Pendahuluan : Osteoarthritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas gerakan. Osteoarthritis lebih banyak ditemukan pada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki yaitu 68,67%. Osteoarthritis dapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang tersering adalah pada sendi-sendi yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang bagian lumbal bawah. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kompres rimpang bangle terhadap penurunan intensitas nyeri osteoarthritis di Dusun Lebak. Metode : Desain penelitian Quasi eksperimen dengan one group pre test – post test desain jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagian penderita oesteoarthritis di Dusun Lebak sejumlah 60, sampel 56 responden, menggunakan simple random sampling. Variabel independent kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) dan variabel dependen penurunan intensitas nyeri osteoarthritis, pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Uji statistiknya menggunakan uji statistic Wilcoxon. Hasil : Hasil penelitian tingkat intensitas nyeri osteoarthritis sebelum diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah sebagian besar nyeri berat sejumlah 46 responden (82,1%) . Tingkat intensitas sesudah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah sebagian besar Nyeri sedang sejumlah 36 responden (63,4%). Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi p=0,000 < α (0,05) , sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : Kesimpulan ada pengaruh kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Saran : Dengan adanya penggunaan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb) diharapkan dapat membantu mengurangi intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak. Kata Kunci : Osteoarthritis , Rimpang Bangle, Intensitas Nyeri
{"title":"PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE (Zingiber Purpureum Roxb.) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS (Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro)","authors":"H. Hartini, Hariyono Hariyono, Ucik Indrawati","doi":"10.52646/snj.v3i2.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v3i2.105","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Osteoarthritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas gerakan. Osteoarthritis lebih banyak ditemukan pada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki yaitu 68,67%. Osteoarthritis dapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang tersering adalah pada sendi-sendi yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang bagian lumbal bawah. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kompres rimpang bangle terhadap penurunan intensitas nyeri osteoarthritis di Dusun Lebak. Metode : Desain penelitian Quasi eksperimen dengan one group pre test – post test desain jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagian penderita oesteoarthritis di Dusun Lebak sejumlah 60, sampel 56 responden, menggunakan simple random sampling. Variabel independent kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) dan variabel dependen penurunan intensitas nyeri osteoarthritis, pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Uji statistiknya menggunakan uji statistic Wilcoxon. Hasil : Hasil penelitian tingkat intensitas nyeri osteoarthritis sebelum diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah sebagian besar nyeri berat sejumlah 46 responden (82,1%) . Tingkat intensitas sesudah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah sebagian besar Nyeri sedang sejumlah 36 responden (63,4%). Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi p=0,000 < α (0,05) , sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : Kesimpulan ada pengaruh kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Saran : Dengan adanya penggunaan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb) diharapkan dapat membantu mengurangi intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak. \u0000Kata Kunci : Osteoarthritis , Rimpang Bangle, Intensitas Nyeri","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127590599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan : Terapi bermain merupakan kegiatan yang baik untuk mengatasi cemas akibat hospitalisasi, sehingga mempercepat proses penyembuhan sakit anak. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain plastisin terhadap penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah (3-6 tahun). Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental dengan pendekatan one group pretest postest design. Populasi semua pasien berusia 3-6 tahun di Paviliun Seruni RSUD Jombang berjumlah 56 pasien, jumlah sampel sebanyak 49 responden dengan teknik Purposive sampling. Variabel independen terapi bermain plastisin dan variabel dependen kecemasan akibat hospitalisasi. Pengolahan data dengan Editing, Coding, Skoring, Tabulating, analisis data dengan uji t. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dari 49 responden sebelum diberikan terapi bermain plastisin mengalami kecemasan berat 24 responden (49,0%) dan setelah diberikan terapi bermain plastisin kecemasan turun menjadi kecemasan sedang sebanyak 22 responden (44,9%). Hasil uji statistic dengan uji t diperoleh nilai p=0,000 jika α=0,05 maka p< α dan H1 diterima. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi bermain plastisin terhadap penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Paviliun Seruni RSUD Jombang tahun 2018. Terapi bermain plastisin dapat dijadikan terapi non farmakologi bagi anak-anak, karena dengan bermain plastisin dapat menurunkan kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi Kata kunci : Terapi bermain plastisin, Kecemasan, Hospitalisasi, Anak prasekolah
{"title":"PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) (Di Paviliun Seruni RSUD Jombang)","authors":"Dyah Ayu Santika Dewi, Sri Sayekti, D. Darsini","doi":"10.52646/snj.v2i2.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v2i2.101","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Terapi bermain merupakan kegiatan yang baik untuk mengatasi cemas akibat hospitalisasi, sehingga mempercepat proses penyembuhan sakit anak. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain plastisin terhadap penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah (3-6 tahun). Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental dengan pendekatan one group pretest postest design. Populasi semua pasien berusia 3-6 tahun di Paviliun Seruni RSUD Jombang berjumlah 56 pasien, jumlah sampel sebanyak 49 responden dengan teknik Purposive sampling. Variabel independen terapi bermain plastisin dan variabel dependen kecemasan akibat hospitalisasi. Pengolahan data dengan Editing, Coding, Skoring, Tabulating, analisis data dengan uji t. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dari 49 responden sebelum diberikan terapi bermain plastisin mengalami kecemasan berat 24 responden (49,0%) dan setelah diberikan terapi bermain plastisin kecemasan turun menjadi kecemasan sedang sebanyak 22 responden (44,9%). Hasil uji statistic dengan uji t diperoleh nilai p=0,000 jika α=0,05 maka p< α dan H1 diterima. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi bermain plastisin terhadap penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Paviliun Seruni RSUD Jombang tahun 2018. Terapi bermain plastisin dapat dijadikan terapi non farmakologi bagi anak-anak, karena dengan bermain plastisin dapat menurunkan kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi \u0000Kata kunci : Terapi bermain plastisin, Kecemasan, Hospitalisasi, Anak prasekolah","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114163331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan Beban kerja sangat berkaitan dengan stres kerja, karena dengan meningkatnya beban kerja memungkinkan meningkatnya emosi perawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi semua perawat di ruang Dahlia RSUD Jombang dengan simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 44 responden. Variabel independen yaitu beban kerja dan variabel dependen yaitu stres kerja perawat. Instrument penelitian dengan kuesioner dan analisa menggunakan spearman rank. Hasil penelitian sebagian besar perawat memiliki beban kerja ringan dengan 26 perawat (59,1%), stres kerja ringan sebagian responden dengan 27 perawat (61,4%), hampir setengahnya responden memiliki beban kerja ringan dengan stres kerja ringan dengan 27 perawat (61,4%). Kesimpulan beban kerja dengan stres kerja perawat di ruang Dahlia RSUD Jombang berbasis teori burnout syndrome rata-rata dalam kategori ringan, sehingga stres kerja ada hubungan antara beban kerja perawat, karena jika beban kerja terlalu sedikit ataupun banyak dapat memicu timbulnya stres pada perawat. Rekomendasi untuk beban kerja dengan stres kerja yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan profesinya dan kemampuan yang dimiliki perawat tersebut. Kata Kunci : Beban Kerja, Stres Kerja, Perawat, Burnout Syndrome.
{"title":"HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT BERBASIS TEORI BURNOUT SYNDROME DI RUANG DAHLIA RSUD JOMBANG","authors":"Yuli Kristyaningsih, Arif Wijaya","doi":"10.52646/snj.v2i2.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v2i2.98","url":null,"abstract":"Pendahuluan Beban kerja sangat berkaitan dengan stres kerja, karena dengan meningkatnya beban kerja memungkinkan meningkatnya emosi perawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi semua perawat di ruang Dahlia RSUD Jombang dengan simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 44 responden. Variabel independen yaitu beban kerja dan variabel dependen yaitu stres kerja perawat. Instrument penelitian dengan kuesioner dan analisa menggunakan spearman rank. Hasil penelitian sebagian besar perawat memiliki beban kerja ringan dengan 26 perawat (59,1%), stres kerja ringan sebagian responden dengan 27 perawat (61,4%), hampir setengahnya responden memiliki beban kerja ringan dengan stres kerja ringan dengan 27 perawat (61,4%). Kesimpulan beban kerja dengan stres kerja perawat di ruang Dahlia RSUD Jombang berbasis teori burnout syndrome rata-rata dalam kategori ringan, sehingga stres kerja ada hubungan antara beban kerja perawat, karena jika beban kerja terlalu sedikit ataupun banyak dapat memicu timbulnya stres pada perawat. Rekomendasi untuk beban kerja dengan stres kerja yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan profesinya dan kemampuan yang dimiliki perawat tersebut. \u0000Kata Kunci : Beban Kerja, Stres Kerja, Perawat, Burnout Syndrome.","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132363553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang : Menurut WHO pada tahun 2017 terdapat ±450 juta penderita gangguan jiwa didunia termasuk skizofernia. Tingginya angka halusinasi perlu solusi dari perawat dengan melakukan tindakan asuhan keperawatan untuk pasien gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran. Terapi kognitif mengacu pada pemrosesan informasi serta perilaku seseorang yang depresif. Penatalaksanaan halusinasi pendengaran salah satunya dengan terapi kognitif, individu diarahkan agar dapat berfikir lebih logis, sehingga individu mampu mengidentifikasi pikiran yang muncul sebagai sebuah gejala psikologis yang dialamin, bukan suatu hal fakta atau realita yang sedang terjadi, sehingga frekuensi halusinasi dapat turun Tujuan : Untuk mengetahui tentang gambaran tentang tindakan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaran terapi kognitif. Metode : Penelitian deskriptif hanya menggambarkan atau memaparkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable . Hasil : Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil terjadinya penurunan frekuensi halusinasi Tn. A dari 5 kali sehari menjadi 2 kali sehari, sedangkan pada Ny.Y tidak ditemukan adanya penurunan frekuensi halusinasi dengan frekuensi halusinasi tetap 4 kali dalam sehari. Kesimpulan : Adanya pengaruh terapi kognitif terhadap penurunan frekuensi halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran. Terapi kognitif dapat digunakan sebagai pengobatan non-farmakologi bagi pasien dengan halusinasi pendengaran untuk menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran. Kata kunci : Gangguan Persepsi Sensori, Terapi Kognitif, Halusinasi Pendengaran
{"title":"LITERATURE REVIEW GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI ; HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN MENGGUNAKAN TERAPI KOGNITIF","authors":"Apri Danu Pangestu, C. Setiawan, Roni Purnomo","doi":"10.52646/snj.v4i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v4i1.96","url":null,"abstract":"Latar belakang : Menurut WHO pada tahun 2017 terdapat ±450 juta penderita gangguan jiwa didunia termasuk skizofernia. Tingginya angka halusinasi perlu solusi dari perawat dengan melakukan tindakan asuhan keperawatan untuk pasien gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran. Terapi kognitif mengacu pada pemrosesan informasi serta perilaku seseorang yang depresif. Penatalaksanaan halusinasi pendengaran salah satunya dengan terapi kognitif, individu diarahkan agar dapat berfikir lebih logis, sehingga individu mampu mengidentifikasi pikiran yang muncul sebagai sebuah gejala psikologis yang dialamin, bukan suatu hal fakta atau realita yang sedang terjadi, sehingga frekuensi halusinasi dapat turun Tujuan : Untuk mengetahui tentang gambaran tentang tindakan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaran terapi kognitif. Metode : Penelitian deskriptif hanya menggambarkan atau memaparkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable . Hasil : Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil terjadinya penurunan frekuensi halusinasi Tn. A dari 5 kali sehari menjadi 2 kali sehari, sedangkan pada Ny.Y tidak ditemukan adanya penurunan frekuensi halusinasi dengan frekuensi halusinasi tetap 4 kali dalam sehari. Kesimpulan : Adanya pengaruh terapi kognitif terhadap penurunan frekuensi halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran. Terapi kognitif dapat digunakan sebagai pengobatan non-farmakologi bagi pasien dengan halusinasi pendengaran untuk menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran. \u0000Kata kunci : Gangguan Persepsi Sensori, Terapi Kognitif, Halusinasi Pendengaran","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133784455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang : Apendiksitis dapat didefinisikan sebagai radang usus buntu dan merupakan penyebab paling umum dari abdomen akut apendiksitis membentuk peradangan pada apendiks atau usus buntu yang berakibat penyempitan atau penyumbatan. Di Indonesia peristiwa apendikitis berjumlah sekitar 7% dari jumlah penduduk yaitu kurang lebih 179.000 orang. Tindakan pada pasien apendiksitis salah satunya adalah dengan cara pembedahan atau yang disebut appendiktomi. Penatalaksanaan appendiktomi ini dapat dilakukan dengan farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologisnya yaitu dengan cara relaksasi genggam jari. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Hasil : Pada jurnal I setelah diberikan intervensi genggam jari terdapat penurunan tingkat nyeri dari nyeri sedang menjadi tidak nyeri sebanyak 8 orang. Dan pada jurnal II setelah diberikan intervensi genggam jari terdapat penurunan tingkat nyeri dari skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. Hal ini dikarenakan pada setiap jari-jari yang terhubung dengan berbagai organ terdapat saluran atau meridian energi. Kondisi relaksasi alamiah akan memicu pengeluaran hormon endorfin atau hormon analgesik alami yang berada di tubuh sehingga menjadikan nyeri berkurang. Kesimpulan : Adanya pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post apendiktomi. Kata Kunci: Apendiksitis, Tingkat Nyeri, Relaksasi Genggam Jari
{"title":"LITERATURE REVIEW PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APPENDIKTOMI","authors":"Salis Nur Hanafi, Eko Julianto, Sudiarto Sudiarto","doi":"10.52646/snj.v4i1.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v4i1.95","url":null,"abstract":"Latar belakang : Apendiksitis dapat didefinisikan sebagai radang usus buntu dan merupakan penyebab paling umum dari abdomen akut apendiksitis membentuk peradangan pada apendiks atau usus buntu yang berakibat penyempitan atau penyumbatan. Di Indonesia peristiwa apendikitis berjumlah sekitar 7% dari jumlah penduduk yaitu kurang lebih 179.000 orang. Tindakan pada pasien apendiksitis salah satunya adalah dengan cara pembedahan atau yang disebut appendiktomi. Penatalaksanaan appendiktomi ini dapat dilakukan dengan farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologisnya yaitu dengan cara relaksasi genggam jari. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Hasil : Pada jurnal I setelah diberikan intervensi genggam jari terdapat penurunan tingkat nyeri dari nyeri sedang menjadi tidak nyeri sebanyak 8 orang. Dan pada jurnal II setelah diberikan intervensi genggam jari terdapat penurunan tingkat nyeri dari skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. Hal ini dikarenakan pada setiap jari-jari yang terhubung dengan berbagai organ terdapat saluran atau meridian energi. Kondisi relaksasi alamiah akan memicu pengeluaran hormon endorfin atau hormon analgesik alami yang berada di tubuh sehingga menjadikan nyeri berkurang. Kesimpulan : Adanya pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post apendiktomi. \u0000Kata Kunci: Apendiksitis, Tingkat Nyeri, Relaksasi Genggam Jari","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127978995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Coronaviru Disease 2019 (Covid-19) saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya. Tujuan: Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto tentang pencegahan Covid-19 beserta faktor karakteristik individu. Metode: Desain cross sectional dengan sampel berjumlah 1192 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner google form. Hasil: Dari 1192 masyarakat yang menjadi responden merupakan masyarakat dengan kategori umur remaja yaitu sebesar 93,7%, status pekerjaan tidak bekerja sebesar 77,2%, berjenis kelamin perempuan sebesar 66,3%, posisi dalam keluarga sebagai anggota rumah tangga yaitu sebesar 97,8%, dan mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan Covid-19 sebesar 69,2%. Hasil uji chi square menunjukan nilai p antara umur, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19 adalah 0,386, 0,013, 0,428, 0,515, dan 0,999. Kesimpulan: Umur, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19. Namun, jenis kelamin memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19. Kata Kunci : Pengetahuan, Pencegahan Coronavirus Disease
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN PUNGGING MOJOKERTO","authors":"Harnanik Nawangsari","doi":"10.52646/snj.v4i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v4i1.97","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Coronaviru Disease 2019 (Covid-19) saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya. Tujuan: Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto tentang pencegahan Covid-19 beserta faktor karakteristik individu. Metode: Desain cross sectional dengan sampel berjumlah 1192 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner google form. Hasil: Dari 1192 masyarakat yang menjadi responden merupakan masyarakat dengan kategori umur remaja yaitu sebesar 93,7%, status pekerjaan tidak bekerja sebesar 77,2%, berjenis kelamin perempuan sebesar 66,3%, posisi dalam keluarga sebagai anggota rumah tangga yaitu sebesar 97,8%, dan mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan Covid-19 sebesar 69,2%. Hasil uji chi square menunjukan nilai p antara umur, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19 adalah 0,386, 0,013, 0,428, 0,515, dan 0,999. Kesimpulan: Umur, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19. Namun, jenis kelamin memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19. \u0000Kata Kunci : Pengetahuan, Pencegahan Coronavirus Disease","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122182101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual, sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Penyakit menular seksual yang menyerang organ seksual itu meliputi klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) terhadap pengetahuan Remaja di SMA YPK Diaspora Kotaraja Jayapura. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen One Group Pre Test-Post Test, dengan menggunakan uji analisa Wilcoxon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2020. Menggunakan total sampling 45 responden sebagai sampel. Kuesioner yang digunakan berjumlah 20 item peryataan. Hasil: Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan remaja terhadap Infeksi Menular Seksual, sebelum dilakukannya promosi kesehatan mengenai IMS, sebanyak 2 responden (4.4%) memiliki pengetahuan baik, 14 responden (31.3%) memiliki pengetahuan cukup, dan 29 responden (64.4%) memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukannya promosi kesehatan mengenai IMS, sebanyak 17 responden (37.8%) memiliki pengetahuan baik, 20 responden (44.4%) memiliki pengetahuan cukup, dan 8 responden (17,8%) memiliki pengetahuan kurang. Hasil pengaruh menggunakan uji Wilcoxon ρ = 0,000 < 0.05. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara promosi kesehatan terhadap pengetahuan remaja mengenai Infeksi Menular Seksual setelah dilakukannya promosi kesehatan. Kata Kunci: Infeksi Menular Seksual (IMS), Promosi Kesehatan, Pengetahuan remaja, Remaja
{"title":"PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG IMS (INFEKSI MENULAR SEKSUAL) TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI SMA YPK DIASPORA KOTARAJA JAYAPURA","authors":"Maria F. Loho, R. Nompo, Arvia Arvia","doi":"10.52646/snj.v4i1.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v4i1.80","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual, sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Penyakit menular seksual yang menyerang organ seksual itu meliputi klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) terhadap pengetahuan Remaja di SMA YPK Diaspora Kotaraja Jayapura. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen One Group Pre Test-Post Test, dengan menggunakan uji analisa Wilcoxon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2020. Menggunakan total sampling 45 responden sebagai sampel. Kuesioner yang digunakan berjumlah 20 item peryataan. Hasil: Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan remaja terhadap Infeksi Menular Seksual, sebelum dilakukannya promosi kesehatan mengenai IMS, sebanyak 2 responden (4.4%) memiliki pengetahuan baik, 14 responden (31.3%) memiliki pengetahuan cukup, dan 29 responden (64.4%) memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukannya promosi kesehatan mengenai IMS, sebanyak 17 responden (37.8%) memiliki pengetahuan baik, 20 responden (44.4%) memiliki pengetahuan cukup, dan 8 responden (17,8%) memiliki pengetahuan kurang. Hasil pengaruh menggunakan uji Wilcoxon ρ = 0,000 < 0.05. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara promosi kesehatan terhadap pengetahuan remaja mengenai Infeksi Menular Seksual setelah dilakukannya promosi kesehatan. \u0000Kata Kunci: Infeksi Menular Seksual (IMS), Promosi Kesehatan, Pengetahuan remaja, Remaja","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123044934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Relaksasi progresif merupakan intervensi untuk mengendalikan hipertensi yang tidak menimbulkan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh relaksasi progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini menggunakan (Pre-Experimental) dengan pendekatan one-group pra test-post test desaign. Variable dependennya adalah tekanan darah tinggi, sedangkan variable independennya adalah relaksasi progresif. Pengambilan sample dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, jumlah populasi sebanyak 32 responden dan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Untuk menguji pengaruh relaksasi progresif antar variabel menggunakan uji statistic wilcoxon tingkat kemaknaan α = 0,05. Berdasarkan uji statistik wilcoxon dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk tekanan darah setelah observasi hari ketiga didapatkan nilai signifikan ρ =0,000 (α<0,05) sehingga Ho ditolak, berarti ada pengaruh relaksasi progresif terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Disimpulkan ada pengaruh pemberian relaksasi progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jombang. Sehingga relaksasi progresif dapat digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia. Kata Kunci: Lansia, Relaksasi Progresif, Tekanan Darah Tinggi
{"title":"PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA LANSIA","authors":"M. Puspitasari","doi":"10.52646/snj.v3i2.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v3i2.83","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Relaksasi progresif merupakan intervensi untuk mengendalikan hipertensi yang tidak menimbulkan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh relaksasi progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini menggunakan (Pre-Experimental) dengan pendekatan one-group pra test-post test desaign. Variable dependennya adalah tekanan darah tinggi, sedangkan variable independennya adalah relaksasi progresif. Pengambilan sample dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, jumlah populasi sebanyak 32 responden dan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Untuk menguji pengaruh relaksasi progresif antar variabel menggunakan uji statistic wilcoxon tingkat kemaknaan α = 0,05. Berdasarkan uji statistik wilcoxon dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk tekanan darah setelah observasi hari ketiga didapatkan nilai signifikan ρ =0,000 (α<0,05) sehingga Ho ditolak, berarti ada pengaruh relaksasi progresif terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Disimpulkan ada pengaruh pemberian relaksasi progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jombang. Sehingga relaksasi progresif dapat digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia. \u0000Kata Kunci: Lansia, Relaksasi Progresif, Tekanan Darah Tinggi","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128421865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang : Penuaan merupakan salah satu fase dalam kehidupan manusia yang dalam prosesnya seseorang akan mengalami penurunan fungsi berbagai organ tubuh yang salah satunya terjadi pada sistem kardiovaskuler yaitu jantung dan pembuluh darah. Penyakit yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah salah satunya yaitu hipertensi yang diakibatkan dari menurunnya elastisitas pembuluh darah. Penatalaksanaan hipertensi salah satunya yaitu dengan metode komplementer rendam kaki air hangat yang mengakibatkan pembuluh darah vasodilatasi dan melancarkan aliran darah sehingga tekanan darah menurun. Tujuan : Untuk mengetahui efek dari rendam kaki menggunakan air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada lansia. Hasil : Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil terjadi penurunan sebanyak 3,27 mmHg untuk sistolik dan 2,75 mmHg untuk diastolik yang dilakukan selama 7 kali berturut-turut dalam 2 minggu. Terjadi penurunan setelah dilakukan terapi rendam kaki selama 3 minggu dengan nilai mean pada minggu ketiga 19,444 dengan P Value 0,000 untuk sistolik dan nilai mean 13,333 dengan P Value 0,000 untuk diastolik. Berdasarkan data diatas terapi rendam kaki air hangat efektif menurunkan tekanan darah pada lansia. Kesimpulan : Adanya pengaruh dari terapi rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Rendam kaki air hangat dapat menjadi salah satu pengobatan non farmakologi bagi lansia dengan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Kata kunci : Rendam Kaki Air Hangat, Lansia, Hipertensi
背景:衰老是人类生活中的一个阶段,在这个过程中,一个人会经历心脏和血管系统的各种器官的退化。心脏病和血管疾病包括高血压,这是由于血管弹性下降而导致的。高血压的治疗方法之一是用一种补充水脚的方法来浸泡血管扩张和促进血液流动,从而降低血压。目的:了解用温水浸泡脚以降低老年人血压的影响。结果:在这项著作评论中,收缩压降低了3.27 mmHg,舒张率下降了2.75 mmHg连续7周。三周的足部浸没治疗后,收缩压值为19.444,收缩压值为P . 333,收缩压值为P . P . 10000。根据上面的数据,温水浸疗法可以有效地降低老年人的血压。结论:泡脚疗法对高血压患者的血压下降的影响。泡温水腿可能是老年人血压过高的非药理学治疗之一。关键词:泡温水,老年,高血压
{"title":"LITERATURE REVIEW PENGARUH RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI","authors":"Alfi Nur Isnaeni, Sudiarto Sudiarto, P FidaDyah","doi":"10.52646/snj.v4i1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v4i1.89","url":null,"abstract":"Latar belakang : Penuaan merupakan salah satu fase dalam kehidupan manusia yang dalam prosesnya seseorang akan mengalami penurunan fungsi berbagai organ tubuh yang salah satunya terjadi pada sistem kardiovaskuler yaitu jantung dan pembuluh darah. Penyakit yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah salah satunya yaitu hipertensi yang diakibatkan dari menurunnya elastisitas pembuluh darah. Penatalaksanaan hipertensi salah satunya yaitu dengan metode komplementer rendam kaki air hangat yang mengakibatkan pembuluh darah vasodilatasi dan melancarkan aliran darah sehingga tekanan darah menurun. Tujuan : Untuk mengetahui efek dari rendam kaki menggunakan air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada lansia. Hasil : Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil terjadi penurunan sebanyak 3,27 mmHg untuk sistolik dan 2,75 mmHg untuk diastolik yang dilakukan selama 7 kali berturut-turut dalam 2 minggu. Terjadi penurunan setelah dilakukan terapi rendam kaki selama 3 minggu dengan nilai mean pada minggu ketiga 19,444 dengan P Value 0,000 untuk sistolik dan nilai mean 13,333 dengan P Value 0,000 untuk diastolik. Berdasarkan data diatas terapi rendam kaki air hangat efektif menurunkan tekanan darah pada lansia. Kesimpulan : Adanya pengaruh dari terapi rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Rendam kaki air hangat dapat menjadi salah satu pengobatan non farmakologi bagi lansia dengan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah. \u0000 \u0000Kata kunci : Rendam Kaki Air Hangat, Lansia, Hipertensi \u0000","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116867941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah yang dihadapi lanjut usia baik dari segi fisik, mental, dan sosial berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan, sehingga menyebabkan kebutuhan terhadap dukungan keluarga dan pelayanan kesehatan. Dari permasalahan yang dihadapi usia lanjut tersebut apabila tidak segera diatasi akan menimbulkan beberapa akibat, yaitu timbulnya penyakit dan menurunnya aktivitas pemenuhan sehari-hari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh keluarga yang memiliki lansia di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebanyak 149 keluarga dengan jumlah sampel 37 keluarga dengan tehnik Simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga sedangkan variabel dependentnya adalah kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari.Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil penelitian di dapatkan bahwa hampir setengah responden memberikan dukungan dengan kriteria sedang sebanyak 18 responden (48,6%) dan diketahui pula kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari adalah memerlukan bantuan sebagian sebanyak 22 orang (57,7%). Berdasarkan hasil analisa melalui uji Spearman Rank’s dengan bantuan program SPSS 16 for windows komputer, diperoleh nilai ρ sebesar 0,004 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Kata Kunci: Dukungan, Keluarga, Kemandirian, Lansia
老年人面临的身体、精神和社会问题都与健康和福利有关,因此需要家庭支持和医疗保健。如果老年人面临的问题不能很快得到解决,将会导致疾病的增加和日常成就活动的下降。本研究的目的是了解家庭支持与老年人自力更生的关系,以完成与Jombang地区Banjaragung village的日常活动。本研究的设计是对跨部门方法的分析。该地区共有149个家庭,样本总数为37个家庭,采用简单的随机抽样技术。这项研究的独立性变量是家庭支持,而受人尊敬的变量是老年人在完成日常活动时的自力更生。数据收集使用问卷调查。研究发现,近一半的受访者对18名受访者持中标准表示支持(48.6%),而老年人在日常活动中自力更生需要22人的帮助(57.7% 7%)。根据分析的结果通过斯皮尔曼等级测试的电脑16 SPSS for windows程序的帮助下,获得了价值大小的ρ0.004 < 0。05。根据这项研究的结果,家庭支持与老年人的自力更生有关,以实现与班贾拉干省的日常活动。关键词:支持、家庭、自力更生、老年人
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANJUT USIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG","authors":"M. Puspitasari","doi":"10.52646/snj.v2i2.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.52646/snj.v2i2.84","url":null,"abstract":"Masalah yang dihadapi lanjut usia baik dari segi fisik, mental, dan sosial berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan, sehingga menyebabkan kebutuhan terhadap dukungan keluarga dan pelayanan kesehatan. Dari permasalahan yang dihadapi usia lanjut tersebut apabila tidak segera diatasi akan menimbulkan beberapa akibat, yaitu timbulnya penyakit dan menurunnya aktivitas pemenuhan sehari-hari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh keluarga yang memiliki lansia di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebanyak 149 keluarga dengan jumlah sampel 37 keluarga dengan tehnik Simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga sedangkan variabel dependentnya adalah kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari.Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil penelitian di dapatkan bahwa hampir setengah responden memberikan dukungan dengan kriteria sedang sebanyak 18 responden (48,6%) dan diketahui pula kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari adalah memerlukan bantuan sebagian sebanyak 22 orang (57,7%). Berdasarkan hasil analisa melalui uji Spearman Rank’s dengan bantuan program SPSS 16 for windows komputer, diperoleh nilai ρ sebesar 0,004 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. \u0000Kata Kunci: Dukungan, Keluarga, Kemandirian, Lansia","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133221692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}