{"title":"Perilaku Ibu Menyusui dalam Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tawaeli Kota Palu","authors":"H. Herman, Yulfiana Yulfiana, N. Rahman, A. Yani","doi":"10.31934/MPPKI.V1I3.314","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberian ASI Eksklusif merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghasilkan generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan target pencapaian pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu sebesar 80%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan Pukesmas Tawaeli mengalami peningkatan cakupan ASI eksklusif yang signifikan selama empat tahun terakhir dan mengalami keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2016 yaitu sebesar 85,49%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu menyusui dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tawaeli Kota Palu. Jenis ini bersifat kualitiatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu koordinator gizi dan konselor ASI, informan biasa adalah ibu menyusui yang berhasil memberikan ASI secara eksklusif pada tahun 2016 dan informan tambahan adalah suami, orang tua, atau mertua ibu menyusui serta kader posyandu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan informan dikategorikan kurang baik, sikap informan dikategorikan baik, pemanfaatan fasilitas kesehatan yang tersedia dikategorikan baik, dukungan petugas kesehatan dikategorikan kurang baik dan dujungan keluarga dikategorikan baik. Penelitian ini menyimpulkan perilaku ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Tawaeli sudah baik, namun dukungan petugas kesehatan dalam memberikan KIE terkait ASI eksklusif kepada ibu menyusui masih sangat kurang. Disarankan kepada pihak puskesmas agar dapat membuat program tambahan terkait ASI eksklusif yang lebih inovatif dan tidak monoton, agar ibu menyusui lebih sering terpapar dengan yang namanya ASI eksklusif.","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31934/MPPKI.V1I3.314","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemberian ASI Eksklusif merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghasilkan generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan target pencapaian pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu sebesar 80%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan Pukesmas Tawaeli mengalami peningkatan cakupan ASI eksklusif yang signifikan selama empat tahun terakhir dan mengalami keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2016 yaitu sebesar 85,49%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu menyusui dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tawaeli Kota Palu. Jenis ini bersifat kualitiatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu koordinator gizi dan konselor ASI, informan biasa adalah ibu menyusui yang berhasil memberikan ASI secara eksklusif pada tahun 2016 dan informan tambahan adalah suami, orang tua, atau mertua ibu menyusui serta kader posyandu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan informan dikategorikan kurang baik, sikap informan dikategorikan baik, pemanfaatan fasilitas kesehatan yang tersedia dikategorikan baik, dukungan petugas kesehatan dikategorikan kurang baik dan dujungan keluarga dikategorikan baik. Penelitian ini menyimpulkan perilaku ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Tawaeli sudah baik, namun dukungan petugas kesehatan dalam memberikan KIE terkait ASI eksklusif kepada ibu menyusui masih sangat kurang. Disarankan kepada pihak puskesmas agar dapat membuat program tambahan terkait ASI eksklusif yang lebih inovatif dan tidak monoton, agar ibu menyusui lebih sering terpapar dengan yang namanya ASI eksklusif.