Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i2.3068
Aris Susanto, Irwandy Tirtawidjaja, Ivan Riyanto Widjaya, Meyselina Iwan
Acute Respiratory Infection (ARI) is a common disease that occurs in children under five. In developingcountries, the probability of the disease within an age group of toddlers estimated 29% cases perchild/year and in developed countries 5% cases per child / year. It shows that there are 156 millionnew cases per year in the world in which 151 million cases (96.7%) occur in developing countries.Episode cold on Toddlers in Indonesia estimated 2-3 times per year (Rudan et al Bulletin WHO 2008).This study aims to determine the correlation between the comprehensiveness of basic immunization andother factors in terms of ARI on toddler in Cipejeuh Wetan – Cirebon within January to October 2016.The factors that are examined include comprehensiveness of basic immunization, exclusivebreastfeeding, nutrition, smoking behavior in the home. The design study is cross-sectional. Samplingtechnique is cluster random sampling with the primary data source in 62 children under five yearsusing questionnaire. The analysis is Chi-square. The statistical test showed a significant correlationbetween ARI against nutrition (p=0.015), smoking behavior in the home (p=0.009).
{"title":"Correlation between Completeness of Basic Immunization and Other Factors with the Incidence of Acute Respiratory Infection in Toddlers","authors":"Aris Susanto, Irwandy Tirtawidjaja, Ivan Riyanto Widjaya, Meyselina Iwan","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i2.3068","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i2.3068","url":null,"abstract":"Acute Respiratory Infection (ARI) is a common disease that occurs in children under five. In developingcountries, the probability of the disease within an age group of toddlers estimated 29% cases perchild/year and in developed countries 5% cases per child / year. It shows that there are 156 millionnew cases per year in the world in which 151 million cases (96.7%) occur in developing countries.Episode cold on Toddlers in Indonesia estimated 2-3 times per year (Rudan et al Bulletin WHO 2008).This study aims to determine the correlation between the comprehensiveness of basic immunization andother factors in terms of ARI on toddler in Cipejeuh Wetan – Cirebon within January to October 2016.The factors that are examined include comprehensiveness of basic immunization, exclusivebreastfeeding, nutrition, smoking behavior in the home. The design study is cross-sectional. Samplingtechnique is cluster random sampling with the primary data source in 62 children under five yearsusing questionnaire. The analysis is Chi-square. The statistical test showed a significant correlationbetween ARI against nutrition (p=0.015), smoking behavior in the home (p=0.009).","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"121 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138958919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.2986
Melita Tanjung, William Wibowo, G. Winaktu, M. Rumawas
Pada masa anak-anak sedang terjadi pertumbuhan yang cepat sehingga diperlukan asupan yang memadai untuk tumbuh secara optimal, tetapi rendahnya nafsu makan menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi. Berdasarkan data dari WHO (2017), Indonesia merupakan negara ketiga dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Asia Tenggara dengan rata-rata pada tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Salah satu penyebab kurangnya nafsu makan dan gizi adalah defisiensi zinc. Oleh karena itu, kajian studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian zinc terhadap status gizi pada anak-anak. Penelusuran literatur dilakukan pada beberapa database, yaitu Pubmed, Google Scholar, dan situs web Perpustakan Nasional Indonesia. Kata kunci yang digunakan adalah "zinc", "nafsu makan", "anak-anak" dan didapatkan 10 jurnal dari 2011 hingga 2020 untuk ditinjau. Kriteria inklusinya adalah jurnal 10 tahun terakhir, zinc yang mempengaruhi nafsu makan, dan anak-anak berusia 6 bulan - 12 tahun. Pemberian 10 mg zinc per hari selama minimal 12 - 24 minggu dan kadar serum zinc anak yang <75 μg/dL memberikan efek penambahan nafsu makan yang signifikan. Suplementasi zinc dapat meningkatkan total asupan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak yang menyebabkan peningkatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan status gizi anak.
{"title":"Pengaruh Pemberian Zinc Terhadap Status Gizi Pada Anak-Anak","authors":"Melita Tanjung, William Wibowo, G. Winaktu, M. Rumawas","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2986","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2986","url":null,"abstract":"Pada masa anak-anak sedang terjadi pertumbuhan yang cepat sehingga diperlukan asupan yang memadai untuk tumbuh secara optimal, tetapi rendahnya nafsu makan menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi. Berdasarkan data dari WHO (2017), Indonesia merupakan negara ketiga dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Asia Tenggara dengan rata-rata pada tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Salah satu penyebab kurangnya nafsu makan dan gizi adalah defisiensi zinc. Oleh karena itu, kajian studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian zinc terhadap status gizi pada anak-anak. Penelusuran literatur dilakukan pada beberapa database, yaitu Pubmed, Google Scholar, dan situs web Perpustakan Nasional Indonesia. Kata kunci yang digunakan adalah \"zinc\", \"nafsu makan\", \"anak-anak\" dan didapatkan 10 jurnal dari 2011 hingga 2020 untuk ditinjau. Kriteria inklusinya adalah jurnal 10 tahun terakhir, zinc yang mempengaruhi nafsu makan, dan anak-anak berusia 6 bulan - 12 tahun. Pemberian 10 mg zinc per hari selama minimal 12 - 24 minggu dan kadar serum zinc anak yang <75 μg/dL memberikan efek penambahan nafsu makan yang signifikan. Suplementasi zinc dapat meningkatkan total asupan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak yang menyebabkan peningkatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan status gizi anak.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":" 1079","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138960272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.2920
Rachel Putri Clarissa Lazuardi, M. Rumawas, D. Wijaya
Studi epidemiologi besar mengungkapkan tingginya prevalensi kekurangan vitamin D pada wanita, termasuk ibu antenatal dan menyusui. Studi-studi baru menemukan adanya peran vitamin D terhadap kelainan dan komplikasi kehamilan. Penelitian ini merupakan telaah literatur. Literatur diambil dari pencarian melalui Google Scholar, PubMed dan Biomed Central, didapat total jurnal adalah 620 jurnal, setelah melewati faktor inklusi dan ekslusi didapatkan 13 jurnal yang sesuai. Penelitian menunjukkan keterkaitan defisiensi vitamin D pada ibu hamil dengan pre-eklampsia, IUGR, keguguran berulang, peradangan plasenta, diabetes melitus gestasional dan bakterial vaginosis. Ali dkk, mendapati total kejadian pre-eklampsia jauh lebih rendah melalui suplementasi vitamin D dosis 4000 IU/hari selama kehamilan. Zerofsky dkk, mendapati 2000 IU/hari selama kehamilan lebih efektif untuk meningkatkan status vitamin D dan berhubungan dengan penurunan resiko keguguran berulang dan IUGR. Yin dkk, mendapati pemberian vitamin D 600 IU/hari selama kehamilan menurunkan risiko GDM signifikan dan konsisten. Taheri dkk, mendapati tingkat kesembuhan BV 63,5% dengan dua tetes (2000 IU)/hari vitamin D3 larutan berminyak pada wanita hamil. Terdapat keterkaitan erat antara defisiensi vitamin D dengan kelainan dan komplikasi kehamilan. Pemberian dosis 2000 IU pada ibu hamil baik untuk mencegah risiko gangguan kehamilan dan bentuk tetes sebagai sediaan terbaik.
大型流行病学研究显示,妇女(包括产前和哺乳期母亲)缺乏维生素 D 的发病率很高。最近的研究发现,维生素 D 对妊娠异常和并发症有一定的影响。本研究是一项文献综述。通过 Google Scholar、PubMed 和 Biomed Central 进行文献检索,共获得 620 种期刊,在通过纳入和排除因子后,获得 13 种合适的期刊。研究表明,孕妇缺乏维生素 D 与先兆子痫、IUGR、复发性流产、胎盘炎症、妊娠糖尿病和细菌性阴道病有关。Ali 等人发现,在怀孕期间补充 4000 IU/天剂量的维生素 D 可明显降低先兆子痫的总发病率。Zerofsky 等人发现,孕期每天补充 2000 国际单位的维生素 D 能更有效地改善维生素 D 状态,并能降低复发性流产和 IUGR 的风险。 Yin 等人发现,孕期每天补充 600 国际单位的维生素 D 能显著且持续地降低患 GDM 的风险。Taheri 等人发现,孕妇每天服用两滴(2000 IU)维生素 D3 油溶液,BV 的治愈率为 63.5%。维生素 D 缺乏与妊娠异常和并发症有密切关系。孕妇服用 2000 IU 的剂量有利于预防妊娠紊乱的风险,而滴剂是最好的制剂。
{"title":"Pengaruh Suplementasi Vitamin D Bagi Ibu Hamil","authors":"Rachel Putri Clarissa Lazuardi, M. Rumawas, D. Wijaya","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2920","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2920","url":null,"abstract":"Studi epidemiologi besar mengungkapkan tingginya prevalensi kekurangan vitamin D pada wanita, termasuk ibu antenatal dan menyusui. Studi-studi baru menemukan adanya peran vitamin D terhadap kelainan dan komplikasi kehamilan. Penelitian ini merupakan telaah literatur. Literatur diambil dari pencarian melalui Google Scholar, PubMed dan Biomed Central, didapat total jurnal adalah 620 jurnal, setelah melewati faktor inklusi dan ekslusi didapatkan 13 jurnal yang sesuai. Penelitian menunjukkan keterkaitan defisiensi vitamin D pada ibu hamil dengan pre-eklampsia, IUGR, keguguran berulang, peradangan plasenta, diabetes melitus gestasional dan bakterial vaginosis. Ali dkk, mendapati total kejadian pre-eklampsia jauh lebih rendah melalui suplementasi vitamin D dosis 4000 IU/hari selama kehamilan. Zerofsky dkk, mendapati 2000 IU/hari selama kehamilan lebih efektif untuk meningkatkan status vitamin D dan berhubungan dengan penurunan resiko keguguran berulang dan IUGR. Yin dkk, mendapati pemberian vitamin D 600 IU/hari selama kehamilan menurunkan risiko GDM signifikan dan konsisten. Taheri dkk, mendapati tingkat kesembuhan BV 63,5% dengan dua tetes (2000 IU)/hari vitamin D3 larutan berminyak pada wanita hamil. Terdapat keterkaitan erat antara defisiensi vitamin D dengan kelainan dan komplikasi kehamilan. Pemberian dosis 2000 IU pada ibu hamil baik untuk mencegah risiko gangguan kehamilan dan bentuk tetes sebagai sediaan terbaik.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":" 52","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138962107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan penyebab utama dari penyakit kardiovaskuler di seluruh dunia, serta menjadi penyebab kematian pada usia muda terbanyak di seluruh dunia. Keberhasilan terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kepatuhan berobat. Kepatuhan berobat juga ditemukan dipengaruhi oleh berbagai faktor, di mana salah satunya adalah pengetahuan. Berbagai penelitian yang dianalisis pada penelitian ini menemukan hal yang serupa, yaitu bahwa pengetahuan tentang hipertensi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi dewasa. Adapun komponen-komponen dari pengetahuan yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan berobat, gaya hidup sehat, asupan garam, dan mengetahui target pengendalian tekanan darah.
{"title":"Hubungan Pengetahuan tentang Hipertensi dengan Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Dewasa","authors":"Misyel Patandianan, Chrispian Oktafbipian Mamudi, Suzanna Ndraha","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2896","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2896","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyebab utama dari penyakit kardiovaskuler di seluruh dunia, serta menjadi penyebab kematian pada usia muda terbanyak di seluruh dunia. Keberhasilan terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kepatuhan berobat. Kepatuhan berobat juga ditemukan dipengaruhi oleh berbagai faktor, di mana salah satunya adalah pengetahuan. Berbagai penelitian yang dianalisis pada penelitian ini menemukan hal yang serupa, yaitu bahwa pengetahuan tentang hipertensi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi dewasa. Adapun komponen-komponen dari pengetahuan yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan berobat, gaya hidup sehat, asupan garam, dan mengetahui target pengendalian tekanan darah.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":" 88","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138962338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-13DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.3037
Alyandini Saraswati Winata, Reni Angeline, Deviana Deviana, Shintia Christina
Sunlight is useful in the formation of provitamin D, which is useful for increasing the body's immunity. But besides these benefits, there are also negative effects of excess sun exposure, one of which can cause skin cancer. This incident can be prevented by using sunscreen regularly and correctly. However, it was found that only a third of adults use sunscreen every day. Therefore, this study was conducted to determine the relationship between knowledge and attitudes toward the behavior of Ukrida Faculty of Medicine students when using sunscreen to prevent skin cancer. The method used in this research uses descriptive-analytic research with a cross-sectional approach. The population used in this study were Ukrida Faculty of Medicine students in 2019, totaling 155 people. With a total sample of 123 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection was done using a questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge of behavior with a value of p = 0.027 (< 0.05) and a relationship between attitudes towards behavior with a value of p = 0.000 (< 0.05). Based on the results of the study, it was concluded that there was a significant relationship between knowledge and attitudes toward the behavior of 2019 Ukrida Faculty of Medicine students in using sunscreen to prevent skin cancer. However, most of the respondents did not reapply sunscreen every 2 hours.
{"title":"The Relationship Between Knowledge and Attitudes Towards the Behavior of FK Ukrida Class of 2019 Students in Using Sunscreen for Skin Cancer Prevention","authors":"Alyandini Saraswati Winata, Reni Angeline, Deviana Deviana, Shintia Christina","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.3037","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.3037","url":null,"abstract":"Sunlight is useful in the formation of provitamin D, which is useful for increasing the body's immunity. But besides these benefits, there are also negative effects of excess sun exposure, one of which can cause skin cancer. This incident can be prevented by using sunscreen regularly and correctly. However, it was found that only a third of adults use sunscreen every day. Therefore, this study was conducted to determine the relationship between knowledge and attitudes toward the behavior of Ukrida Faculty of Medicine students when using sunscreen to prevent skin cancer. The method used in this research uses descriptive-analytic research with a cross-sectional approach. The population used in this study were Ukrida Faculty of Medicine students in 2019, totaling 155 people. With a total sample of 123 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection was done using a questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge of behavior with a value of p = 0.027 (< 0.05) and a relationship between attitudes towards behavior with a value of p = 0.000 (< 0.05). Based on the results of the study, it was concluded that there was a significant relationship between knowledge and attitudes toward the behavior of 2019 Ukrida Faculty of Medicine students in using sunscreen to prevent skin cancer. However, most of the respondents did not reapply sunscreen every 2 hours.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"37 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139005981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-13DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.2919
Michelle Amelia Tanian, Felix Rowan, Santi Anugrahsari, Rendy Damar Nugraha
Retinopati diabetik (RD) merupakan komplikasi mikrovaskular yang paling umum dan dapat mengakibatkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara defisiensi vitamin D dan peningkatan kejadian RD. Tujuan dari tulisan ilmiah ini untuk menggali peran vitamin D terkait dengan RD sehingga membuka peluang pengetahuan dan penelitian selanjutnya. Metode Penelitian menggunakan Literature Review, dengan mencari pada PubMed dan Google Scholar, dengan kata kunci dalam bahasa inggris “vitamin D“ atau “cholecalciferol” atau “25-hydroxyvitamin D” dan “diabetic retinopathy”. Pada diskusi dibahas bahwa vitamin D berperan protektif pada perkembangan retinopati diabetik melalui sifat anti-inflamasi dan anti-angiogeniknya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih dalam menggali peran Vitamin D terkait dengan retinopati Diabetik.
糖尿病视网膜病变(DR)是最常见的微血管并发症,可导致视力损害甚至失明。多项研究表明,维生素 D 缺乏与糖尿病视网膜病变发病率增加之间存在关联。本科学论文旨在探讨维生素 D 与 DR 的关系,从而为进一步了解和研究提供机会。研究方法采用文献综述,通过搜索 PubMed 和 Google Scholar,关键词为英文 "vitamin D "或 "cholcalciferol "或 "25-hydroxyvitamin D "和 "diabetic retinopathy"。研究结果表明,维生素 D 具有抗炎和抗血管生成的特性,对糖尿病视网膜病变的发生具有保护作用。今后的研究有望进一步探讨维生素 D 在糖尿病视网膜病变中的作用。
{"title":"Peran Vitamin D dalam Retinopati Diabetik","authors":"Michelle Amelia Tanian, Felix Rowan, Santi Anugrahsari, Rendy Damar Nugraha","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2919","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2919","url":null,"abstract":"Retinopati diabetik (RD) merupakan komplikasi mikrovaskular yang paling umum dan dapat mengakibatkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara defisiensi vitamin D dan peningkatan kejadian RD. Tujuan dari tulisan ilmiah ini untuk menggali peran vitamin D terkait dengan RD sehingga membuka peluang pengetahuan dan penelitian selanjutnya. Metode Penelitian menggunakan Literature Review, dengan mencari pada PubMed dan Google Scholar, dengan kata kunci dalam bahasa inggris “vitamin D“ atau “cholecalciferol” atau “25-hydroxyvitamin D” dan “diabetic retinopathy”. Pada diskusi dibahas bahwa vitamin D berperan protektif pada perkembangan retinopati diabetik melalui sifat anti-inflamasi dan anti-angiogeniknya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih dalam menggali peran Vitamin D terkait dengan retinopati Diabetik. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"173 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139006199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-13DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.3038
Wong Hendra Wijaya, Arini Astasari Widodo, Fitria Jaya
Atopic dermatitis (AD) is an inflammatory skin disorder characterized by intense itching and eczematous lesions. The onset of AD usually occurs in childhood and AD symptoms can last into adulthood. An increasing prevalence of AD has been observed worldwide. The causes of AD are multifactorial and there are still not many systematic reviews of AD-related risk factors. This study uses a literature review method. Literature search was conducted using Google Scholar and PubMed. using keywords: atopic dermatitis, risk factors, adults, and observational studies. All literature was selected using inclusion and exclusion criteria to assess the suitability of the content and quality of the study. Patients with atopic dermatosis had a filaggrin mutation cause loss/change in the function of filaggrin (Filament Aggregating Protein). Risk factors for atopic dermatitis in adults include a history of atopy, food allergies, a history of atopy in the father or mother or both, history of AD in parents, having pets at home, younger age or early onset, being a former smoker, gender women and active smoking, as well as passive smokers, low education level (<=12 years), socioeconomic status, and living in small places. Symptoms and clinical manifestations include pruritus, morphology and wide distribution of lesions, chronic and recurrent dermatitis, history of atopy and family history of atopy. Management of atopic dermatitis begins with education and skin care by taking regular baths and using emollients/moisturizers. Atopy and family history of atopy, smoking, low education, and socioeconomic are risk factors for AD in adults.
特应性皮炎(AD)是一种以剧烈瘙痒和湿疹为特征的炎症性皮肤病。特应性皮炎通常在儿童时期发病,症状可持续到成年。据观察,AD 的发病率在全球范围内呈上升趋势。AD的病因是多因素的,目前与AD相关的风险因素的系统性综述还不多。本研究采用文献综述法。使用谷歌学术和 PubMed 进行文献检索,关键词为:特应性皮炎、风险因素、成人和观察性研究。所有文献均采用纳入和排除标准进行筛选,以评估研究内容的适宜性和质量。特应性皮炎患者的丝胶蛋白突变会导致丝胶蛋白(丝状聚集蛋白)功能的丧失/改变。成人特应性皮炎的危险因素包括:有特应病史、食物过敏、父亲或母亲或双方有特应病史、父母有 AD 病史、家中有宠物、年龄较小或发病较早、曾经吸烟、性别为女性和主动吸烟以及被动吸烟者、教育程度低(<=12 岁)、社会经济地位和居住在狭小的地方。症状和临床表现包括瘙痒、皮损的形态和广泛分布、慢性和复发性皮炎、特应性皮炎病史和特应性家族史。特应性皮炎的治疗首先是教育和皮肤护理,定期洗澡和使用润肤剂/保湿剂。特应性皮炎和特应性皮炎家族史、吸烟、教育程度低和社会经济状况是成人特应性皮炎的危险因素。
{"title":"Some Risk Factors of Atopic Dermatitis in Adults","authors":"Wong Hendra Wijaya, Arini Astasari Widodo, Fitria Jaya","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.3038","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.3038","url":null,"abstract":"Atopic dermatitis (AD) is an inflammatory skin disorder characterized by intense itching and eczematous lesions. The onset of AD usually occurs in childhood and AD symptoms can last into adulthood. An increasing prevalence of AD has been observed worldwide. The causes of AD are multifactorial and there are still not many systematic reviews of AD-related risk factors. This study uses a literature review method. Literature search was conducted using Google Scholar and PubMed. using keywords: atopic dermatitis, risk factors, adults, and observational studies. All literature was selected using inclusion and exclusion criteria to assess the suitability of the content and quality of the study. Patients with atopic dermatosis had a filaggrin mutation cause loss/change in the function of filaggrin (Filament Aggregating Protein). Risk factors for atopic dermatitis in adults include a history of atopy, food allergies, a history of atopy in the father or mother or both, history of AD in parents, having pets at home, younger age or early onset, being a former smoker, gender women and active smoking, as well as passive smokers, low education level (<=12 years), socioeconomic status, and living in small places. Symptoms and clinical manifestations include pruritus, morphology and wide distribution of lesions, chronic and recurrent dermatitis, history of atopy and family history of atopy. Management of atopic dermatitis begins with education and skin care by taking regular baths and using emollients/moisturizers. Atopy and family history of atopy, smoking, low education, and socioeconomic are risk factors for AD in adults.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"98 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139004613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dry eye disease (DED) atau keratokonjungtivitis sicca merupakan penyakit multifaktorial pada permukaan okuler yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata, inflamasi dan kerusakan permukaan okuler serta kelainan neurosensori dengan gejala berupa sensasi adanya benda asing di mata, mata kering, iritasi, gatal dan sensitif terhadap cahaya, yang dimana dapat berdampak pada akitivitas dan kehidupan pasien sehari - hari. Prevalensi DED berkisar antara 5% dan 50% pada populasi dewasa yang dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti operasi katarak, perempuan, penggunaan kontak lensa, komputer, gangguan tiroid, hipertensi, serta penggunaan obat antihistamin dan antidepressan. Salah satu terapi DED adalah pemberian air mata buatan dimana polimer seperti asam hialuronat dapat digunakan karena dapat meningkatkan volume air mata serta kelembaban mata. Literture review ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas obat tetes mata sodium hyaluronate dalam mengobati dry eye disease. 8 jurnal dipilih melalui database jurnal PubMed, ProQuest dan Google Scholar kemudian disajikan dalam bentuk literature revwiew. Berdasarkan hasil analisa, tetes mata sodium hyaluronat efektif dalam meredakan gejala dry eye.
{"title":"Efektivitas Obat Tetes Mata Sodium Hialuronat Pada Dry Eye Disease","authors":"Grace Raveena Widelia Worumi, Jois Mauren Lumantobing, Michael Usup, Santi Anugrahsari","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2875","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2875","url":null,"abstract":"Dry eye disease (DED) atau keratokonjungtivitis sicca merupakan penyakit multifaktorial pada permukaan okuler yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata, inflamasi dan kerusakan permukaan okuler serta kelainan neurosensori dengan gejala berupa sensasi adanya benda asing di mata, mata kering, iritasi, gatal dan sensitif terhadap cahaya, yang dimana dapat berdampak pada akitivitas dan kehidupan pasien sehari - hari. Prevalensi DED berkisar antara 5% dan 50% pada populasi dewasa yang dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti operasi katarak, perempuan, penggunaan kontak lensa, komputer, gangguan tiroid, hipertensi, serta penggunaan obat antihistamin dan antidepressan. Salah satu terapi DED adalah pemberian air mata buatan dimana polimer seperti asam hialuronat dapat digunakan karena dapat meningkatkan volume air mata serta kelembaban mata. Literture review ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas obat tetes mata sodium hyaluronate dalam mengobati dry eye disease. 8 jurnal dipilih melalui database jurnal PubMed, ProQuest dan Google Scholar kemudian disajikan dalam bentuk literature revwiew. Berdasarkan hasil analisa, tetes mata sodium hyaluronat efektif dalam meredakan gejala dry eye. \u0000 ","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"77 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139003458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-12DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.2916
Dina Fitria Mahariska, Marina Astrid Rumawas, William William, Yasavati Kurnia Nah
Psoriasis is a chronic recurrent inflammation of the skin caused by excessive activity of the immune system. Based on data from WHO psoriasis cases are 0.09% - 11.43%, while in Indonesia it reaches 2.5% of the total population. Of the various types of psoriasis, the most common is plaque psoriasis or psoriasis vulgaris, up to 90%. The severity of moderate to severe plaque psoriasis is a problem because it affects both physical and psychological life. This study review aims to determine the effectiveness and safety of treatment with secukinumab in moderate to severe plaque psoriasis. Secukinumab is the choice because the main target of this biological agent is to neutralize IL-17A. Secukinumab is available in Indonesia and was approved by the FDA in 2015. Parameters of treatment success were seen from the PASI, DLQI and BSA scores. Side effects that often occur are nasopharyngitis, skin infections, upper respiratory tract infections and gastrointestinal disorders.
{"title":"Review of the Effectiveness and Safety of Secukinumab Administration for the Treatment of Moderate to Severe Plaque Psoriasis","authors":"Dina Fitria Mahariska, Marina Astrid Rumawas, William William, Yasavati Kurnia Nah","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2916","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2916","url":null,"abstract":"Psoriasis is a chronic recurrent inflammation of the skin caused by excessive activity of the immune system. Based on data from WHO psoriasis cases are 0.09% - 11.43%, while in Indonesia it reaches 2.5% of the total population. Of the various types of psoriasis, the most common is plaque psoriasis or psoriasis vulgaris, up to 90%. The severity of moderate to severe plaque psoriasis is a problem because it affects both physical and psychological life. This study review aims to determine the effectiveness and safety of treatment with secukinumab in moderate to severe plaque psoriasis. Secukinumab is the choice because the main target of this biological agent is to neutralize IL-17A. Secukinumab is available in Indonesia and was approved by the FDA in 2015. Parameters of treatment success were seen from the PASI, DLQI and BSA scores. Side effects that often occur are nasopharyngitis, skin infections, upper respiratory tract infections and gastrointestinal disorders.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"26 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139009184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-12DOI: 10.36452/jmedscientiae.v2i3.2905
Putri Arsya Saragih, S. Suparto, Suryadi Susanto
Diabetes melitus (DM) tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia kronik akibat kerusakan destruksi sel β pankreas baik oleh karena proses autoimun maupun idiopatik, sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti. Seiring dengan bertambahnya waktu maka dapat timbul komplikasi jangka panjang seperti nefropati, retinopati , neuropati dan gangguan kesehatan mental pada penderita diabetes melitus tipe 1. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui insiden diabetes melitus dengan variasi luaran jangka panjang yang dapat terjadi dan mengetahui strategi peningkatan kualitas hidup. Perkembangan mikroalbuminuria pada anak-anak lebih besar dibandingkan pada dewasa dengan odds ratio 2,6 sehingga akhirnya pembentukan menjadi nefropati menjadi odss ratio 3,8 dan Retinopati odds ratio 2,1. penyakit diabetes tipe 1 yang cukup lama mengakibatkan gangguan psikososial, terbanyak adalah gangguan internalisasi dan gangguan mental emosional. luaran jangka Panjang penderita diabetes tipe 1 berupa insiden neuropati, nefropati, retinopati proliferatif dan gangguan mental emosional. Kata Kunci : DM tipe 1, luaran jangka panjang, nefropati, neuropati, retinopati, gangguan mental emosional
{"title":"Long Term Outcome of Type-1 Diabetes Mellitus in Children.","authors":"Putri Arsya Saragih, S. Suparto, Suryadi Susanto","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2905","DOIUrl":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2905","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia kronik akibat kerusakan destruksi sel β pankreas baik oleh karena proses autoimun maupun idiopatik, sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti. Seiring dengan bertambahnya waktu maka dapat timbul komplikasi jangka panjang seperti nefropati, retinopati , neuropati dan gangguan kesehatan mental pada penderita diabetes melitus tipe 1. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui insiden diabetes melitus dengan variasi luaran jangka panjang yang dapat terjadi dan mengetahui strategi peningkatan kualitas hidup. Perkembangan mikroalbuminuria pada anak-anak lebih besar dibandingkan pada dewasa dengan odds ratio 2,6 sehingga akhirnya pembentukan menjadi nefropati menjadi odss ratio 3,8 dan Retinopati odds ratio 2,1. penyakit diabetes tipe 1 yang cukup lama mengakibatkan gangguan psikososial, terbanyak adalah gangguan internalisasi dan gangguan mental emosional. luaran jangka Panjang penderita diabetes tipe 1 berupa insiden neuropati, nefropati, retinopati proliferatif dan gangguan mental emosional. Kata Kunci : DM tipe 1, luaran jangka panjang, nefropati, neuropati, retinopati, gangguan mental emosional ","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"11 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139008735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}