REKONSTRUKSI PENDIDIKAN BERBASIS BERPIKIR KRITIS (PBBK) DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN SOSIAL AKIBAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Marianus Mantovanny Tapung, Marselus Ruben Payong
{"title":"REKONSTRUKSI PENDIDIKAN BERBASIS BERPIKIR KRITIS (PBBK) DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN SOSIAL AKIBAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA","authors":"Marianus Mantovanny Tapung, Marselus Ruben Payong","doi":"10.36928/jpkm.v11i2.152","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dari sisi negatif, perkembangan teknologi informasi telah menciptakan permasalahan sosial yang cukup tinggi di kalangan orang muda Indonesia. Hal ini terjadi, selain karena tingkat literasi media yang masih rendah, juga disebabkan karena fasilitas pendidikan yang berbasis berpikir kritis belum terintegrasi secara baik. Padahal, salah satu potensi yang dimiliki oleh orang muda termasuk siswa sekolah menengah pertama adalah kemampuan untuk berpikir kritis. Mengingat hal ini, dengan belajar dari negara-negara maju, salah satu cara  untuk menghindari siswa dan masyarakat dari dampak buruk penggunaan media sosial adalah upaya mengintegrasikan pendidikan berbasis berpikir kritis dalam kurikulum sekolah menengah.  Dengan adanya pendidikan berbasis berpikir kritis siswa dapat memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial, yang salah satu disebabkan karena penggunaan media sosial yang tidak kritis. Banyak penelitian menegaskan tentang pentingnya pendidikan berbasis berpikir kritis ini untuk diintegrasikan ke dalam sistem kurikulum, konten materi, dan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Untuk membantu pemangku kepentingan pendidikan dalam mengintegrasikannya, maka perlu rekonstruksi gagasan tentang pendidikan berbasis berpikir kritis ini. Adapun metode rekonstruksi gagasan, selain didasarkan pada kenyataan faktual mengenai kondisi riil pembelajaran di tengah perkembangan teknologi informasi digital,  juga berdasarkan pada hasil penelusuran terhadap berbagai literatur yang berkaitan erat dengan pentingnya pendidikan berbasis berpikir kritis.","PeriodicalId":355721,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","volume":"257 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36928/jpkm.v11i2.152","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dari sisi negatif, perkembangan teknologi informasi telah menciptakan permasalahan sosial yang cukup tinggi di kalangan orang muda Indonesia. Hal ini terjadi, selain karena tingkat literasi media yang masih rendah, juga disebabkan karena fasilitas pendidikan yang berbasis berpikir kritis belum terintegrasi secara baik. Padahal, salah satu potensi yang dimiliki oleh orang muda termasuk siswa sekolah menengah pertama adalah kemampuan untuk berpikir kritis. Mengingat hal ini, dengan belajar dari negara-negara maju, salah satu cara  untuk menghindari siswa dan masyarakat dari dampak buruk penggunaan media sosial adalah upaya mengintegrasikan pendidikan berbasis berpikir kritis dalam kurikulum sekolah menengah.  Dengan adanya pendidikan berbasis berpikir kritis siswa dapat memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial, yang salah satu disebabkan karena penggunaan media sosial yang tidak kritis. Banyak penelitian menegaskan tentang pentingnya pendidikan berbasis berpikir kritis ini untuk diintegrasikan ke dalam sistem kurikulum, konten materi, dan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Untuk membantu pemangku kepentingan pendidikan dalam mengintegrasikannya, maka perlu rekonstruksi gagasan tentang pendidikan berbasis berpikir kritis ini. Adapun metode rekonstruksi gagasan, selain didasarkan pada kenyataan faktual mengenai kondisi riil pembelajaran di tengah perkembangan teknologi informasi digital,  juga berdasarkan pada hasil penelusuran terhadap berbagai literatur yang berkaitan erat dengan pentingnya pendidikan berbasis berpikir kritis.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
基于批判性思维的教育重建(PBBK),应对在中学课程中使用社交媒体导致的社会问题
从消极的方面来说,信息技术的发展给印尼年轻人造成了相当高的社会问题。这一现象的发生,除了由于媒体的清晰度较低,还因为基于批判性思维的教育设施没有得到很好的整合。事实上,包括中学生在内的年轻人的潜力之一是批判性思维能力。考虑到这一点,通过向发达国家学习,避免学生和社会使用社交媒体的不良影响的一个方法是将基于批判性思维的教育融入中学课程。有了以批判性思维为基础的教育,学生可以拥有解决各种社会问题的知识、态度和技能,其中一个原因是不批判性使用社交媒体。许多研究强调,以批判性思维为基础的教育对课堂学习系统、内容和实践的重要性。为了帮助教育利益相关者整合它们,我们需要重建这种基于批判性思维的教育理念。至于思想的重建方法,除了基于数字信息技术中学习状况的事实事实外,还基于研究文献的结果,这些文献与批判性思维教育的重要性密切相关。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Horror Fiction Dihantui Kendi Maling as an Alternative Discourse to Support the Variety of Literacy Skills of Deaf Students Peta Kapanca: Guiding the Journey to Marriage in the Cultural Context of Bima, West Nusa Tenggara Reconstruction of the Story telling Method in Learning to Retell Texts of Fables to Grade VII Students of SMP Al-Hidayah Medan The Implementation of CORE Learning Through Cultural Worksheet for Critical Thinking Ability Improvement The Project-Based Learning Model for Javanese Language in Kurikulum Merdeka
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1