The Iconicity of the Hijab: as an Islamic Identity (Phenomenaology of Commands and Impacts of Wearing the Hijab)

Maysa Latifa, Wedra Aprison
{"title":"The Iconicity of the Hijab: as an Islamic Identity (Phenomenaology of Commands and Impacts of Wearing the Hijab)","authors":"Maysa Latifa, Wedra Aprison","doi":"10.30631/ies.v6i1.45","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini banyak sekali fenomena mengenai jilbab, khususnya di kalangan pelajar. Ada banyak isu tentang penting atau tidaknya jilbab bagi perempuan. Saat ini jilbab tidak hanya dikenakan pada saat menghadiri acara keagamaan namun sudah merambah ke berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Hijab sudah menjadi pemandangan umum di ruang publik. Padahal penggunaan jilbab merupakan salah satu syari'at dalam Islam, namun penggunaan jilbab sebagai icon Islami oleh santriwati tidak selalu sesuai dengan kaidah penggunaan jilbab yang benar sesuai dengan ajaran syari'at Islam. 'pada. Banyak ditemukan siswa yang memakai jilbab yang tidak sesuai dengan syariat agama islam seperti jilbab yang hanya dipakai pada saat pulang sekolah mereka tidak memakai jilbab lagi, jilbab yang digunakan terlihat tipis atau tembus pandang dan menggunakan jilbab yang tidak menutupi bagian dada. Padahal ajaran Islam memerintahkan untuk menutupi tubuh dengan memakai jilbab. Artikel ini berangkat dari fenomena seorang guru memberikan teguran kepada siswa yang tidak berjilbab. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pendekatan yang melihat fenomena yang terjadi dalam kehidupan dan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat berdasarkan media. Metode ini memusatkan perhatian pada aktor yang ditampilkan dalam liputan berita di media seperti Facebook, web dan Instagram dan sebagainya. Hijab merupakan identitas sebagai wanita muslimah yang menunjukkan simbol agama dalam bentuk amalannya. Akan tetapi, jika seorang wanita beragama Islam tetapi tidak berjilbab, maka orang lain tidak akan mengetahui apakah wanita tersebut beragama Islam atau tidak.","PeriodicalId":328485,"journal":{"name":"Islamic Education Studies : an Indonesia Journal","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islamic Education Studies : an Indonesia Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30631/ies.v6i1.45","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Saat ini banyak sekali fenomena mengenai jilbab, khususnya di kalangan pelajar. Ada banyak isu tentang penting atau tidaknya jilbab bagi perempuan. Saat ini jilbab tidak hanya dikenakan pada saat menghadiri acara keagamaan namun sudah merambah ke berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Hijab sudah menjadi pemandangan umum di ruang publik. Padahal penggunaan jilbab merupakan salah satu syari'at dalam Islam, namun penggunaan jilbab sebagai icon Islami oleh santriwati tidak selalu sesuai dengan kaidah penggunaan jilbab yang benar sesuai dengan ajaran syari'at Islam. 'pada. Banyak ditemukan siswa yang memakai jilbab yang tidak sesuai dengan syariat agama islam seperti jilbab yang hanya dipakai pada saat pulang sekolah mereka tidak memakai jilbab lagi, jilbab yang digunakan terlihat tipis atau tembus pandang dan menggunakan jilbab yang tidak menutupi bagian dada. Padahal ajaran Islam memerintahkan untuk menutupi tubuh dengan memakai jilbab. Artikel ini berangkat dari fenomena seorang guru memberikan teguran kepada siswa yang tidak berjilbab. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pendekatan yang melihat fenomena yang terjadi dalam kehidupan dan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat berdasarkan media. Metode ini memusatkan perhatian pada aktor yang ditampilkan dalam liputan berita di media seperti Facebook, web dan Instagram dan sebagainya. Hijab merupakan identitas sebagai wanita muslimah yang menunjukkan simbol agama dalam bentuk amalannya. Akan tetapi, jika seorang wanita beragama Islam tetapi tidak berjilbab, maka orang lain tidak akan mengetahui apakah wanita tersebut beragama Islam atau tidak.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
希贾布的象似性:作为一种伊斯兰身份(戴希贾布的命令和影响现象学)
今天,关于面纱的现象很多,尤其是在学生中。有很多关于面纱是否对女性重要的问题。今天,人们不仅在参加宗教活动时戴面纱,而且已经渗透到社区生活的各种活动中。希贾布在公共场合很常见。虽然使用面纱在伊斯兰教中是一种伊斯兰教,但桑特里瓦蒂将面纱作为一种伊斯兰图标的使用并不总是符合伊斯兰教的正确使用规范。“对。许多学生发现,戴着与伊斯兰教教义不一致的面纱,比如只在放学回家时戴的面纱,他们不再戴,戴的面纱看起来薄或透明,使用的面纱不覆盖胸部。伊斯兰教的教义要求用面纱来遮盖身体。这篇文章背离了教师指责不戴面纱的学生的现象。该研究采用一种定性研究方法,即观察生活中发生的现象和媒体社会中发生的社会问题的方法。这种方法主要针对那些在Facebook、网络和Instagram等媒体上发布新闻报道的演员。希贾布是穆斯林妇女的身份,以其慈善形式展示宗教符号。然而,如果一名妇女是穆斯林,但她没有戴面纱,其他人将不知道她是否是穆斯林。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
NILAI – NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA NOVEL ‘ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM’ KARYA IMA MADANIAH PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER MUHADHARAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BAGI SISWA MADRASAH TSANAWIYAH PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH TSANAWIYAH PENERAPAN MODEL GAME BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH TSANAWIYAH
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1