{"title":"Dampak Tinggi Muka Air dan Bedengan di Lahan Rawa Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sorgum","authors":"E. Susilo, H. Pujiwati, Wismalinda Rita","doi":"10.37637/ab.v6i1.1169","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sorgum merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, seperti pangan, pakan, pupuk organik, dan herbisida. Tanaman sorgum berpotensi untuk dikembangkan pada lahan suboptimal seperti lahan rawa. Cekaman air (kelebihan air) dan ketersediaan hara yang rendah pada lahan Histosols merupakan kendala budidaya sorgum yang baik. Penelitian teknologi budidaya jenuh air dengan menerapkan tinggi muka air dan tinggi bedengan pada tanaman sorgum belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinggi muka air dan tinggi bedengan yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum di lahan rawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021 di lahan percobaan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor, yaitu tinggi muka air (5 cm dan 10 cm) dan tinggi bedengan (20 cm, 25 cm, 30 cm, dan 35 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi muka air 10 cm menghasilkan jumlah daun, berat biji.tanaman-1, dan berat biji.ha-1 tertinggi. Bedengan dengan ketinggian 35 cm memperoleh jumlah daun, berat biji.tanaman-1, dan berat biji.ha-1 tertinggi. Interaksi antara ketinggian air 10 cm dan tinggi bedengan 35 cm menghasilkan tertinggi pada tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, luas daun, diameter batang, panjang malai, dan berat malai.tanaman-1.","PeriodicalId":443368,"journal":{"name":"Agro Bali : Agricultural Journal","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agro Bali : Agricultural Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37637/ab.v6i1.1169","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sorgum merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, seperti pangan, pakan, pupuk organik, dan herbisida. Tanaman sorgum berpotensi untuk dikembangkan pada lahan suboptimal seperti lahan rawa. Cekaman air (kelebihan air) dan ketersediaan hara yang rendah pada lahan Histosols merupakan kendala budidaya sorgum yang baik. Penelitian teknologi budidaya jenuh air dengan menerapkan tinggi muka air dan tinggi bedengan pada tanaman sorgum belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinggi muka air dan tinggi bedengan yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum di lahan rawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021 di lahan percobaan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor, yaitu tinggi muka air (5 cm dan 10 cm) dan tinggi bedengan (20 cm, 25 cm, 30 cm, dan 35 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi muka air 10 cm menghasilkan jumlah daun, berat biji.tanaman-1, dan berat biji.ha-1 tertinggi. Bedengan dengan ketinggian 35 cm memperoleh jumlah daun, berat biji.tanaman-1, dan berat biji.ha-1 tertinggi. Interaksi antara ketinggian air 10 cm dan tinggi bedengan 35 cm menghasilkan tertinggi pada tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, luas daun, diameter batang, panjang malai, dan berat malai.tanaman-1.