LEKSIKON, BENTUK DAN FUNGSI RUANG, SERTA MAKNA ORNAMEN RUMAH ADAT BANJAR “BUBUNGAN TINGGI”

Eka Suryatin, Derri Ris Riana, S.S., Rissari Yayuk, Nfn Jahdiah, B. Sudarmanto
{"title":"LEKSIKON, BENTUK DAN FUNGSI RUANG, SERTA MAKNA ORNAMEN RUMAH ADAT BANJAR “BUBUNGAN TINGGI”","authors":"Eka Suryatin, Derri Ris Riana, S.S., Rissari Yayuk, Nfn Jahdiah, B. Sudarmanto","doi":"10.24832/nw.v16i2.507","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rumah adat Banjar “Bubungan Tinggi” mempunyai bentuk dan bagian-bagian khas yang berbeda dari rumah adat yang lainnya. Meskipun penelitian tentang rumah adat Banjar sudah banyak dilakukan, belum ada yang membahas leksikon-leksikon rumah adat “Bubungan Tinggi” dalam kajian ilmu etnosemantik secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi suatu benda berdasarkan sosial kultural masyarakat penutur bahasa. Secara lebih rinci adalah memahami penggambaran leksikon konstruksi utama bangunan “Bubungan Tinggi” berdasarkan bentuk dan fungsi, wujud leksikon ruangan rumahnya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan teknik identifikasi sesuai dengan aspek yang diteliti, menyeleksi data, mengklasifikasi, menyesuaikan data, membahas, dan terakhir menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah “Bubungan Tinggi” bercirikan arsitektur rumah panggung, dengan bubungan atap yang tinggi, serta memiliki dua anjung di bagian kiri dan kanan bangunan. Konstruksi utama bangunan memiliki bentuk dan fungsi masing-masing yang khas yang tampak pada leksikon tihang, lantai, lalungkang, lawang, lis, tawing, tataban, atap, dan tangga. Leksikon lain yang signifikan tampak pada bentuk dan fungsi ruangan-ruangannya, yaitu palatar, panampik, palidangan, anjung, padapuran. Selanjutnya, motif ukiran flora dan kaligrafi yang digunakan dalam ornamen rumah “Bubungan Tinggi” pun mempunyai leksikon, dengan makna simbolis sebagai bagian dari makna semantis yang melambangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Banjar. Leksikon”Bubungan Tinggi” perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat khususnya generasi muda, sebagai upaya untuk merevitalisasi kembali rumah adat dan maknanya,  agar tidak punah dan tergantikan dengan rumah-rumah modern. \n. The Banjar traditional house \"Bubungan Tinggi\" has distinctive shapes and parts that are different from other traditional houses. Although much research has been done on Banjar traditional houses, none has discussed the lexicons of “Bubungan Tinggi,” in the study of ethnosemantics particularly. This research aims to determine the description of an object based on the socio-culture of its language speakers. A more elaborate objective is to understand the lexicon depiction of the main construction of the \"Bubungan Tinggi\" based on the form and function, as well as the lexicon of space within the house. The research uses a qualitative descriptive method, where data collection was carried out by interviews, observation, and literature study. Data processing was carried out using identification techniques according to the aspects studied, selecting data, classifying, adjusting data, discussing, and finally inferring. The study resulted that the \"Bubungan Tinggi\" house is characterized by the architecture of a stilt house, with a high roof, and has two annexes each on the left and right of the building. The main construction of the building has its distinct form and function which can be seen in the lexicon of pillars, floors, windows, doors, frames, walls, plinths, roofs, and stairs. Other significant lexicons are seen in the form and function of the rooms, which refer to the terrace, small room, family room, annex, and kitchen. Furthermore, the floral and calligraphic carving motifs used in the “Bubungan Tinggi” house ornaments also have lexicons, with symbolic significance as part of the semantic meaning that refers to the socio-cultural life of the Banjar people. The lexicons of \"Bubungan Tinggi\" of the Banjar traditional house need to be reintroduced to the public, especially the younger generation, as an effort to revitalize the traditional house and its meaning; hence the “Bubungan Tinggi” will not become extinct and is replaced by modern houses.","PeriodicalId":259009,"journal":{"name":"Naditira Widya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Naditira Widya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/nw.v16i2.507","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Rumah adat Banjar “Bubungan Tinggi” mempunyai bentuk dan bagian-bagian khas yang berbeda dari rumah adat yang lainnya. Meskipun penelitian tentang rumah adat Banjar sudah banyak dilakukan, belum ada yang membahas leksikon-leksikon rumah adat “Bubungan Tinggi” dalam kajian ilmu etnosemantik secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi suatu benda berdasarkan sosial kultural masyarakat penutur bahasa. Secara lebih rinci adalah memahami penggambaran leksikon konstruksi utama bangunan “Bubungan Tinggi” berdasarkan bentuk dan fungsi, wujud leksikon ruangan rumahnya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan teknik identifikasi sesuai dengan aspek yang diteliti, menyeleksi data, mengklasifikasi, menyesuaikan data, membahas, dan terakhir menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah “Bubungan Tinggi” bercirikan arsitektur rumah panggung, dengan bubungan atap yang tinggi, serta memiliki dua anjung di bagian kiri dan kanan bangunan. Konstruksi utama bangunan memiliki bentuk dan fungsi masing-masing yang khas yang tampak pada leksikon tihang, lantai, lalungkang, lawang, lis, tawing, tataban, atap, dan tangga. Leksikon lain yang signifikan tampak pada bentuk dan fungsi ruangan-ruangannya, yaitu palatar, panampik, palidangan, anjung, padapuran. Selanjutnya, motif ukiran flora dan kaligrafi yang digunakan dalam ornamen rumah “Bubungan Tinggi” pun mempunyai leksikon, dengan makna simbolis sebagai bagian dari makna semantis yang melambangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Banjar. Leksikon”Bubungan Tinggi” perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat khususnya generasi muda, sebagai upaya untuk merevitalisasi kembali rumah adat dan maknanya,  agar tidak punah dan tergantikan dengan rumah-rumah modern. . The Banjar traditional house "Bubungan Tinggi" has distinctive shapes and parts that are different from other traditional houses. Although much research has been done on Banjar traditional houses, none has discussed the lexicons of “Bubungan Tinggi,” in the study of ethnosemantics particularly. This research aims to determine the description of an object based on the socio-culture of its language speakers. A more elaborate objective is to understand the lexicon depiction of the main construction of the "Bubungan Tinggi" based on the form and function, as well as the lexicon of space within the house. The research uses a qualitative descriptive method, where data collection was carried out by interviews, observation, and literature study. Data processing was carried out using identification techniques according to the aspects studied, selecting data, classifying, adjusting data, discussing, and finally inferring. The study resulted that the "Bubungan Tinggi" house is characterized by the architecture of a stilt house, with a high roof, and has two annexes each on the left and right of the building. The main construction of the building has its distinct form and function which can be seen in the lexicon of pillars, floors, windows, doors, frames, walls, plinths, roofs, and stairs. Other significant lexicons are seen in the form and function of the rooms, which refer to the terrace, small room, family room, annex, and kitchen. Furthermore, the floral and calligraphic carving motifs used in the “Bubungan Tinggi” house ornaments also have lexicons, with symbolic significance as part of the semantic meaning that refers to the socio-cultural life of the Banjar people. The lexicons of "Bubungan Tinggi" of the Banjar traditional house need to be reintroduced to the public, especially the younger generation, as an effort to revitalize the traditional house and its meaning; hence the “Bubungan Tinggi” will not become extinct and is replaced by modern houses.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
词汇、空间的形状和功能,以及传统家居装饰“高地”的意义
海关班加尔高个屋脊有形状和其他海关的典型的不同部分。虽然海关班加尔做了很多研究,但还没有人讨论leksikon-leksikon海关etnosemantik特别科学研究中的“高屋脊”。本研究旨在探讨描述物体根据社会文化语言。更详细地主要建筑是理解词汇描述高层建筑“屋脊”基于字典的形状和功能,实体房子房间。描述性研究方法进行定性。数据收集的面试技巧,观察和文献研究。数据处理是通过根据所研究的方面进行的识别技术、选择数据、分类、调整数据、讨论和最后得出结论。研究表明,“高架房屋”的特点是架空房屋,屋顶高度,以及建筑的左右有两架门廊。建筑的主要结构有独特的形状和功能,可以在tihang词典、地板、lawang、lawang、lis、tawing、语法、屋顶和楼梯上看到。其他重要的词汇表现在其大厅的形状和功能上,即甲板、甲板、门廊、门廊等。除此之外,在“高耸的屋顶”装饰中使用的弗洛拉雕刻和书法的主题也有类似的含义,具有象征意义,作为班加尔社会文化生活的象征意义的一部分。高个屋脊需要介绍的字典还给社会尤其是年轻一代,作为努力振兴习俗和含义,以免回家和现代的房屋所取代。灭绝。高个屋脊Banjar传统屋有独特形状画和来自其他传统房子的部分,那是不同的。虽然很多研究已经完成Banjar传统上的房子,无人有词汇》discussed屋脊”,“in the study of ethnosemantics特别高。这个研究风貌》aims to个重大的物体socio-culture》改编自它的语言扬声器。A more elaborate客观是需要理解词汇depiction》玩建筑“屋脊高》改编自《词汇》形式和功能,as well as太空在全场。《研究利用a qqe descriptive方法,数据哪里收藏是carried out by interviews observation,和文学研究。数据加工是用identification carried out techniques弥足《aspects studied, selecting, classifying adjusting数据、discussing终于推断。study resulted那臭名昭著的“屋脊高屋是架构》characterized by a stilt house里,用高屋顶,每有两个annexes《左和右之建设。《建设有它的distinct玩建筑形式和功能,这可以看到在柱子,floors,窗户,门之词汇frames,岩壁plinths、屋顶和楼梯。另见浓厚,词汇是在房间,哪种形式和功能》指到露台,小房间,家庭房、附件和厨房。Furthermore,花卉和calligraphic雕刻motifs以前》ornaments高个屋脊屋也有词汇里,用象征着美国的遗迹》部分semantic socio-cultural生活》的意义,以至于refers to Banjar人。高个屋脊的词汇》Banjar传统屋需要to be reintroduced《杨格尔的一代,美国公众,尤其是努力到revitalize传统屋和它的意义;因此臭名昭著的“屋脊高不会成为extinct和现代是replaced by房子。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
JEJAK HUNIAN GUA DUDUMUNIR DI PULAU ARGUNI, DI WILAYAH FAKFAK, PAPUA BARAT PERBANDINGAN KUBUR TEBING TORAUT DAN TORAJA DI PULAU SULAWESI BATU PUN: ARKEOLOGI DAN MITOS DAYAK LUNDAYEH DI LEMBAH KURID DI KRAYAN, NUNUKAN DOMESTIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN TEMUAN MIKROBOTANI DI SITUS NEOLITIK: STUDI KASUS SITUS KENDENGLEMBU BUKTI AWAL PERSEBARAN BUDAYA AUSTRONESIA DI SESE, SULAWESI BARAT: TINJAUAN BERDASARKAN DATA ARKEOLOGI
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1