Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
{"title":"Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti","authors":"Riyadh Firdaus, Novianti Jamilah, Moch Yasin Friansyah, Sandy Theresia","doi":"10.14710/jai.v0i0.42572","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Kraniotomi merupakan salah satu tindakan bedah saraf dengan insidensi nyeri pascaoperasi yang tinggi. Kraniotomi menimbulkan nyeri yang berat pada 90% pasien dengan kejadian tersering dalam 48 jam setelah dilakukan tindakan dan 30% diantaranya mengalami nyeri kepala kronik. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen perioperatif yang adekuat untuk meningkatkan pemulihan pasien pascaoperasi, salah satunya dengan penerapan protokol enhanced recovery after surgery (ERAS).Tujuan: Mengetahui pengaruh protokol ERAS terhadap lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif.Metode: Pencarian literatur dilakukan pada 5 pusat data yaitu PubMed, Cochrane, Proquest, Scopus, dan ScienceDirect dengan menggunakan kata kunci enhanced recovery after surgery (ERAS), craniotomy, length of stay, dan pain scale. Artikel terpilih dilakukan telaah kritis menggunakan formulir dari Oxford Centre for Evidence-Based Medicine. Hasil: Berdasarkan 3 artikel terpilih, yaitu 2 studi randomized control trial (RCT) dan 1 studi prospektif non-RCT, didapatkan bahwa protokol ERAS dapat menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien kraniotomi elektif. Studi pertama menyatakan bahwa terdapat perbedaan siginifikan lama perawatan di intensive care unit (ICU) pada kelompok ERAS dengan nilai absolute risk reduction (ARR) = 25,02 dan number needed to treat (NNT) = 4 (p = 0,003; 95% CI 2,1 - 51,2). Studi kedua menyatakan bahwa terdapat perbedaan skor nyeri yang bermakna antara kelompok ERAS dan konvensional dengan nilai p < 0,0001 dan 95% CI 3,51–15,99. Studi ketiga menyatakan terdapat penurunan total lama hari perawatan dengan median 13 hari pada kelompok konvensional dibandingkan 10 hari pada kelompok ERAS (p = 0,004).Kesimpulan: Penerapan protokol ERAS terbukti efektif dalam menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif. Namun dibutuhkan penelitian multisenter dengan jumlah subjek penelitian yang lebih banyak untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penerapan protokol ERAS pada kraniotomi.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.42572","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar belakang: Kraniotomi merupakan salah satu tindakan bedah saraf dengan insidensi nyeri pascaoperasi yang tinggi. Kraniotomi menimbulkan nyeri yang berat pada 90% pasien dengan kejadian tersering dalam 48 jam setelah dilakukan tindakan dan 30% diantaranya mengalami nyeri kepala kronik. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen perioperatif yang adekuat untuk meningkatkan pemulihan pasien pascaoperasi, salah satunya dengan penerapan protokol enhanced recovery after surgery (ERAS).Tujuan: Mengetahui pengaruh protokol ERAS terhadap lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif.Metode: Pencarian literatur dilakukan pada 5 pusat data yaitu PubMed, Cochrane, Proquest, Scopus, dan ScienceDirect dengan menggunakan kata kunci enhanced recovery after surgery (ERAS), craniotomy, length of stay, dan pain scale. Artikel terpilih dilakukan telaah kritis menggunakan formulir dari Oxford Centre for Evidence-Based Medicine. Hasil: Berdasarkan 3 artikel terpilih, yaitu 2 studi randomized control trial (RCT) dan 1 studi prospektif non-RCT, didapatkan bahwa protokol ERAS dapat menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien kraniotomi elektif. Studi pertama menyatakan bahwa terdapat perbedaan siginifikan lama perawatan di intensive care unit (ICU) pada kelompok ERAS dengan nilai absolute risk reduction (ARR) = 25,02 dan number needed to treat (NNT) = 4 (p = 0,003; 95% CI 2,1 - 51,2). Studi kedua menyatakan bahwa terdapat perbedaan skor nyeri yang bermakna antara kelompok ERAS dan konvensional dengan nilai p < 0,0001 dan 95% CI 3,51–15,99. Studi ketiga menyatakan terdapat penurunan total lama hari perawatan dengan median 13 hari pada kelompok konvensional dibandingkan 10 hari pada kelompok ERAS (p = 0,004).Kesimpulan: Penerapan protokol ERAS terbukti efektif dalam menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif. Namun dibutuhkan penelitian multisenter dengan jumlah subjek penelitian yang lebih banyak untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penerapan protokol ERAS pada kraniotomi.