STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH

A. Asnawi, B. Wiyono, A. Sunandar
{"title":"STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH","authors":"A. Asnawi, B. Wiyono, A. Sunandar","doi":"10.17977/UM027V3I22020P131","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : This study aims to find out, (1) steps the school principal creates religious culture, (2) forms of religious culture in schools, (3) ways of socializing and implementing religious culture, (4) support of teachers and school members in creating religious culture, ( 5) how to overcome the problem of creating a religious culture. This research uses a qualitative approach design, with a case study research design. The location of this research is at Public SHS 9 Malang. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The analysis technique used is reduction, data display, and data verification. The results of this study (1) the step of the school principal creating a religious culture begins with a meeting consisting of a core team to design an outline of the relevant activities then in consultation with the teachers, (2) the forms of religious culture in the school are Dhuha pray, DhuhurPray and AsrPray in congregation, study of the yellow book, Friday prayers in congregation and princess activities, non-Muslim students religious guidance, training to become qotib, istighosah, ramadhanpondok activities, Commemoration of Islamic Holidays, (3) socialization and implementation of Religious culture through social media, print , electronics, school websites, and verbally. While the implementation is a strategy that has been designed from the stages of planning, implementing, and habituating in daily life in the school environment, (4) teacher and school community support in creating a religious culture including, the teacher goes to the mosque when he hears the call to prayer, starts the lesson by praying, and encourage students to pray Dhuha before the lesson begins, students lead literacy, students become qotib, educational staff every Friday-morning at the morning apple to deliver information on activities carried out on that day. Parental support is parents doing zakat fitrah and zakat mal at school, the establishment of a school mosque is an idea and contribution from parents of students; (5) The way to overcome problems in creating a religious culture is by evaluating systematically and carried out by related parties. Keywords: Strategy, headmaster, religious culture Abstrak : Penelitian ini bertujuanmengetahui, (1)langkah-langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius, (2) bentuk budaya religius di sekolah, (3) cara sosialisasi dan implementasi budaya religius, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya religius, (5) cara mengatasi masalah menciptakan budaya religius. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 9 Malang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dandokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini (1) langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius diawali rapat yang beranggotakan tim inti untuk merancang segara garis besar terkait kegiatan barulah di musyawarahkan dengan para guru, (2) bentuk-bentuk budaya religius yang ada di sekolah adalah Salat Dhuha, Salat Dhuhur dan Ashar berjamaah, kajian kitab kuning, Salat jumat berjamaah dan kegiatan keputrian, siswa non muslim pembinaan keagamaan, pelatihan menjadi qotib, istighosah, kegiatan pondok ramadhan, Peringatan Hari Besar Islam, (3) sosialisasi dan implementasi budaya Religius melalui media sosial, cetak, elektronik, website sekolah, dan secara lisan. Sedangkan implementasinya adalah strategi yang sudah dirancang dari tahap pereencanaan, pelaksanakan, dan pembiasaan di keseharian di lingkungan sekolah, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya Religius meliputi, guru menuju masjid saat mendengar adzan untuk menunaikan Salat,mengawali pelajaran dengan berdoa, dan menganjurkan siswa untuk Salat Dhuha sebelum pelajaran dimulai, siswa memimpin literasi, siswa menjadi qotib, tenaga kependidikan setiap hari selasa-jumat dilakukan apel pagi untuk penyampaian informasi kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Dukungan orangtua adalah orangtua melakukan zakat fitrah dan zakat mal disekolah, berdirinya masjid sekolah merupakan gagasan dan sumbangan dari orangtua siswa; (5) Cara mengatasi masalah dalam menciptakan budaya Religius adalah dengan evaluasi yang dilakukan secara sistematis dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait. Kata kunci : strategi, kepala sekolah, budaya religius","PeriodicalId":251874,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","volume":"16 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/UM027V3I22020P131","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak : This study aims to find out, (1) steps the school principal creates religious culture, (2) forms of religious culture in schools, (3) ways of socializing and implementing religious culture, (4) support of teachers and school members in creating religious culture, ( 5) how to overcome the problem of creating a religious culture. This research uses a qualitative approach design, with a case study research design. The location of this research is at Public SHS 9 Malang. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The analysis technique used is reduction, data display, and data verification. The results of this study (1) the step of the school principal creating a religious culture begins with a meeting consisting of a core team to design an outline of the relevant activities then in consultation with the teachers, (2) the forms of religious culture in the school are Dhuha pray, DhuhurPray and AsrPray in congregation, study of the yellow book, Friday prayers in congregation and princess activities, non-Muslim students religious guidance, training to become qotib, istighosah, ramadhanpondok activities, Commemoration of Islamic Holidays, (3) socialization and implementation of Religious culture through social media, print , electronics, school websites, and verbally. While the implementation is a strategy that has been designed from the stages of planning, implementing, and habituating in daily life in the school environment, (4) teacher and school community support in creating a religious culture including, the teacher goes to the mosque when he hears the call to prayer, starts the lesson by praying, and encourage students to pray Dhuha before the lesson begins, students lead literacy, students become qotib, educational staff every Friday-morning at the morning apple to deliver information on activities carried out on that day. Parental support is parents doing zakat fitrah and zakat mal at school, the establishment of a school mosque is an idea and contribution from parents of students; (5) The way to overcome problems in creating a religious culture is by evaluating systematically and carried out by related parties. Keywords: Strategy, headmaster, religious culture Abstrak : Penelitian ini bertujuanmengetahui, (1)langkah-langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius, (2) bentuk budaya religius di sekolah, (3) cara sosialisasi dan implementasi budaya religius, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya religius, (5) cara mengatasi masalah menciptakan budaya religius. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 9 Malang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dandokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini (1) langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius diawali rapat yang beranggotakan tim inti untuk merancang segara garis besar terkait kegiatan barulah di musyawarahkan dengan para guru, (2) bentuk-bentuk budaya religius yang ada di sekolah adalah Salat Dhuha, Salat Dhuhur dan Ashar berjamaah, kajian kitab kuning, Salat jumat berjamaah dan kegiatan keputrian, siswa non muslim pembinaan keagamaan, pelatihan menjadi qotib, istighosah, kegiatan pondok ramadhan, Peringatan Hari Besar Islam, (3) sosialisasi dan implementasi budaya Religius melalui media sosial, cetak, elektronik, website sekolah, dan secara lisan. Sedangkan implementasinya adalah strategi yang sudah dirancang dari tahap pereencanaan, pelaksanakan, dan pembiasaan di keseharian di lingkungan sekolah, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya Religius meliputi, guru menuju masjid saat mendengar adzan untuk menunaikan Salat,mengawali pelajaran dengan berdoa, dan menganjurkan siswa untuk Salat Dhuha sebelum pelajaran dimulai, siswa memimpin literasi, siswa menjadi qotib, tenaga kependidikan setiap hari selasa-jumat dilakukan apel pagi untuk penyampaian informasi kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Dukungan orangtua adalah orangtua melakukan zakat fitrah dan zakat mal disekolah, berdirinya masjid sekolah merupakan gagasan dan sumbangan dari orangtua siswa; (5) Cara mengatasi masalah dalam menciptakan budaya Religius adalah dengan evaluasi yang dilakukan secara sistematis dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait. Kata kunci : strategi, kepala sekolah, budaya religius
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
校长在学校创造宗教文化的策略
摘要:本研究旨在找出:(1)学校校长创造宗教文化的步骤;(2)宗教文化在学校中的形式;(3)宗教文化的社会化和实施途径;(4)教师和学校成员在宗教文化创造中的支持;(5)如何克服宗教文化创造的问题。本研究采用定性方法设计,辅以案例研究设计。这项研究的地点是玛琅公共SHS 9。通过访谈、观察和文档收集数据的技术。使用的分析技术是简化、数据显示和数据验证。本研究结果显示:(1)学校校长创建宗教文化的步骤,首先是由核心团队组成的会议,设计相关活动大纲,然后与教师协商;(2)学校宗教文化的形式有:聚会中的Dhuha祈祷、DhuhurPray和AsrPray、研读黄皮书、聚会中的星期五祈祷和公主活动、非穆斯林学生的宗教指导、成为qotib的培训、istighosah、斋月节活动、伊斯兰节日纪念活动;(3)通过社交媒体、印刷品、电子产品、学校网站和口头传播宗教文化的社会化和实施。(4)教师和学校社区在创造宗教文化方面的支持,包括教师在听到祈祷的召唤时去清真寺,以祈祷开始课程,并鼓励学生在课程开始前祈祷Dhuha,学生引导识字,学生成为qotib,教职员每周五上午在早苹果发布当天开展的活动信息。家长的支持是家长在学校做天课和天课,学校清真寺的建立是学生家长的想法和贡献;(5)克服宗教文化建设中存在问题的途径是通过系统评估,并由相关方实施。摘要:Penelitian ini bertujuanmengetahui, (1)langkah-langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius, (2) bentuk budaya religius di sekolah, (3) cara sosialisasi and implementasi budaya religius, (4) dukungan guru dan warga sekolah dalam menciptakan budaya religius, (5) cara mengatasi masalah menciptakan budaya religius。Penelitian ini mongunakan ranchanan pendekatan质量,dungan ranchanan pendekatan研究原因。Lokasi penelitian ini di SMA Negeri Malang。日本气象学数据,日本气象学,日本气象学。技术分析数据,显示数据,验证数据。Hasil达里语penelitian ini (1) langkah kepala sekolah menciptakan budaya religius diawali rapat杨beranggotakan蒂姆印锑为她merancang segara粗毛大的terkait kegiatan barulah di musyawarahkan dengan对位大师,(2)bentuk-bentuk budaya religius杨ada di sekolah adalah礼拜Dhuha,礼拜Dhuhur丹•莎berjamaah kajian最初库恩,礼拜jumat berjamaah丹kegiatan keputrian, siswa非穆斯林pembinaan keagamaan, pelatihan menjadi qotib, istighosah, kegiatan pondok ramadhan,(3)“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”、“社会主义”。(4)新疆实施农村发展战略,农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略、农村发展战略。Tenaga kependidikan seap hari selasa-jumat dilakukan apel pagi untuk penyamuan informasi kegiatan Yang dilakukan padhaiti。Dukungan orangtua adalah orangtua melakukan zakat fitrah dan zakat mal disekolah, berdirinya masjid sekolah merupakan gagasan dan sumbangan dari orangtua siswa;(5) Cara mengatasi masalah dalam menciptakan budaya Religius adalah dengan evaluasi yang dilakukan secara sistematis dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait。Kata kunci:战略,kepala sekolah, budaya religius
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
STRATEGI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DALAM RANGKA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI PANCASILA DI SEKOLAH DASAR DESAIN IMPLEMENTASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEBAGAI PENGUATAN PEMBELAJARAN BERBASIS INDUSTRI ANALISIS SITASI PADA JAMP: JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN, UNIVERSITAS NEGERI MALANG, 2018-2020 PENGARUH PERSEPSI PROFESI GURU DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT MENJADI GURU ANALISIS KINERJA ORGANISASI DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN BERKUALITAS KEPADA PENGURUS UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1