ANCAMAN BUDAYA POP (POP CULTURE) TERHADAP PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT URBAN

Annisa Istiqomah, Delfiyan Widiyanto
{"title":"ANCAMAN BUDAYA POP (POP CULTURE) TERHADAP PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT URBAN","authors":"Annisa Istiqomah, Delfiyan Widiyanto","doi":"10.31002/kalacakra.v1i1.2687","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi dinamis yang terbentuk dari faktor etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya, selain itu dari faktor pembangunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi. Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya. Interaksi masyarakat dunia yang semakin mudah menyebabkan proses transmisi nilai-nilai budaya lintas negara seperti berkembangnya budaya pop di Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan berbagai referensi baik sumber primer dan sekunder yang relevan dengan ancaman budaya pop terhadap penguatan identitas nasional masyarakat urban. Hasil dari kajian penelitian menunjukkan bahwa budaya pop identik dengan perilaku kebarat-baratan yang cenderung pragmatis, hedonis, dan konsumtif. Ideologi tersebut bertentangan dengan ideologi Pancasila yang mengancam bagi bangsa Indonesia dalam penguatan identitas nasional. Dengan demikian, perlu upaya untuk menguatkan  identitas nasional khususnya masyarakat urban yang sudah terpapar dengan budaya pop, melalui: 1) internalisasi nilai-nilai budaya masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan; 2) upaya filterisasi berbagai budaya asing yang dianggap membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya Indonesia; 3) pendidikan multikultural untuk menguatkan pondasi setiap individu agar tidak mudah tercerabut akar budayanya.","PeriodicalId":272390,"journal":{"name":"Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31002/kalacakra.v1i1.2687","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7

Abstract

Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi dinamis yang terbentuk dari faktor etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya, selain itu dari faktor pembangunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi. Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya. Interaksi masyarakat dunia yang semakin mudah menyebabkan proses transmisi nilai-nilai budaya lintas negara seperti berkembangnya budaya pop di Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan berbagai referensi baik sumber primer dan sekunder yang relevan dengan ancaman budaya pop terhadap penguatan identitas nasional masyarakat urban. Hasil dari kajian penelitian menunjukkan bahwa budaya pop identik dengan perilaku kebarat-baratan yang cenderung pragmatis, hedonis, dan konsumtif. Ideologi tersebut bertentangan dengan ideologi Pancasila yang mengancam bagi bangsa Indonesia dalam penguatan identitas nasional. Dengan demikian, perlu upaya untuk menguatkan  identitas nasional khususnya masyarakat urban yang sudah terpapar dengan budaya pop, melalui: 1) internalisasi nilai-nilai budaya masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan; 2) upaya filterisasi berbagai budaya asing yang dianggap membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya Indonesia; 3) pendidikan multikultural untuk menguatkan pondasi setiap individu agar tidak mudah tercerabut akar budayanya.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
流行文化对强化城市社会身份的威胁
民族认同与将社会群体团结在一起的价值观、历史和理想有关。民族认同被认为是一种由种族、领土、语言、宗教等因素构成的动态状态,除了发展因素。影响国家认同的一个因素是全球化。全球化是世界社会的自由,在发展科学、技术、价值观和文化等生活方面。世界社会的迅速互动导致了跨国家文化价值观的传播,如印度尼西亚流行文化的发展。利用文学研究方法进行的研究,汇集了与流行文化强化城市身份威胁相关的主要和次要资源。研究表明,流行文化与倾向于务实、享乐主义和消费的西方行为相似。这种意识形态与潘卡西拉意识形态相反,这种意识形态威胁着印尼人加强国家认同。因此,需要努力通过:1)社区在生活的各个领域的文化内化;加强民族认同,特别是已经接触流行文化的城市社会;2)沉浸各种外国文化的努力,被认为会带来与印尼文化相反的价值观;3)多文化教育旨在加强个人的基础,以防止其文化的根源轻易瓦解。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PROYEK MERCUSUAR : LANGKAH POLITIK ATAU KEEGOISAN SOEKARNO PASCA KEMERDEKAAN PENGEMBANGAN MOODLE E-LEARNING (ELITA) BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI UNIVERSITAS TIDAR INTEGRASI PENDIDIKAN NILAI DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAAN MELALUI PENDEKATAN EVOKASI BERBASIS TEKNIK KLARIFIKASI NILAI PRAKTIK KEHIDUPAN TOLERANSI BERAGAMA PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN SELAYANG II MELELA DI TENGAH ISTANA HOMOPHOBIA REFLEKSI TEORI REKOGNISI AXEL HONNETH PADA KELOMPOK QUEER DI INDONESIA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1