Pemberitaan Muktamar NU Ke-34 di Lampung: Analisis Wacana di Media Online Jawa Post (The Announcement of the 34th NU Conference in Lampung: A Discourse Analysis on the Jawa Pos Online Media)
{"title":"Pemberitaan Muktamar NU Ke-34 di Lampung: Analisis Wacana di Media Online Jawa Post (The Announcement of the 34th NU Conference in Lampung: A Discourse Analysis on the Jawa Pos Online Media)","authors":"M. Hasan, Sri Lestari","doi":"10.30984/pp.v26i1.1840","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Muktamar NU ke-34 yang di selenggarakan pada bulan Desember tahun 2021 lalu menjadi perhatian orang banyak, tidak sekedar dari kalangan NU semata, melainkan warga Negara Indonesia. Proses muktamar selama berlangsung terdapat dinamika yang terjadi di antara kubu pengusung Gus Yahya dan Kiai Said cukup panas. Satu sama lain saling melempar statement mengunggulkan pilihannya dan mengkritik lawannya. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan kajian pada pemberitaan yang dimuat oleh Harian Jawa Pos mengenai Muktamar NU ke 34. Bagaimana berita tersebut disajikan menjadi sebuah teks media. Wacana yang dikembangkan oleh media Jawa Pos dalam memberitakan muktamar NU ke-34. Artikel ini bertujuan mengungkap wacana yang dikembangkan media Jawa Post dalam pemberitaan muktamar NU ke 34 di Lampung di dalam praktik berdemokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif diskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana, dengan menghimpun berita yang terkait dengan Muktamar NU ke-34 kemudian melakukan seleksi sesuai dengan tema yang penulis anggap relevan dengan artikel ini. Dalam kajian ini menemukan bahwa dalam pemberitaan yang dilakukan oleh Jawa Pos terdapat relasi yang kuat. Porsi pemberitaan muktamar NU ke-34 Jawa Pos memiliki kecenderungan mendukung setiap ide, kebijakan, dan langkah yang diambil oleh pemerintah sehingga tema-tema pemberitaannya juga cenderung nasionalis. Bahwa Jawa Pos yang dalam hal ini diwakili oleh wartawan telah mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari NU. Dalam melakukan pemberitaan mengenai Muktamar NU, wartawan cenderung memunculkan tema-tema baik dan dengan menggunakan kata-kata berkonotasi positif. Proses mukta ar dalam pemilihan ketua umum dalam berdemokrasi menjadi panutan generasi selanjutnya.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Potret Pemikiran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/pp.v26i1.1840","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Muktamar NU ke-34 yang di selenggarakan pada bulan Desember tahun 2021 lalu menjadi perhatian orang banyak, tidak sekedar dari kalangan NU semata, melainkan warga Negara Indonesia. Proses muktamar selama berlangsung terdapat dinamika yang terjadi di antara kubu pengusung Gus Yahya dan Kiai Said cukup panas. Satu sama lain saling melempar statement mengunggulkan pilihannya dan mengkritik lawannya. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan kajian pada pemberitaan yang dimuat oleh Harian Jawa Pos mengenai Muktamar NU ke 34. Bagaimana berita tersebut disajikan menjadi sebuah teks media. Wacana yang dikembangkan oleh media Jawa Pos dalam memberitakan muktamar NU ke-34. Artikel ini bertujuan mengungkap wacana yang dikembangkan media Jawa Post dalam pemberitaan muktamar NU ke 34 di Lampung di dalam praktik berdemokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif diskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana, dengan menghimpun berita yang terkait dengan Muktamar NU ke-34 kemudian melakukan seleksi sesuai dengan tema yang penulis anggap relevan dengan artikel ini. Dalam kajian ini menemukan bahwa dalam pemberitaan yang dilakukan oleh Jawa Pos terdapat relasi yang kuat. Porsi pemberitaan muktamar NU ke-34 Jawa Pos memiliki kecenderungan mendukung setiap ide, kebijakan, dan langkah yang diambil oleh pemerintah sehingga tema-tema pemberitaannya juga cenderung nasionalis. Bahwa Jawa Pos yang dalam hal ini diwakili oleh wartawan telah mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari NU. Dalam melakukan pemberitaan mengenai Muktamar NU, wartawan cenderung memunculkan tema-tema baik dan dengan menggunakan kata-kata berkonotasi positif. Proses mukta ar dalam pemilihan ketua umum dalam berdemokrasi menjadi panutan generasi selanjutnya.