PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERDESAAN MELALUI PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS (Studi Kasus pada Kelompok Tani Wonosari II Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat)
{"title":"PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERDESAAN MELALUI PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS (Studi Kasus pada Kelompok Tani Wonosari II Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat)","authors":"Kurniawan Bagus Dwi Prayogo, Helly Ocktilia","doi":"10.31595/lindayasos.v4i1.553","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan utama masyarakat perdesaan. Kurangnya kemampuan untuk dapat mengakses informasi menyebabkan keterbatasan dalam pengembangan sistem pertanian dan berdampak pada rendahnya tingkat perekonomian komunitas petani. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan pengembangan masyarakat perdesaan melalui praktik pekerjaan sosial berbasis komunitas sebagai upaya menangani permasalahan kelompok tani. Studi dilaksanakan pada kelompok tani di salah satu wilayah perdesaan di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan studi kasus. Proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, FGD, observasi, dan studi dokumentasi. Intervensi pekerjaan sosial diimplementasikan menggunakan strategi dan taktik sebagai berikut: (1) Strategi kolaborasi dengan taktik implementasi dan capacity building dengan teknik perluasan partisipasi danpemberdayaan; (2) Strategi kampanye dengan taktik pendidikan dan pelatihan. Hasil studi menunjukkan upaya penanganan permasalahan komunitas petani dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan tahapan dalam pekerjaan sosial makro, mulai dari inisiasi sosial hingga terminasi dan rujukan. Penanganan permasalahan dituangkan dalam “Program Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan melalui Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani Wonosari II”. Tujuannya yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok tani mengenai sitem pertanian organik, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan motivasi untuk memulai penerapan sistem pertanian organik, serta sebagai upaya untuk mengembalikan kualitas lahan pertanian.","PeriodicalId":400694,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial (Lindayasos)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial (Lindayasos)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31595/lindayasos.v4i1.553","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan utama masyarakat perdesaan. Kurangnya kemampuan untuk dapat mengakses informasi menyebabkan keterbatasan dalam pengembangan sistem pertanian dan berdampak pada rendahnya tingkat perekonomian komunitas petani. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan pengembangan masyarakat perdesaan melalui praktik pekerjaan sosial berbasis komunitas sebagai upaya menangani permasalahan kelompok tani. Studi dilaksanakan pada kelompok tani di salah satu wilayah perdesaan di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan studi kasus. Proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, FGD, observasi, dan studi dokumentasi. Intervensi pekerjaan sosial diimplementasikan menggunakan strategi dan taktik sebagai berikut: (1) Strategi kolaborasi dengan taktik implementasi dan capacity building dengan teknik perluasan partisipasi danpemberdayaan; (2) Strategi kampanye dengan taktik pendidikan dan pelatihan. Hasil studi menunjukkan upaya penanganan permasalahan komunitas petani dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan tahapan dalam pekerjaan sosial makro, mulai dari inisiasi sosial hingga terminasi dan rujukan. Penanganan permasalahan dituangkan dalam “Program Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan melalui Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani Wonosari II”. Tujuannya yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok tani mengenai sitem pertanian organik, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan motivasi untuk memulai penerapan sistem pertanian organik, serta sebagai upaya untuk mengembalikan kualitas lahan pertanian.