{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Modal Sosial Dalam Rangka Pelestarian Hutan Mangrove","authors":"Arif Ferdian, Syamjaya Sm, D. Darmawati","doi":"10.35724/sjias.v10i1.3296","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Luas hutan mangrove Luwu Utara yakni 16.000 Ha. Dengan panjang garis pantai 53 Km. Namun, 24%ekosistem mangrove-nya dalam kondisi rusak. Kerusakan tersebut tersebar di beberapa titik. Salah satutitik yang mengkhawatirkan adalah kawasan garis pantai Desa Pao dan Desa Pengkajoan. Kerusakandisebabkan konversi lahan hutan mangrove diperuntukan sebagai lahan tambak ikan bandeng dan udang,beralih fungsi menjadi lahan pertanian khususnya pertanian jeruk, kawasan pemukiman dan lahanperkebunan Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis pemberdayaan masyarakat melalui konsep modalsosial untuk melestarikan hutan mangrove. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriftif denganpendekatan kualitatif. pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan Dokumentsi.Aktivitas dalam analisis terdiri dari kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display),serta penarikan kesimpulan dan verivikasi (conclusion drawing/verification). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat berbasis modal sosial dalam pelestarian mangrove sudahberjalan hal ini disebabkan kelompok mampu menggerakan anggotanya dalam melestariakan hutanmangrove dengan hanya bermodalkan saling kepercayaan satu sama lain dengan menkedepankan tujuankelompok. Selain itu yang menjadikan kelompok berdaya karena kerjasama dengan pihak pemerintahdaerah maupun perguruan tinggi yang ada di Luwu Raya. Peningkatan kemampuan kelompok jugadisebabkan pelatihan dan pendampngan dari perguruan tinggi khususnya mengenai dampak dariperubahn lahan hutan mangrove.","PeriodicalId":312787,"journal":{"name":"Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial","volume":"158 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35724/sjias.v10i1.3296","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Luas hutan mangrove Luwu Utara yakni 16.000 Ha. Dengan panjang garis pantai 53 Km. Namun, 24%ekosistem mangrove-nya dalam kondisi rusak. Kerusakan tersebut tersebar di beberapa titik. Salah satutitik yang mengkhawatirkan adalah kawasan garis pantai Desa Pao dan Desa Pengkajoan. Kerusakandisebabkan konversi lahan hutan mangrove diperuntukan sebagai lahan tambak ikan bandeng dan udang,beralih fungsi menjadi lahan pertanian khususnya pertanian jeruk, kawasan pemukiman dan lahanperkebunan Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis pemberdayaan masyarakat melalui konsep modalsosial untuk melestarikan hutan mangrove. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriftif denganpendekatan kualitatif. pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan Dokumentsi.Aktivitas dalam analisis terdiri dari kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display),serta penarikan kesimpulan dan verivikasi (conclusion drawing/verification). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat berbasis modal sosial dalam pelestarian mangrove sudahberjalan hal ini disebabkan kelompok mampu menggerakan anggotanya dalam melestariakan hutanmangrove dengan hanya bermodalkan saling kepercayaan satu sama lain dengan menkedepankan tujuankelompok. Selain itu yang menjadikan kelompok berdaya karena kerjasama dengan pihak pemerintahdaerah maupun perguruan tinggi yang ada di Luwu Raya. Peningkatan kemampuan kelompok jugadisebabkan pelatihan dan pendampngan dari perguruan tinggi khususnya mengenai dampak dariperubahn lahan hutan mangrove.