{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN STRES PADA IBU RUMAH TANGGA (IRT) BERSTATUS HIV-AIDS DI KLINIK ANIMHA RSUD MERAUKE","authors":"Maria Maturbongs, R. Nompo, M. Rosidi","doi":"10.52646/snj.v2i1.31","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Klinik Animha Merupakan salah satu rujukan pasien Satu pusat HIV-AIDS di papua dan sejak beberapa tahun terakhir dan terus meningkat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kasus kasus HIV-AIDS yang terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) yang mendukung dukungan keluarga. IRT dengan HIV-AIDS yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarga, disebabkan oleh tingginya stigma yang berkaitan dengan penyakit HIV-AIDS sehingga anggota keluarga menderita penyakit ini sering melanggar norma keluarga dan memalukan keluarga. Pada akhirnya mereka sering dikucilkan, ditelantarkan bahkan diisolasi dari lingkungan sehingga IRT berstatus HIV-AIDS menjadi stres.Oleh sebab itu peneliti yang perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan penurunan stres pada IRT berstatus HIV-AIDS. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan analisis uji spearman menggunakan koesioner yang dilakukan pada 30 responden IRT berstatus HIV-AIDS pada klinik Animha. Hasil: Dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 25 orang (83,3%), kategori sedang 4 orang (18,3%) dan kategori rendah 1 orang (3,3%). Tingkatan stres terdapat pada kategori sedang sebanyak 25 orang (83,3%) dan kategori rendah sebanyak 5 orang (16,7%). Kesimpulan: Ada hubungan yang rendah antara hubungan keluarga dengan penurunan stres sangat kuat antara dukungan keluarga dengan penurunan stres (r = 0,199) berpola negatif yang berarti semakin tinggi rendahnya dukungan keluarga tidak meningkatkan atau penurunan stres IRT HIV-AIDS. Bagi klinik Animha RSUD Merauke untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pelayanan dan pengobatan yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini sangat berdampak pada kualitas hidup bagi IRT berstatus HIV-AIDS tersebut.","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sentani Nursing Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52646/snj.v2i1.31","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Klinik Animha Merupakan salah satu rujukan pasien Satu pusat HIV-AIDS di papua dan sejak beberapa tahun terakhir dan terus meningkat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kasus kasus HIV-AIDS yang terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) yang mendukung dukungan keluarga. IRT dengan HIV-AIDS yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarga, disebabkan oleh tingginya stigma yang berkaitan dengan penyakit HIV-AIDS sehingga anggota keluarga menderita penyakit ini sering melanggar norma keluarga dan memalukan keluarga. Pada akhirnya mereka sering dikucilkan, ditelantarkan bahkan diisolasi dari lingkungan sehingga IRT berstatus HIV-AIDS menjadi stres.Oleh sebab itu peneliti yang perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan penurunan stres pada IRT berstatus HIV-AIDS. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan analisis uji spearman menggunakan koesioner yang dilakukan pada 30 responden IRT berstatus HIV-AIDS pada klinik Animha. Hasil: Dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 25 orang (83,3%), kategori sedang 4 orang (18,3%) dan kategori rendah 1 orang (3,3%). Tingkatan stres terdapat pada kategori sedang sebanyak 25 orang (83,3%) dan kategori rendah sebanyak 5 orang (16,7%). Kesimpulan: Ada hubungan yang rendah antara hubungan keluarga dengan penurunan stres sangat kuat antara dukungan keluarga dengan penurunan stres (r = 0,199) berpola negatif yang berarti semakin tinggi rendahnya dukungan keluarga tidak meningkatkan atau penurunan stres IRT HIV-AIDS. Bagi klinik Animha RSUD Merauke untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pelayanan dan pengobatan yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini sangat berdampak pada kualitas hidup bagi IRT berstatus HIV-AIDS tersebut.