Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan literatur disertai dengan wawancara dan observasi dari para ahli di bidangya. Penelitian ini bertujuan menganalisis urgensi terapi komplementer di tengah masa pandemik saat ini dimana belum ada obat ataupun vaksin khusus yang ditemukan guna mengobati penyakit covid-9. Ketidaksetaraan jenjang ekonomi,dan sosial di masyarakat menjadi tantangan tersendiri di masa pandemi. Pengobatan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan berkhasiat untuk penyembuhan gejala penyakit ini disebut dengan terapi komplementer. Terapi komplementer yang terkenal di masyarakat banjar (sebutan untuk warga banjarmasin) yang menggunakan kunyit adalah bapidara. Bapidara berasal dari tradisi pengobatan masyarakat Dayak Meratus, namun tradisi ini sudah mendapat pengaruh agama islam. Bapidara dipercaya oleh masyarakat memiliki khasiat untuk menyembuhkan demam. Bapidara dilakukan dengan cara mengoleskan air kapur dan kunyit pada bagian tubuh tertentu dan dengan dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat Al-Qur’an yang dibacakan ialah ayat-ayat syifa, seperti QS. Al-Baqarah 255 (ayat kursi), dan ayat 285-286, QS. Al-Ikhlas, Al- Falaq, An-Naas, Al-Araf 11-119, Yunus 79-82, Thaha 65-69, Taubah 128-129. Manfaat kunyit seperti antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, antifungi, dan antivirus. Manfaat pembacaan ayat kepada orang yang sakit memberikan manfaat meningkatkan relaksasi, meningkatkan produksi endorfin di otak, menjaga suasana hati dan fikiran, serta dapat menghilangkan stress dan kecemasan.
{"title":"KAJIAN ETNOMEDISIN (BAPIDARA) SEBAGAI TERAPI KOMPELEMENTER DI MASA PANDEMI","authors":"M. Megawati, Nadya Rohayati, Nur Sabila Sa'adah","doi":"10.18592/msr.v4i2.7665","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7665","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan literatur disertai dengan wawancara dan observasi dari para ahli di bidangya. Penelitian ini bertujuan menganalisis urgensi terapi komplementer di tengah masa pandemik saat ini dimana belum ada obat ataupun vaksin khusus yang ditemukan guna mengobati penyakit covid-9. Ketidaksetaraan jenjang ekonomi,dan sosial di masyarakat menjadi tantangan tersendiri di masa pandemi. Pengobatan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan berkhasiat untuk penyembuhan gejala penyakit ini disebut dengan terapi komplementer. Terapi komplementer yang terkenal di masyarakat banjar (sebutan untuk warga banjarmasin) yang menggunakan kunyit adalah bapidara. Bapidara berasal dari tradisi pengobatan masyarakat Dayak Meratus, namun tradisi ini sudah mendapat pengaruh agama islam. Bapidara dipercaya oleh masyarakat memiliki khasiat untuk menyembuhkan demam. Bapidara dilakukan dengan cara mengoleskan air kapur dan kunyit pada bagian tubuh tertentu dan dengan dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat Al-Qur’an yang dibacakan ialah ayat-ayat syifa, seperti QS. Al-Baqarah 255 (ayat kursi), dan ayat 285-286, QS. Al-Ikhlas, Al- Falaq, An-Naas, Al-Araf 11-119, Yunus 79-82, Thaha 65-69, Taubah 128-129. Manfaat kunyit seperti antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, antifungi, dan antivirus. Manfaat pembacaan ayat kepada orang yang sakit memberikan manfaat meningkatkan relaksasi, meningkatkan produksi endorfin di otak, menjaga suasana hati dan fikiran, serta dapat menghilangkan stress dan kecemasan.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130658212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The Islamic calendar decision has always been a public discourse among Muslims at the beginning of Ramadan, Shawwal, and Dhulhijjah. It is often the case that different decisions made among Muslim groups in determining the first of Ramadhan, Syawal, and Dhulhijjah which will affect the public holiday in Muslim majority countries. This study incorporates the theory of limit proposed by Muhammad Syahrour to analyze the ongoing contestation of Islamic calendar determination. Based on the in-depth analysis, this study suggests that the height criteria of the crescent can be categorized as optimistic and pessimistic criteria. Crescent's altitude of 3 degrees is the lower limit of optimism in crescent observations. Pessimism can be seen from astronomical calculations in which hilal altitude is below 3 degrees. These two criteria could be supported by the existing scientific proof through the image of the hilal altitude below 3 degrees.
{"title":"OPTIMIST AND PESSIMIST MOON-SIGHTING: THE STUDY OF ISLAMIC CALENDAR DETERMINATION IN INDONESIA","authors":"A. Rofiuddin, Ahmad Izzuddin","doi":"10.18592/msr.v4i2.7543","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7543","url":null,"abstract":"The Islamic calendar decision has always been a public discourse among Muslims at the beginning of Ramadan, Shawwal, and Dhulhijjah. It is often the case that different decisions made among Muslim groups in determining the first of Ramadhan, Syawal, and Dhulhijjah which will affect the public holiday in Muslim majority countries. This study incorporates the theory of limit proposed by Muhammad Syahrour to analyze the ongoing contestation of Islamic calendar determination. Based on the in-depth analysis, this study suggests that the height criteria of the crescent can be categorized as optimistic and pessimistic criteria. Crescent's altitude of 3 degrees is the lower limit of optimism in crescent observations. Pessimism can be seen from astronomical calculations in which hilal altitude is below 3 degrees. These two criteria could be supported by the existing scientific proof through the image of the hilal altitude below 3 degrees.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127843334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract This paper aims to determine the implications of halal product certification in the sacralization of religion in Indonesia. Halal certification of the product itself is familiar to business people around the world, especially Indonesia. This paper uses a qualitative descriptive approach through a literature review of halal certification practices in Indonesia. The data were obtained from various articles, magazines, books and media about halal certification and related institutions, namely LPPOM MUI (Indonesian Food, Drug and Cosmetics Institute). The results of this study will describe the halal logo certification, its formation, certification stages, and products that must be halal certified. This article also shows that halal certification is related to the sacralization of Indonesian religion. The implications of product halal certification in the sanctity of Indonesian religion, halal certification does not only sanctify a religion, but also provides guarantees, protection, and provides information about the official halal of a product. Halal certification also affects consumer confidence in halal-certified products for consumption because they have the loyalty and legality of the products consumed and used.Keywords: Halal certification; Religion; Indonesia. Abstract Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui implikasi sertifikasi produk halal dalam sakralisasi agama di Indonesia. Sertifikasi halal produk sendiri sudah tidak asing oleh para pebisnis di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Tulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui kajian literatur praktik sertifikasi halal di Indonesia. Adapun data diperoleh dari berbagai artikel, majalah, buku dan media tentang sertifikasi halal dan lembaga terkait, yaitu LPPOM MUI (Lembaga Pangan, Obat dan Kosmetika Indonesia). Hasil penelitian ini akan memaparkan sertifikasi logo halal, pembentukannya, tahap sertifikasi, dan produk yang harus bersertifikat halal. Artikel ini juga menunjukkan bahwa sertifikasi halal berkaitan dengan sakralisasi agama Indonesia. Implikasi sertifikasi halal produk dalam kesucian agama Indonesia, sertifikasi halal tidak hanya menyakralkan suatu agama, tetapi jugamemberikan jaminan, perlindungan, dan pemberian informasi mengenai halal resmi suatu produk. Sertifikasi halal juga mempengaruhi kepercayaan konsumen pada produk bersertifikat halal untuk dikonsumsi karena memiliki loyalitas dan legalitas produk yang dikonsumsi dan digunakan. Keywords: Sertifikasi halal; Agama; Indonesia.
摘要本文旨在确定清真产品认证在印尼宗教神圣化的影响。产品本身的清真认证为世界各地的商人所熟悉,尤其是印度尼西亚。本文通过对印度尼西亚清真认证实践的文献综述,采用定性描述性方法。数据来自各种关于清真认证和相关机构的文章,杂志,书籍和媒体,即LPPOM MUI(印度尼西亚食品,药品和化妆品研究所)。本研究的结果将描述清真标志认证,它的形成,认证阶段,和产品必须清真认证。本文还表明,清真认证与印尼宗教的神圣化有关。产品清真认证在印尼宗教神圣性中的含义,清真认证不仅使宗教神圣,而且提供保证、保护,并提供有关产品官方清真的信息。清真认证还影响消费者对清真认证产品的消费信心,因为他们对所消费和使用的产品具有忠诚度和合法性。关键词:清真认证;宗教;印度尼西亚。【摘要】印尼产的清真椰汁。Sertifikasi清真产品sendiri sudah tidak是在印度尼西亚khususnya的seluruh dunia生产的。图里萨尼孟古纳坎pendekatan书记员,素质,melalui kajian文学praktik sertifikasi清真印度尼西亚。Adapun data diperoleh dari berbagai artikel, majalah, buku dan media tentang sertifikasi halal dan lembaga terkait, yitu LPPOM MUI (lembaga Pangan, Obat dan Kosmetika Indonesia)。Hasil penelitian ini akan memaparkan sertifikasi标志清真,pembentukannya, tahap sertifikasi,但产品yang harus bersertifikat清真。Artikel ini juga menunjukkan bahwa sertifikasi清真berkaitan dengan sakralisasi agama印度尼西亚。Implikasi sertifikasi清真产品dalam kesucian agama印度尼西亚,sertifikasi halal tidak hanya menyakalkan suatu agama, tetapi jugamemberikan jaminan, perlindungan, dan pemberian informasi mengenai清真resmi suatu产品。清真清真juga mempengaruhi keperayaan konsumen pada产品bersertifikat halal untuk dikonsumsi karena memiliki loyalitas dan legalitas产品yang dikonsumsi dan digunakan。关键词:清真鱼;蜥蜴;印度尼西亚。
{"title":"IMPLIKASI SERTIFIKAT HALAL PRODUK DALAM SAKRALISASI AGAMA DI INDONESIA","authors":"Cindy Fatimah, S. Surawan, Nurul Wahdah","doi":"10.18592/msr.v4i2.7675","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7675","url":null,"abstract":"Abstract This paper aims to determine the implications of halal product certification in the sacralization of religion in Indonesia. Halal certification of the product itself is familiar to business people around the world, especially Indonesia. This paper uses a qualitative descriptive approach through a literature review of halal certification practices in Indonesia. The data were obtained from various articles, magazines, books and media about halal certification and related institutions, namely LPPOM MUI (Indonesian Food, Drug and Cosmetics Institute). The results of this study will describe the halal logo certification, its formation, certification stages, and products that must be halal certified. This article also shows that halal certification is related to the sacralization of Indonesian religion. The implications of product halal certification in the sanctity of Indonesian religion, halal certification does not only sanctify a religion, but also provides guarantees, protection, and provides information about the official halal of a product. Halal certification also affects consumer confidence in halal-certified products for consumption because they have the loyalty and legality of the products consumed and used.Keywords: Halal certification; Religion; Indonesia. Abstract Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui implikasi sertifikasi produk halal dalam sakralisasi agama di Indonesia. Sertifikasi halal produk sendiri sudah tidak asing oleh para pebisnis di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Tulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui kajian literatur praktik sertifikasi halal di Indonesia. Adapun data diperoleh dari berbagai artikel, majalah, buku dan media tentang sertifikasi halal dan lembaga terkait, yaitu LPPOM MUI (Lembaga Pangan, Obat dan Kosmetika Indonesia). Hasil penelitian ini akan memaparkan sertifikasi logo halal, pembentukannya, tahap sertifikasi, dan produk yang harus bersertifikat halal. Artikel ini juga menunjukkan bahwa sertifikasi halal berkaitan dengan sakralisasi agama Indonesia. Implikasi sertifikasi halal produk dalam kesucian agama Indonesia, sertifikasi halal tidak hanya menyakralkan suatu agama, tetapi jugamemberikan jaminan, perlindungan, dan pemberian informasi mengenai halal resmi suatu produk. Sertifikasi halal juga mempengaruhi kepercayaan konsumen pada produk bersertifikat halal untuk dikonsumsi karena memiliki loyalitas dan legalitas produk yang dikonsumsi dan digunakan. Keywords: Sertifikasi halal; Agama; Indonesia.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130589513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: From time to time hoaxes have always existed and are now increasing due to the massive development and progress of Science and technology. This hoax is very dangerous if left unchecked. The danger of this hoax can cause many social problems, such as hostility and disputes that lead to the division of the people. Therefore, it is necessary to conduct a research study on the Qur'an regarding hoaxes considering that the Qur'an as a guide for Muslims certainly has a significant role in providing guidance to overcome all problems of the people, including the hoaxes. This study uses the literature method with primary sources, namely Tafsir al-Misbah, because this interpretation is more patterned on the social community. So it is suitable to examine the problem of hoaxes which is a social problem. In addition, the position of the author of this interpretation is quite famous and prominent in Indonesia, so the interpretation is easily understood and accepted by the people of Indonesia. The results of this study obtained interesting ideas from the study of QS. al-Hujurat: 6, namely, the Qur'an provides a solution to overcome hoaxes by teaching to be able to tabayun and sort and choose the essence of the news, knowing the disseminator of the report, and the recipient of the information should know about the message received. If every human being is taught the truth, it will be revealed to him. Keywords: Al-Qur’an, Hoax, al-Misbah Interpretation. Abstrak: Dari masa ke masa, fenomena adanya hoaks selalu ada dan kini meningkat akibat adanya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara masif. Hoaks ini sangat bahaya jika dibiarkan terus-menerus. Bahaya dari hoaks ini dapat menimbulkan banyak masalah sosial seperti permusuhan dan pertikaian yang berujung pada perpecahan umat. Oleh karena itu, perlu diadakan kajian penelitian terhadap Al-Qur‘an mengenai hoaks mengingat Al-Qur‘an sebagai pedoman umat Islam tentunya memiliki peran besar dalam memberikan petunjuk untuk mengatasi segala permasalahan umat termasuk hoaks tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan sumber primer, yaitu Tafisr al-Misbah disebabkan tafsir ini lebih bercorak pada sosial kemasyarakatan sehingga cocok untuk mengkaji masalah hoaks yang merupakan masalah sosial. Selain itu, kedudukan pengarang tafsir ini cukup terkenal dan terkemuka di Indonesia sehingga penafsirannya pun mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Hasil dari penelitian ini diperoleh gagasan yang menarik dari kajian terhadap QS. al-Hujurat: 6, yaitu Al-Qur‘an memberikan solusi untuk mengatasi hoaks dengan mengajarkan untuk dapat bertabayun dan memilah serta memilih esensi berita, mengetahui penyebar berita, dan penerima berita hendaknya memiliki pengetahuan berita yang diterima. Dengan demikian, jika setiap manusia mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur‘an, hoaks yang ada akan sedikit demi sedikit teratasi. Kata Kunci: Al-Qur’an, Hoaks, Tafsir al-Misbah.
摘要:随着科学技术的飞速发展和进步,骗局一直存在,而且越来越多。如果不加以制止,这个骗局是非常危险的。这种恶作剧的危险会引起许多社会问题,例如导致人民分裂的敌意和纠纷。因此,有必要对《古兰经》中关于骗局的问题进行研究,因为《古兰经》作为穆斯林的指南,在指导人们克服包括骗局在内的一切问题方面,当然具有重要的作用。本研究采用文献法与第一手资料,即Tafsir al-Misbah,因为这种解释更倾向于社会社区模式。所以它是合适的检查问题的骗局,这是一个社会问题。此外,这种解释的作者的地位在印度尼西亚相当有名和突出,因此这种解释很容易被印度尼西亚人民理解和接受。本研究的结果从QS的研究中获得了有趣的想法。al-Hujurat: 6,也就是说,古兰经提供了一种克服骗局的解决方案,通过教导人们能够辨别、分类和选择新闻的本质,知道报道的传播者,以及信息的接收者应该知道所收到的信息。若将真理教训各人,就必显明给他。关键词:《古兰经》,骗局,密斯巴解读摘要:Dari masa ke masa,现象adanya hoaks selalu ada dankini meningkat akibat adanya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan technologii secara masif。Hoaks ini sangat bahaya jika dibiarkan terus-menerus。Bahaya dari hoaks ini dapat menimbulkan banyak masalah社会分离permusuhan dan pertikaian yang berujung pada perpecahan umat。在《古兰经》中,有一段话是这样说的:《古兰经》中有一段话是这样说的:《古兰经》中有一段话是这样说的:《古兰经》中有一段话是伊斯兰教中的一段话;《古兰经》中有一段话是这样说的:Penelitian ini menggunakan mede kepustakan dengan number primer, yitu Tafisr al-Misbah disebabkan tafsir ini lebih bercorak pada social kemasyarakatan sehinga cocok untuk mengkaji masalah hoaks yang merupakan masalah social。Selain itu, kedudukan pengarang tafsir ini cuup terkenal dan terkemuka di Indonesia(印尼)。哈西尔达里penelitian ini diperololeh gagasan yang menarik达里kajian terhadap QS。《古兰经》第6卷第1节,《古兰经》第6卷第1节,《古兰经》第6卷第1节,《古兰经》第6节,《古兰经》第6节,《古兰经》第6节。《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》。卡塔·昆奇:《古兰经》、《霍克》、《塔夫西尔·米斯巴》。
{"title":"SOLUSI AL-QUR’AN DALAM MENGATASI BAHAYA HOAKS PADA ERA DIGITAL (PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH)","authors":"Panji Ansari, Muhammad Torieq Abdillah","doi":"10.18592/msr.v4i2.7802","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7802","url":null,"abstract":"Abstract: From time to time hoaxes have always existed and are now increasing due to the massive development and progress of Science and technology. This hoax is very dangerous if left unchecked. The danger of this hoax can cause many social problems, such as hostility and disputes that lead to the division of the people. Therefore, it is necessary to conduct a research study on the Qur'an regarding hoaxes considering that the Qur'an as a guide for Muslims certainly has a significant role in providing guidance to overcome all problems of the people, including the hoaxes. This study uses the literature method with primary sources, namely Tafsir al-Misbah, because this interpretation is more patterned on the social community. So it is suitable to examine the problem of hoaxes which is a social problem. In addition, the position of the author of this interpretation is quite famous and prominent in Indonesia, so the interpretation is easily understood and accepted by the people of Indonesia. The results of this study obtained interesting ideas from the study of QS. al-Hujurat: 6, namely, the Qur'an provides a solution to overcome hoaxes by teaching to be able to tabayun and sort and choose the essence of the news, knowing the disseminator of the report, and the recipient of the information should know about the message received. If every human being is taught the truth, it will be revealed to him. Keywords: Al-Qur’an, Hoax, al-Misbah Interpretation. Abstrak: Dari masa ke masa, fenomena adanya hoaks selalu ada dan kini meningkat akibat adanya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara masif. Hoaks ini sangat bahaya jika dibiarkan terus-menerus. Bahaya dari hoaks ini dapat menimbulkan banyak masalah sosial seperti permusuhan dan pertikaian yang berujung pada perpecahan umat. Oleh karena itu, perlu diadakan kajian penelitian terhadap Al-Qur‘an mengenai hoaks mengingat Al-Qur‘an sebagai pedoman umat Islam tentunya memiliki peran besar dalam memberikan petunjuk untuk mengatasi segala permasalahan umat termasuk hoaks tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan sumber primer, yaitu Tafisr al-Misbah disebabkan tafsir ini lebih bercorak pada sosial kemasyarakatan sehingga cocok untuk mengkaji masalah hoaks yang merupakan masalah sosial. Selain itu, kedudukan pengarang tafsir ini cukup terkenal dan terkemuka di Indonesia sehingga penafsirannya pun mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Hasil dari penelitian ini diperoleh gagasan yang menarik dari kajian terhadap QS. al-Hujurat: 6, yaitu Al-Qur‘an memberikan solusi untuk mengatasi hoaks dengan mengajarkan untuk dapat bertabayun dan memilah serta memilih esensi berita, mengetahui penyebar berita, dan penerima berita hendaknya memiliki pengetahuan berita yang diterima. Dengan demikian, jika setiap manusia mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur‘an, hoaks yang ada akan sedikit demi sedikit teratasi. Kata Kunci: Al-Qur’an, Hoaks, Tafsir al-Misbah.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126314159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: Metaverse is a 3D virtual space that is the result of innovation from technological sophistication in the 4.0 era. Departing from the metaverse and the conditions of the Covid-19 pandemic, Kemenag Indonesia was inspired to create a learning platform that invets in the metaverse as a transformation of the Madrasah education system in the future. This paper aims to describe how the transformation of the Madrasah education system into metaverse discourse in the future, what are the challenges, and what are the fundamental factors that make the presence of metaverse discourse in Madrasah education. This study uses a qualitative approach with a descriptive metheod. The data collection method in this study is using library research, the data such as books, articles from scientific journals, and other library data. In addiction, this study contains other secondary data originating from video on the GTK Madrasah Berbagi channel on Youtube. Data acquisition was carried out with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Then, the results obtained in this study is MadrasahLand as a platform for innovation results in the metaverse created by Kemenag Indonesia as a discourse in the transformation of the education system in the Madarasah environment in the future. The hope is that it can be used as an effective learning innovation, even though it is virtual but still provides the essence of reality through avatars. However, there are still several challenges that are obstacles in its development, that is (1) the lack of understanding and skills of teachers in the AR-VR field, (2) the lack of computer equipment resources for development, (3) limitations in ownership of adequate VR devices, and (4) the limitations of the internet network (4G, 5G) in its distribution in each area.Keywords: Transformation; Education; Metaverse AbstrakMetaverse adalah ruang virtual 3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan teknologi dalam era 4.0. Berangkat dari metaverse dan kondisi pandemi Covid-19, Kemenag Indonesia terinspirasi untuk menciptakan sebuah platform ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai transformasi sistem pendidikan Madrasah di masa depan. Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi sistem pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi faktor mendasar yang membuat hadirnya wacana metaverse di pendidikan Madrasah. Kajian ini menggunakan upaya pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun metode pengumpulan data pada kajian ini adalah menggunakan library research, yaitu data-data yang berasal dari literatur kepustakaan, seperti buku, artikel dari jurnal ilmiah, serta data kepustakaan lainnya. Selain itu, kajian ini terdapat data sekunder lain yang berasal dari video pada channel GTK Madrasah Berbagi di Youtube. Perolehan data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan ke
摘要:虚拟世界是一个3D虚拟空间,是4.0时代技术成熟创新的结果。从虚拟世界和2019冠状病毒病大流行的情况出发,Kemenag Indonesia受到启发,创建了一个学习平台,投资于虚拟世界,作为未来伊斯兰学校教育体系的转型。本文旨在描述未来伊斯兰学校的教育系统如何转变为元世界话语,面临的挑战是什么,以及使元世界话语出现在伊斯兰学校教育中的根本因素是什么。本研究采用定性方法和描述性方法。本研究的数据收集方法是使用图书馆调查,数据如书籍、科学期刊文章和其他图书馆数据。在成瘾方面,本研究包含来自Youtube上GTK Madrasah Berbagi频道视频的其他次要数据。数据采集分为数据简化、数据呈现、得出结论三个阶段。然后,本研究获得的结果是MadrasahLand作为创新成果的平台,在Kemenag Indonesia创建的元世界中作为未来madrasahah环境中教育系统转型的话语。希望它可以作为一种有效的学习创新,即使它是虚拟的,但仍然通过化身提供现实的本质。然而,在AR-VR的发展中仍然存在一些障碍,即:(1)教师在AR-VR领域缺乏理解和技能,(2)缺乏用于发展的计算机设备资源,(3)拥有足够的VR设备的限制,以及(4)互联网网络(4G, 5G)在每个地区分布的限制。关键词:转换;教育;meta - verse adalah ruang虚拟3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan technology dalam era 4.0。Berangkat dari metaverse dan kondisi大流行Covid-19, Kemenag印度尼西亚terinspirasuntuk menciptakan sebuah平台ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai转化系统pendidikan Madrasah di masa depan。Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi system pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi ftor menasar yang membubuya wacana metaverse di pendidikan Madrasah。Kajian ini menggunakan方便pendekatan”kualitatif dengan metode deskriptif。自适应方法:彭普兰数据数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库等。Selain itu, kajian ini在Youtube上的视频频道GTK Madrasah Berbagi下的terapat数据集。Perolehan数据dilakukan dengan tahapan reduksi数据,penyajian数据,dan penarikan kespulan。Kemudian, hasil yang diperoleh dalam kajian ini adalah MadrasahLand sebagai平台hasil inovasi dalam metaverse yang diciptakan oleh Kemenag印度尼西亚sebagai wacana dalam转化系统pendidikan di lingkungan Madrasah di masa depanHarapannya dapat dijadikan sebagai inovasi pembelajaran yang efektif, meski虚拟namun tetap成员kenesensi kehadiran secara realitas melalui avatar。Namun, masih terdapat beberapa tantanangan yang menjadi hambatan dalam pengembangannya, yitu (1) masih minimnya pemahaman dan skill guru dalam bidang AR-VR, (2) masih minimnya sumdaya perangkat计算机untuk pengembangan, (3) keterbatasan dalam kepemilikan perangkat VR yang memadai, dan (4) keterbatasan jaringan互联网(4G, 5G) dalam peremanya di setiap daerah。Kata Kunci:转型;Pendidikan;元宇宙
{"title":"TRANSFORMASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DALAM WACANA METAVERSE PADA PROGRAM KEMENAG RI","authors":"Pratiwi Amalia Putri","doi":"10.18592/msr.v4i2.7625","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7625","url":null,"abstract":"Abstract: Metaverse is a 3D virtual space that is the result of innovation from technological sophistication in the 4.0 era. Departing from the metaverse and the conditions of the Covid-19 pandemic, Kemenag Indonesia was inspired to create a learning platform that invets in the metaverse as a transformation of the Madrasah education system in the future. This paper aims to describe how the transformation of the Madrasah education system into metaverse discourse in the future, what are the challenges, and what are the fundamental factors that make the presence of metaverse discourse in Madrasah education. This study uses a qualitative approach with a descriptive metheod. The data collection method in this study is using library research, the data such as books, articles from scientific journals, and other library data. In addiction, this study contains other secondary data originating from video on the GTK Madrasah Berbagi channel on Youtube. Data acquisition was carried out with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Then, the results obtained in this study is MadrasahLand as a platform for innovation results in the metaverse created by Kemenag Indonesia as a discourse in the transformation of the education system in the Madarasah environment in the future. The hope is that it can be used as an effective learning innovation, even though it is virtual but still provides the essence of reality through avatars. However, there are still several challenges that are obstacles in its development, that is (1) the lack of understanding and skills of teachers in the AR-VR field, (2) the lack of computer equipment resources for development, (3) limitations in ownership of adequate VR devices, and (4) the limitations of the internet network (4G, 5G) in its distribution in each area.Keywords: Transformation; Education; Metaverse AbstrakMetaverse adalah ruang virtual 3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan teknologi dalam era 4.0. Berangkat dari metaverse dan kondisi pandemi Covid-19, Kemenag Indonesia terinspirasi untuk menciptakan sebuah platform ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai transformasi sistem pendidikan Madrasah di masa depan. Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi sistem pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi faktor mendasar yang membuat hadirnya wacana metaverse di pendidikan Madrasah. Kajian ini menggunakan upaya pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun metode pengumpulan data pada kajian ini adalah menggunakan library research, yaitu data-data yang berasal dari literatur kepustakaan, seperti buku, artikel dari jurnal ilmiah, serta data kepustakaan lainnya. Selain itu, kajian ini terdapat data sekunder lain yang berasal dari video pada channel GTK Madrasah Berbagi di Youtube. Perolehan data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan ke","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"190 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125621813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: For more than two years, the world community, especially in Indonesia, has been living side by side with Covid-19. It is not easy to adapt to all changes in life, such as the family situation after the father left. For the victim's child, the father, the head of the family, plays an essential role in supporting the family. A father's loss leaves a deep mark on the victim's child. Therefore, it is necessary to have resilience as a form of self-resistance in the face of the Covid-19 pandemic disaster, such as being abandoned by loved ones. The method used in this research is descriptive qualitative with a case study approach. The case study took research because it wanted to explore and then describe the possibility of a form of the resilience of the victim's child in dealing with the father's death during the Covid-19 pandemic. This study found that the conditions of the strength of the three informants were different, but all three had in common, leading to a change for the better. According to Kubler Ross, resilience is formed after going through the stages of grief. The results of this study are expected to be a preference in developing a resilient personality. Abstrak: Sudah lebih 2 tahun masyarakat dunia terutama di Indonesia hidup berdampingan dengan Covid-19. Bukan hal yang mudah beradaptasi dengan segala perubahan dalam tatanan kehidupan seperti keadaan keluarga setelah ditinggalkan Sang ayah. Bagi anak korban, Sang ayah yang merupakan kepala keluarga memegang peranan penting dalam menghidupi keluarga. Ketika kehilangan ayah tentu meninggalkan bekas mendalam bagi anak korban. Oleh karena itu penting memiliki resiliensi sebagai bentuk ketahanan diri dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 seperti ditinggalkan oleh orang yang disayang. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus (case study) diambil karena ingin mendalami lalu mendeskripsikan tentang kemungkinan adanya bentuk resiliensi anak korban dalam menghadapi kematian ayah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menemukan bahwa adanya bentuk resiliensi dari ketiga informan yang berbeda namun ketiganya memiliki kesamaan mengarah ke perubahan yang lebih baik. Resiliensi terbentuk setelah melewati tahapan kedukaan menurut Kubler Ross. Hasil daripada penelitian ini diharapkan dapat menjadi preferensi dalam membentuk pribadi yang resilien
摘要:两年多来,国际社会,特别是印度尼西亚,与新冠肺炎并肩而行。要适应生活中的一切变化并不容易,比如父亲离开后的家庭状况。对受害者的孩子来说,父亲作为一家之主,在支持家庭方面起着至关重要的作用。失去父亲会给受害者的孩子留下深深的印记。因此,在面对Covid-19大流行灾难时,有必要将韧性作为一种自我抵抗的形式,例如被亲人抛弃。在本研究中使用的方法是描述性定性与案例研究法。该案例研究之所以需要研究,是因为它想探索并描述受害者的孩子在应对Covid-19大流行期间父亲死亡时的一种复原力的可能性。本研究发现,三名举报人的实力条件不同,但三者有共同之处,导致了向好的变化。根据Kubler Ross的说法,恢复力是在经历悲伤的阶段后形成的。这项研究的结果预计将有利于培养有弹性的人格。摘要:Sudah lebih 2 tahun masyarakat dunia terutama di印度尼西亚hidup与登革热Covid-19。Bukan hal yang mudah beradaptasi dengan segala perubahan dalam tatanan kehidupan seperti keadaan keluarga setelah diinggalkan Sang ayah。Bagi anak korban, Sang ayah yang merupakan kepala keluarga meegang peranan penam menghidupi keluarga。Ketika kehilangan ayah tenu meninggalkan bekas mendalam bagi anak korban。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。方法杨迪加纳坎帕特尼尼的质量描述和彭加纳坎研究的原因。以某kasus(案例研究)diambil林嘉欣ingin mendalami拉鲁mendeskripsikan tentang kemungkinan adanya bentuk resiliensi赶出亚衲族korban dalam menghadapi kematian女仆selama pandemi Covid-19。Penelitian ini menemukan bahwa adanya bentuka resiliensi dari ketiga informan yang berbeda namun ketiganya memoriliki kesamaan mengarah ke perubahan yang lebih baik。复原力是指罗斯的复原力,是指罗斯的复原力。哈西达里帕达penelitian ini diharapkan dapat menjadi preferensi dalam membentuk pribadi yang resilien
{"title":"RESILIENSI ANAK KORBAN PANDEMI COVID-19 DI KOTA SAMARINDA","authors":"Novia Rosaliana, Shinta Ath-Thariq Apriari","doi":"10.18592/msr.v4i2.7718","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7718","url":null,"abstract":"Abstract: For more than two years, the world community, especially in Indonesia, has been living side by side with Covid-19. It is not easy to adapt to all changes in life, such as the family situation after the father left. For the victim's child, the father, the head of the family, plays an essential role in supporting the family. A father's loss leaves a deep mark on the victim's child. Therefore, it is necessary to have resilience as a form of self-resistance in the face of the Covid-19 pandemic disaster, such as being abandoned by loved ones. The method used in this research is descriptive qualitative with a case study approach. The case study took research because it wanted to explore and then describe the possibility of a form of the resilience of the victim's child in dealing with the father's death during the Covid-19 pandemic. This study found that the conditions of the strength of the three informants were different, but all three had in common, leading to a change for the better. According to Kubler Ross, resilience is formed after going through the stages of grief. The results of this study are expected to be a preference in developing a resilient personality. Abstrak: Sudah lebih 2 tahun masyarakat dunia terutama di Indonesia hidup berdampingan dengan Covid-19. Bukan hal yang mudah beradaptasi dengan segala perubahan dalam tatanan kehidupan seperti keadaan keluarga setelah ditinggalkan Sang ayah. Bagi anak korban, Sang ayah yang merupakan kepala keluarga memegang peranan penting dalam menghidupi keluarga. Ketika kehilangan ayah tentu meninggalkan bekas mendalam bagi anak korban. Oleh karena itu penting memiliki resiliensi sebagai bentuk ketahanan diri dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 seperti ditinggalkan oleh orang yang disayang. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus (case study) diambil karena ingin mendalami lalu mendeskripsikan tentang kemungkinan adanya bentuk resiliensi anak korban dalam menghadapi kematian ayah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menemukan bahwa adanya bentuk resiliensi dari ketiga informan yang berbeda namun ketiganya memiliki kesamaan mengarah ke perubahan yang lebih baik. Resiliensi terbentuk setelah melewati tahapan kedukaan menurut Kubler Ross. Hasil daripada penelitian ini diharapkan dapat menjadi preferensi dalam membentuk pribadi yang resilien","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"2673 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125814593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: This study aims to describe the people of Banjar South Kalimantan who have a variety of cultures that still have a strong emotional connection with the old culture left by their ancestors. Beliefs that are deeply rooted in the community make some rituals in culture mandatory to be carried out under customary law. The influence of old beliefs gave its color to the culture of the Banjar people who later acculturated and collaborated with Islam. The steps taken in data collection in this study include sorting, organizing, and editing. After all the desired data is collected, data analysis is carried out with interpretation. The results of this study show that Islamic teachings are very in line with the diversity that exists in society. The religious character of Islam gives a new color to the old culture of society which contains values that are important to be applied to all lines of social life. The number of foreign cultures that tend to damage can more or less be countered by strengthening religious character through the culture that exists and develops in the community as in the birth culture of the Banjar people of South Kalimantan.Keywords: Religious character, birth culture, Banjar people. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan yang memiliki beragam kebudayaan yang masih memiliki hubungan emosional yang kuat dengan kebudayaan lama peninggalan nenek moyang. Keyakinan yang mengakar kuat dalam diri masyarakat membuat beberapa ritual dalam kebudayaan menjadi wajib dilaksanakan secara hukum adat. Pengaruh keyakinan lama memberikan warna tersendiri pada kebudayaan masyarakat Banjar yang kemudian berakulturasi dan berakomodasi dengan Islam. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data pada penelitian ini meliputi penyortiran, pengorganisasian, dan penyuntingan. Selanjutnya setelah semua data yang dikehendaki terkumpul dilakukan analisis data dengan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat berkesesuaian dengan keberagaman yang ada di masyarakat. Karakter religius Islam memberikan warna baru terhadap kebudayaan lama masyarakat yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang penting untuk diaplikasikan pada seluruh lini kehidupan bermasyarakat. Banyaknya budaya asing yang cenderung merusak sedikit banyak dapat ditangkis dengan penguatan karakter religius melalui budaya yang ada dan berkembang di masyarakat seperti dalam budaya kelahiran pada masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Kata Kunci: Karakter religius, budaya kelahiran, masyarakat Banjar.
摘要:本研究旨在描述南加里曼丹班加尔的人们,他们拥有多种文化,但仍然与祖先留下的古老文化有着强烈的情感联系。在社区中根深蒂固的信仰使得文化中的一些仪式必须按照习惯法进行。旧信仰的影响使班贾尔人的文化具有色彩,他们后来适应了伊斯兰教并与之合作。在本研究中,数据收集的步骤包括分类、组织和编辑。在收集到所需的所有数据后,进行数据分析并进行解释。这项研究的结果表明,伊斯兰教义与社会中存在的多样性非常一致。伊斯兰教的宗教特征给社会的旧文化增添了新的色彩,这种文化所包含的价值观对社会生活的各个方面都很重要。倾向于破坏的外国文化的数量可以通过加强社区中存在和发展的文化,如南加里曼丹班加尔人的出生文化,或多或少地加以抵消。关键词:宗教性,生育文化,班杰尔人。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan yang memiliki beragam kebudayaan yang masih memiliki hubungan情感yang kuat dengan kebudayaan lama peninggalan neneek moyang。凯凯南,杨,蒙卡卡,kuat dalam, diri, masyarakat,成员,beberapa,仪式,dalam, kebudayaan, menjadi, wajib, dilaksanakan, secara, hukum adat。Pengaruh keyakinan喇嘛成员,警告,tersendiri pada kebudayaan masyarakat Banjar yang kemudian berakturasi dan berakomodasi dengan Islam。Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data . padpenelitian ini meliputi penyortiran, pengorganisasian, danpenyuntingan。Selanjutnya setelah semua数据yang dikehendaki terkumpul dilakukan分析数据登根解释。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat berkesesaian dengan keberagaman yang ada di masyarakat。Karakter宗教伊斯兰教成员kanwarna baru terhadap kebudayaan lama masyarakat yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang penting untuk diapplikasikan padseluruh lini kehidupan bermasyarakat。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,加里曼丹。Kata Kunci: Karakter religius, budaya kelahiran, masyarakat Banjar。
{"title":"KARAKTER RELIGIUS DALAM BUDAYA KELAHIRAN MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN","authors":"Raudatul Jannah","doi":"10.18592/msr.v4i1.6557","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6557","url":null,"abstract":"Abstract: This study aims to describe the people of Banjar South Kalimantan who have a variety of cultures that still have a strong emotional connection with the old culture left by their ancestors. Beliefs that are deeply rooted in the community make some rituals in culture mandatory to be carried out under customary law. The influence of old beliefs gave its color to the culture of the Banjar people who later acculturated and collaborated with Islam. The steps taken in data collection in this study include sorting, organizing, and editing. After all the desired data is collected, data analysis is carried out with interpretation. The results of this study show that Islamic teachings are very in line with the diversity that exists in society. The religious character of Islam gives a new color to the old culture of society which contains values that are important to be applied to all lines of social life. The number of foreign cultures that tend to damage can more or less be countered by strengthening religious character through the culture that exists and develops in the community as in the birth culture of the Banjar people of South Kalimantan.Keywords: Religious character, birth culture, Banjar people. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan yang memiliki beragam kebudayaan yang masih memiliki hubungan emosional yang kuat dengan kebudayaan lama peninggalan nenek moyang. Keyakinan yang mengakar kuat dalam diri masyarakat membuat beberapa ritual dalam kebudayaan menjadi wajib dilaksanakan secara hukum adat. Pengaruh keyakinan lama memberikan warna tersendiri pada kebudayaan masyarakat Banjar yang kemudian berakulturasi dan berakomodasi dengan Islam. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data pada penelitian ini meliputi penyortiran, pengorganisasian, dan penyuntingan. Selanjutnya setelah semua data yang dikehendaki terkumpul dilakukan analisis data dengan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat berkesesuaian dengan keberagaman yang ada di masyarakat. Karakter religius Islam memberikan warna baru terhadap kebudayaan lama masyarakat yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang penting untuk diaplikasikan pada seluruh lini kehidupan bermasyarakat. Banyaknya budaya asing yang cenderung merusak sedikit banyak dapat ditangkis dengan penguatan karakter religius melalui budaya yang ada dan berkembang di masyarakat seperti dalam budaya kelahiran pada masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Kata Kunci: Karakter religius, budaya kelahiran, masyarakat Banjar. ","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115008959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstractIn community life, it isn’t uncommon to find polygamous families. This may seem normal, but not many polygamists think about the impact of polygamy itself. Children are often the aggrieved parties in polygamous families, both physically and psychologically. The involvement of children to give permission for polygamy to their parents seems very potential in this era. The permit acts as an effort to protect the possibility of endangering children’s rights and discrimination in the family. If all this time the rights of the wife to be polygamous were protected by law, then the rights of the children should also be taken into consideration. Like a wife, children also have the right to have their opinions heard when their father wants to practice polygamy.This research is a normative legal research, using a philosophical approach, historical approach, and analytical approach. The legal materials used consist of primary, secondary and tertiary legal materials. The three legal materials are collected using a documentary study technique, after that it will be analyzed qualitatively. To answer the formulation of the problem, will be used legal protection theory, justice theory, marriage theory, the procedure for polygamy, human rights theory, and sadd adz-dzari’ah theory.This research resulted in the finding that the participation of children in granting permission for polygamy to their parents is an urgent matter, considering that many children are victims of violence and their human rights are oppressed as a result of the disharmony of parents who practice polygamy.Keywords: Children’s Rights, Polygamy Permit, Human Rights, Sadd Adz-Dzari’ah.Abstrak: Dalam kehidupan masyarakat, tidak jarang ditemukan adanya keluarga poligami. Hal ini mungkin terlihat lumrah, namun tidak banyak pelaku poligami yang memikirkan dampak dari poligami itu sendiri. Anak sering kali menjadi pihak yang dirugikan dalam keluarga poligami, baik secara fisik maupun psikis. Keterlibatan anak untuk memberikan izin poligami terhadap orang tuanya kiranya sangat potensial di era sekarang ini. Izin tersebut berperan sebagai upaya perlindungan kemungkinan terancamnya hak-hak anak dan diskriminasi dalam keluarga. Jika selama ini hak istri yang akan dipoligami dilindungi oleh undang-undang, maka sudah sepatutnya hak anak juga menjadi bahan pertimbangan. Sebagaimana istri, anak juga berhak didengar pendapatnya ketika ayahnya ingin melakukan poligami. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, dengan menggunakan pendekatan philosophical approach, historical approach, dan analytical approach. Untuk bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Ketiga bahan hukum tersebut dikumpulkan dengan teknik studi dokumenter, setelahnya akan dianalisis secara kualitatif. Untuk menjawab rumusan masalah akan digunakan teori perlindungan hukum, teori keadilan, teori perkawinan, tata cara poligami, teori hak asasi manusia dan teori sadd adz-dzari’ah.Penelitian
在社会生活中,一夫多妻的家庭并不少见。这似乎很正常,但没有多少一夫多妻者会考虑一夫多妻制本身的影响。在一夫多妻制家庭中,孩子往往是身体上和心理上受伤害的一方。在这个时代,孩子们的参与对父母一夫多妻制的许可似乎是非常有潜力的。该许可证是一项努力,旨在保护危害儿童权利和家庭歧视的可能性。如果一直以来,妻子一夫多妻的权利都受到法律的保护,那么孩子的权利也应该得到考虑。像妻子一样,当父亲想实行一夫多妻制时,孩子们也有权表达自己的意见。本研究是一项规范的法律研究,运用了哲学方法、历史方法和分析方法。所使用的法律材料包括一级、二级和三级法律材料。这三种法律材料是采用文献研究技术收集的,之后将进行定性分析。为了回答这一问题,将运用法律保护理论、司法理论、婚姻理论、一夫多妻制程序理论、人权理论和萨德兹扎里亚理论。这项研究的结果是,考虑到许多儿童是暴力的受害者,他们的人权由于实行一夫多妻制的父母的不和谐而受到压迫,儿童参与允许其父母实行一夫多妻制是一项紧迫的问题。关键词:儿童权利,一夫多妻制许可,人权,sadad - dzari 'ah摘要:Dalam kehidupan masyarakat, tidak jarang ditemukan adanya keluarga poligami。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Anak sering kali menjadi pihak yang dirugikan dalam keluarga poligami, baik secara fisik maupun psikis。Keterlibatan anak untuk成员在政治上可能会被认为是一个潜在的领导人。这是我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Penelitian ini adalah Penelitian hukum normatiment,哲学方法,历史方法,但分析方法。Untuk bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier。Ketiga bahan hukum tersebut dikumpulkan dengan技术研究文献中心,setelahnya akan dianandia分析secara quality。Untuk menjawab rumusan masalah akan digunakan teori perlindungan hukum, teori keadilan, teori perkawinan, tata cara poligami, teori hak asasi manusia和teori sadd adz-dzari 'ah。Penelitian ini menghasilkan temuan bawa keikutsertaan anak dalam pemberian izin poligami terhadap oranya merupakan hal yang urgen, mengingat banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan dan tertindas hak asasinya akibat dari ketidakharmonisan orang tua yang melakukan poligami, hak Asasi Manusia, izin poligami, Sadd Adz-Dzari 'ah。
{"title":"MODERNISASI HUKUM KELUARGA ISLAM MELALUI PELIBATAN ANAK DALAM PROSES PERIZINAN POLIGAMI (Perspektif Hak Asasi Manusia dan Sadd adz-Dzari’ah)","authors":"A. Rishadi","doi":"10.18592/msr.v4i1.6560","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6560","url":null,"abstract":"AbstractIn community life, it isn’t uncommon to find polygamous families. This may seem normal, but not many polygamists think about the impact of polygamy itself. Children are often the aggrieved parties in polygamous families, both physically and psychologically. The involvement of children to give permission for polygamy to their parents seems very potential in this era. The permit acts as an effort to protect the possibility of endangering children’s rights and discrimination in the family. If all this time the rights of the wife to be polygamous were protected by law, then the rights of the children should also be taken into consideration. Like a wife, children also have the right to have their opinions heard when their father wants to practice polygamy.This research is a normative legal research, using a philosophical approach, historical approach, and analytical approach. The legal materials used consist of primary, secondary and tertiary legal materials. The three legal materials are collected using a documentary study technique, after that it will be analyzed qualitatively. To answer the formulation of the problem, will be used legal protection theory, justice theory, marriage theory, the procedure for polygamy, human rights theory, and sadd adz-dzari’ah theory.This research resulted in the finding that the participation of children in granting permission for polygamy to their parents is an urgent matter, considering that many children are victims of violence and their human rights are oppressed as a result of the disharmony of parents who practice polygamy.Keywords: Children’s Rights, Polygamy Permit, Human Rights, Sadd Adz-Dzari’ah.Abstrak: Dalam kehidupan masyarakat, tidak jarang ditemukan adanya keluarga poligami. Hal ini mungkin terlihat lumrah, namun tidak banyak pelaku poligami yang memikirkan dampak dari poligami itu sendiri. Anak sering kali menjadi pihak yang dirugikan dalam keluarga poligami, baik secara fisik maupun psikis. Keterlibatan anak untuk memberikan izin poligami terhadap orang tuanya kiranya sangat potensial di era sekarang ini. Izin tersebut berperan sebagai upaya perlindungan kemungkinan terancamnya hak-hak anak dan diskriminasi dalam keluarga. Jika selama ini hak istri yang akan dipoligami dilindungi oleh undang-undang, maka sudah sepatutnya hak anak juga menjadi bahan pertimbangan. Sebagaimana istri, anak juga berhak didengar pendapatnya ketika ayahnya ingin melakukan poligami. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, dengan menggunakan pendekatan philosophical approach, historical approach, dan analytical approach. Untuk bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Ketiga bahan hukum tersebut dikumpulkan dengan teknik studi dokumenter, setelahnya akan dianalisis secara kualitatif. Untuk menjawab rumusan masalah akan digunakan teori perlindungan hukum, teori keadilan, teori perkawinan, tata cara poligami, teori hak asasi manusia dan teori sadd adz-dzari’ah.Penelitian ","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117146749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract:This article discusses the relationship between religion and economic development. Both have in common in achieving a goal, namely the creation of prosperity in human life. It was initiated by the findings of Weber, who observed the behavior of Catholics and Protestants who have differences in carrying out their lives. Protestants who take advantage of the economic side in their lives make them superior to Catholics. So that an initiative emerged to carry out church reform based on the arbitrariness of the Catholic church in carrying out rites that were more used for personal interests. Through a set of rules, Islam allows and even encourages a Muslim to carry out development, especially economic development. Because as a caliph on this earth, humans are obliged to take care of, preserve, and maintain various things in this universe, and it is forbidden to destroy them. In Islamic teachings, five points form the basis of human life to achieve prosperity, namely religion (ad-din), soul (an-nafs), reason (al-aql), offspring (nasb), and property (mal). Economic development in the Islamic point of view is raised, one of which is to achieve prosperity through these five main elements. So, in this case, religion has a close relationship with aspects of economic development, as can be seen from the similarities between the two in achieving the welfare of human life.Abstrak: Artikel ini membahas hubungan antara agama dan pembangunan ekonomi. Keduanya memiliki kesamaan dalam mencapai suatu tujuan, yaitu terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati perilaku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya. Orang Protestan yang memanfaatkan sisi ekonomi dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik. Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan reformasi gereja berdasarkan kesewenang-wenangan gereja Katolik dalam menjalankan ritus-ritus yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi. Melalui seperangkat aturan, Islam membolehkan bahkan mendorong seorang muslim untuk melakukan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi. Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan. Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yaitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal). Pembangunan ekonomi dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk mencapai kesejahteraan melalui lima unsur utama tersebut. Jadi, dalam hal ini agama memiliki hubungan yang erat dengan aspek pembangunan ekonomi, terlihat dari persamaan keduanya dalam mencapai kesejahteraan hidup manusia.
摘要:本文探讨了宗教与经济发展的关系。两者在实现一个目标上有共同之处,即创造人类生活的繁荣。它是由韦伯的发现发起的,他观察了天主教徒和新教徒的行为,他们在生活中有差异。新教徒在生活中利用经济方面的优势,使他们比天主教徒优越。于是出现了一种改革教会的创举,这种改革是基于天主教会的随意性,在实行更多用于个人利益的仪式上进行的。通过一套规则,伊斯兰教允许甚至鼓励穆斯林进行发展,特别是经济发展。因为作为这个地球上的哈里发,人类有义务照顾、保存和维护这个宇宙中的各种事物,禁止破坏它们。在伊斯兰教义中,五个要点构成了人类生活的基础,即宗教(ad-din)、灵魂(an-nafs)、理性(al-aql)、后代(nasb)和财产(mal)。经济发展在伊斯兰教的观点中被提出,其中之一就是通过这五个主要因素来实现繁荣。因此,在这种情况下,宗教与经济发展的各个方面有着密切的关系,这可以从两者在实现人类生活福利方面的相似性中看出。[摘要]文章摘要:文章的主要内容是分析中国经济的发展现状。Keduanya memoriliki keshamaan dalam mencapai suatu tujuan, yititterciptanya keshahteraan dalam kehidupan手稿。Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati peraku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya。Orang Protestan yang menanfaatkan sisi经济学家dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik。西兴伽文化教育与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员。Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan。Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal)。彭班古南经济学家dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk menapai kesjahteraan melalui lima unsur utama tersebut。贾迪说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”
{"title":"HUBUNGAN AGAMA ISLAM DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM KEMAJUAN NEGARA: SEBUAH TINJAUAN UMUM","authors":"R. Ilahi, Indra Ramdhani, M. Yusuf, Doli Witro","doi":"10.18592/msr.v4i1.6450","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6450","url":null,"abstract":"Abstract:This article discusses the relationship between religion and economic development. Both have in common in achieving a goal, namely the creation of prosperity in human life. It was initiated by the findings of Weber, who observed the behavior of Catholics and Protestants who have differences in carrying out their lives. Protestants who take advantage of the economic side in their lives make them superior to Catholics. So that an initiative emerged to carry out church reform based on the arbitrariness of the Catholic church in carrying out rites that were more used for personal interests. Through a set of rules, Islam allows and even encourages a Muslim to carry out development, especially economic development. Because as a caliph on this earth, humans are obliged to take care of, preserve, and maintain various things in this universe, and it is forbidden to destroy them. In Islamic teachings, five points form the basis of human life to achieve prosperity, namely religion (ad-din), soul (an-nafs), reason (al-aql), offspring (nasb), and property (mal). Economic development in the Islamic point of view is raised, one of which is to achieve prosperity through these five main elements. So, in this case, religion has a close relationship with aspects of economic development, as can be seen from the similarities between the two in achieving the welfare of human life.Abstrak: Artikel ini membahas hubungan antara agama dan pembangunan ekonomi. Keduanya memiliki kesamaan dalam mencapai suatu tujuan, yaitu terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati perilaku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya. Orang Protestan yang memanfaatkan sisi ekonomi dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik. Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan reformasi gereja berdasarkan kesewenang-wenangan gereja Katolik dalam menjalankan ritus-ritus yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi. Melalui seperangkat aturan, Islam membolehkan bahkan mendorong seorang muslim untuk melakukan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi. Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan. Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yaitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal). Pembangunan ekonomi dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk mencapai kesejahteraan melalui lima unsur utama tersebut. Jadi, dalam hal ini agama memiliki hubungan yang erat dengan aspek pembangunan ekonomi, terlihat dari persamaan keduanya dalam mencapai kesejahteraan hidup manusia.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125423620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: This article aims to analyze science and religion in the context of a pandemic in Indonesia. The interesting thing as well as the topic of the problem in this article is how religion and science explain their role during the pandemic. More specifically, opposition to government policies will be clashed with the religiosity that most Indonesians believe in. Based on the literature study, the results obtained include an excessive understanding of religion that will make people increasingly distrustful of reality. During this pandemic, science and religion must complement each other, both of which are gifts from God. Science is considered as a human domination that is always colonized by worldly interests for people who only care about a vertical relationship to God. The scientific contribution of this article is to explain specifically where religion is the main factor in building community perspectives.Abstrak:Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sains dan agama dalam konteks pandemi di Indonesia. Hal menarik sekaligus topik permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana agama dan sains menjelaskan perannya di masa pandemi. Lebih spesifiknya, penentangan terhadap kebijakan pemerintah akan berbenturan dengan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi literatur, hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan. Di masa pandemi ini, sains dan agama harus saling melengkapi, yang keduanya adalah anugerah dari Tuhan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai dominasi manusia yang selalu dijajah oleh kepentingan duniawi bagi orang-orang yang hanya mementingkan hubungan vertikal dengan Tuhan. Kontribusi ilmiah artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spesifik dimana agama menjadi faktor utama dalam membangun cara pandang masyarakat
摘要:本文旨在分析印度尼西亚大流行背景下的科学与宗教。有趣的是,这篇文章的主题是宗教和科学如何解释它们在大流行期间的作用。更具体地说,反对政府政策将与大多数印尼人信仰的宗教信仰发生冲突。根据文献研究,得到的结果包括对宗教的过度理解,这将使人们越来越不信任现实。在这次大流行期间,科学和宗教必须相辅相成,两者都是上帝的礼物。科学被认为是人类的统治,总是被世俗利益所殖民,因为人们只关心与上帝的垂直关系。这篇文章的科学贡献在于具体解释了宗教在建立社区观点中的主要因素。摘要:印度尼西亚流行性感冒的流行病学研究。哈尔menarik sekaligus托皮克permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana蜥蜴丹理科menjelaskan perannya di玛莎pandemi。Lebih spifiknya, pentangan terhadap kebijakan peremerintah akan berbenturan dendenan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia。Berdasarkan研究文学,hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membubuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan。迪马萨大流行,萨恩·丹·阿加马·哈勒斯·梅伦卡皮,杨克端尼亚·阿达拉·阿努杰拉·达里·图汉。伊木彭格塔环,姜甲,赛巴加,多米伽,杨斯拉鲁,赛巴加,奥莱,克彭廷和,杜瓦尼,巴吉,橙,杨汉亚,孟廷和,胡邦干,垂直登干,图汉。Kontribusi ilmimii artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spitfik dimana agama menjadi fakto utama dalam membanguan cara pandang masyarakat
{"title":"RESISTANSI AGAMA TERHADAP SAINS: FENOMENA MUSLIM INDONESIA PADA MASA PANDEMI","authors":"Asmawati Suwarno","doi":"10.18592/msr.v4i1.6559","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6559","url":null,"abstract":"Abstract: This article aims to analyze science and religion in the context of a pandemic in Indonesia. The interesting thing as well as the topic of the problem in this article is how religion and science explain their role during the pandemic. More specifically, opposition to government policies will be clashed with the religiosity that most Indonesians believe in. Based on the literature study, the results obtained include an excessive understanding of religion that will make people increasingly distrustful of reality. During this pandemic, science and religion must complement each other, both of which are gifts from God. Science is considered as a human domination that is always colonized by worldly interests for people who only care about a vertical relationship to God. The scientific contribution of this article is to explain specifically where religion is the main factor in building community perspectives.Abstrak:Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sains dan agama dalam konteks pandemi di Indonesia. Hal menarik sekaligus topik permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana agama dan sains menjelaskan perannya di masa pandemi. Lebih spesifiknya, penentangan terhadap kebijakan pemerintah akan berbenturan dengan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi literatur, hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan. Di masa pandemi ini, sains dan agama harus saling melengkapi, yang keduanya adalah anugerah dari Tuhan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai dominasi manusia yang selalu dijajah oleh kepentingan duniawi bagi orang-orang yang hanya mementingkan hubungan vertikal dengan Tuhan. Kontribusi ilmiah artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spesifik dimana agama menjadi faktor utama dalam membangun cara pandang masyarakat","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134541490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}