{"title":"Pengaruh Pemberian Probiotik pada Infeksi Clostridium Difficile","authors":"Ade Dharmawan, Dhimas Garin Dewa Agista, Sinsanta Sinsanta, Nicolas Layanto, Deby Deby","doi":"10.36452/jmedscientiae.v1i2.2567","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Clostridium difficile (C.difficile) merupakan bakteri gram positif, bersifat anaerob, membentuk spora, dan merupakan patogen penting pada penyakit diare akibat antibiotik. Bakteri ini merupakan flora normal dalam saluran pencernaan manusia namun dapat menjadi patogen serta membentuk toksin yang terdiri dari 2, yaitu toksin A dan toksin B. Dikarenakan antibiotik termasuk faktor risiko terjadinya infeksi C. difficile (CDI), tatalaksana yang dapat diberikan yaitu probiotik. Probiotik mungkin efektif dalam pencegahan dan pengobatan CDI dalam beberapa cara: perubahan flora usus, peningkatan aktivitas antimikroba, dan sebagai imunomodulasi. Pengaruh probiotik, cara pemberian, serta lama pemberian yang masih bervariasi membuat probiotik belum bisa dijadikan sebagai terapi infeksi C. difficile. Namun, probiotik masih dapat menjadi salah satu pilihan terapi adjuvant pada penanganan infeksi CDI.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v1i2.2567","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Clostridium difficile (C.difficile) merupakan bakteri gram positif, bersifat anaerob, membentuk spora, dan merupakan patogen penting pada penyakit diare akibat antibiotik. Bakteri ini merupakan flora normal dalam saluran pencernaan manusia namun dapat menjadi patogen serta membentuk toksin yang terdiri dari 2, yaitu toksin A dan toksin B. Dikarenakan antibiotik termasuk faktor risiko terjadinya infeksi C. difficile (CDI), tatalaksana yang dapat diberikan yaitu probiotik. Probiotik mungkin efektif dalam pencegahan dan pengobatan CDI dalam beberapa cara: perubahan flora usus, peningkatan aktivitas antimikroba, dan sebagai imunomodulasi. Pengaruh probiotik, cara pemberian, serta lama pemberian yang masih bervariasi membuat probiotik belum bisa dijadikan sebagai terapi infeksi C. difficile. Namun, probiotik masih dapat menjadi salah satu pilihan terapi adjuvant pada penanganan infeksi CDI.