beragama di tengah pandemi Covid-19, bagaimana bentuk aplikatif yang mahasiswa praktikkan dikehidupan sehari-hari dalam mendukung hal ini. Model penelitian yang diangkat adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FTIK angkatan 2018 yang terdiri atas enam prodi, yaitu PAI, MPI, PGMI, PIAUD, PBA, dan TBI. Setiap prodi menjawab angket yang dibagikan secara random.Instrument penelitian yang dipakai ialah wawancara singkat dan angket yang dikorelasikan menjadi satu dalam bentuk survey melalui Google Form guna menjadikannya mudah dan efisien. Dari hasil data yang didapat, ditarik kesimpulan bahwa 95% mahasiswa sepakat moderasi beragama adalah jalan tengah untuk mendapatkan keharmonisan dalam bermasyarakat dan sangat baik diimplementasikan di tengah pandemi covid-19 yang notabene perbedaan semakin meningkat baik dari perbedaan paham keberagaman, pemikiran maupun perbedaan dalam bermuamalah terkait beragama. Sedangkan 5% menolak moderasi beragama dengan alasan hal ini akan merusak agama itu sendiri. Kenyataannya perbedaan akan selalu ada di tengah keberanekaragaman, oleh karenanya kita harus sadar dan peka akan konsep moderat. Dalam pengaplikasiannya mayoritas mahasiswa FTIK2018 tergolong aktif dalam menerapkan konsep ini, salah satunyamenanamkan sikap toleransi dengan menghargai perbedaan serta mendukung pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan minoritas acuh tak acuh dalam mengaplikasikan hal ini karena menentang adanya konsep moderasi beragama dalam Islam","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v3i2.5705","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Keberagaman merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia, dimana perbedaan ras, agama, budaya, suku, etnis, dan tradisi menyatu di negeri ini.Konsep moderasi beragama menjadi topik hangat yang dianggap mampu menengahi keberagaman melalui pemikiran yang moderat sehingga terciptanya karakter bangsa yang kuat.Moderasi beragama sendiri merupakan sikap tengah yang tidak memihak dalam artian tidak liberal maupun radikal.Berkenaan dengan dengan hal itu ditambah merambahnya wabah Covid-19, penulis melakukan penelitian terkait konsep moderasi beragama di tengah pandemi Covid-19. Penelitian ini ditujukan guna mengetahui bagaimana sudut pandangmahasiswa FTIK di UINSI Samarinda terhadap pemaknaan, pemahaman serta pengaplikasian konsep moderasi beragama di tengah pandemi Covid-19, bagaimana bentuk aplikatif yang mahasiswa praktikkan dikehidupan sehari-hari dalam mendukung hal ini. Model penelitian yang diangkat adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FTIK angkatan 2018 yang terdiri atas enam prodi, yaitu PAI, MPI, PGMI, PIAUD, PBA, dan TBI. Setiap prodi menjawab angket yang dibagikan secara random.Instrument penelitian yang dipakai ialah wawancara singkat dan angket yang dikorelasikan menjadi satu dalam bentuk survey melalui Google Form guna menjadikannya mudah dan efisien. Dari hasil data yang didapat, ditarik kesimpulan bahwa 95% mahasiswa sepakat moderasi beragama adalah jalan tengah untuk mendapatkan keharmonisan dalam bermasyarakat dan sangat baik diimplementasikan di tengah pandemi covid-19 yang notabene perbedaan semakin meningkat baik dari perbedaan paham keberagaman, pemikiran maupun perbedaan dalam bermuamalah terkait beragama. Sedangkan 5% menolak moderasi beragama dengan alasan hal ini akan merusak agama itu sendiri. Kenyataannya perbedaan akan selalu ada di tengah keberanekaragaman, oleh karenanya kita harus sadar dan peka akan konsep moderat. Dalam pengaplikasiannya mayoritas mahasiswa FTIK2018 tergolong aktif dalam menerapkan konsep ini, salah satunyamenanamkan sikap toleransi dengan menghargai perbedaan serta mendukung pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan minoritas acuh tak acuh dalam mengaplikasikan hal ini karena menentang adanya konsep moderasi beragama dalam Islam
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在FTIK UINSI samar林达学生镜中的COVID-19大流行
多样性是印尼民族的标志之一,在这个国家,种族、宗教、文化、部落、民族和传统是融合在一起的。宗教温和派的概念成为一个热门话题,人们认为通过温和的思想来调解多样性,从而形成了一个强大的国家。宗教本身的温和是一种不偏不倚的中间态度,因为它既不是自由派也不是激进分子。在这方面,再加上Covid-19流行的流行,作者正在对Covid-19大流行中的宗教温和概念进行研究。本研究旨在了解FTIK学生在Covid-19大流行中对宗教温和概念的看法,以及学生在日常生活中使用的应用形式如何支持这一观点。指定的研究模式是描述性的。该研究对象是FTIK 2018届的六年级学生,由PAI, MPI, PGMI, PIAUD, PBA和TBI组成。每个prodi都会回答一个随机分配的数字。他们使用的研究工具是通过谷歌表格进行的简短、相关的采访和调查,使其易于和有效。根据所取得的数据,95%的学生认为宗教温和派是获得社会和谐的中间道路,并在covid-19大流行中实施得非常好。而5%的人反对适度的宗教,理由是这将导致宗教本身的腐败。事实上,差异总是存在于勇气之中,因此我们必须意识到温和的概念。FTIK2018的大多数学生在应用这一概念时都是积极参与的,其中之一是在尊重差异和支持政府实施卫生协议方面建立宽容态度。而少数人对这一观点的理解漠不关心,因为他们反对伊斯兰教中温和的宗教观念
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
OPTIMIST AND PESSIMIST MOON-SIGHTING: THE STUDY OF ISLAMIC CALENDAR DETERMINATION IN INDONESIA KAJIAN ETNOMEDISIN (BAPIDARA) SEBAGAI TERAPI KOMPELEMENTER DI MASA PANDEMI TRANSFORMASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DALAM WACANA METAVERSE PADA PROGRAM KEMENAG RI RESILIENSI ANAK KORBAN PANDEMI COVID-19 DI KOTA SAMARINDA SOLUSI AL-QUR’AN DALAM MENGATASI BAHAYA HOAKS PADA ERA DIGITAL (PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1