{"title":"Kampanye Poligami Coach Hafidin dalam Perspektif Feminisme","authors":"Qorir Yunia Sari Qorir Yunia Sari","doi":"10.14421/jkii.v7i2.1316","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Poligami menjadi salah satu bentuk perkawinan dalam Islam yang masih diperdebatkan. Terdapat coach Hafidin yang berpendapat bahwa poligami merupakan syari’at Islam yang harus dilakukan. Coach Hafidin ini melakukan kampanye poligami melalui media-media digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut tentang kampanye poligami coach Hafidin melalui Hermeneutika Amina Wadud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori hermeneutika feminis Amina Wadud. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) coach Hafidin melakukan kampanye poligami melalui media-media digital dan seminar poligami berbayar 2) coach Hafidin menggunakan Qs. An-Nisa’:129 dan Qs. Al-Baqarah: 208 sebagai dasar pemikiran kampanye poligami, 3) pengkajian pemikiran poligami coach Hafidin melalui hermeneutika feminis Amina Wadud menunjukkan bahwa penafsiran ayat hanya sepotong melalui pandangan patriarki, kampanye poligami ini mengarah pada dominasi budaya patriarki dan kapitalisme.\n[Poligamy is a form of marriage Islam which is still being debated. There is coach Hafidin who believes that polygamy is an Islamic law that must be practiced. Coach Hafidin is conducting a polygamy campaign through digital media. This study aims to study further about coach Hafidin’s polygamy campaign through Amina Wadud’s Hermeneutics. This research uses descriptive qualitative method and feminist hermeneutic theory Amina Wadud. The results of this study indicate that 1) coach Hafidin conducts polygamy campaigns through digital media and paid polygamy seminars, 2) coach Hafidin uses Qs. An-Nisa’: 129 and Qs. Al-Baqarah: 208 as the rationale for the polygamy campaign, 3) the study of coach Hafidin’s polygamy thoughts through feminist hermeneutics Amina Wadud shows that the interpretation of the verse is only a piece through a patriarchal view, this polygamy campaign leads to the dominance of patriarchal culture and capitalism.]\n ","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i2.1316","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Poligami menjadi salah satu bentuk perkawinan dalam Islam yang masih diperdebatkan. Terdapat coach Hafidin yang berpendapat bahwa poligami merupakan syari’at Islam yang harus dilakukan. Coach Hafidin ini melakukan kampanye poligami melalui media-media digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut tentang kampanye poligami coach Hafidin melalui Hermeneutika Amina Wadud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori hermeneutika feminis Amina Wadud. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) coach Hafidin melakukan kampanye poligami melalui media-media digital dan seminar poligami berbayar 2) coach Hafidin menggunakan Qs. An-Nisa’:129 dan Qs. Al-Baqarah: 208 sebagai dasar pemikiran kampanye poligami, 3) pengkajian pemikiran poligami coach Hafidin melalui hermeneutika feminis Amina Wadud menunjukkan bahwa penafsiran ayat hanya sepotong melalui pandangan patriarki, kampanye poligami ini mengarah pada dominasi budaya patriarki dan kapitalisme.
[Poligamy is a form of marriage Islam which is still being debated. There is coach Hafidin who believes that polygamy is an Islamic law that must be practiced. Coach Hafidin is conducting a polygamy campaign through digital media. This study aims to study further about coach Hafidin’s polygamy campaign through Amina Wadud’s Hermeneutics. This research uses descriptive qualitative method and feminist hermeneutic theory Amina Wadud. The results of this study indicate that 1) coach Hafidin conducts polygamy campaigns through digital media and paid polygamy seminars, 2) coach Hafidin uses Qs. An-Nisa’: 129 and Qs. Al-Baqarah: 208 as the rationale for the polygamy campaign, 3) the study of coach Hafidin’s polygamy thoughts through feminist hermeneutics Amina Wadud shows that the interpretation of the verse is only a piece through a patriarchal view, this polygamy campaign leads to the dominance of patriarchal culture and capitalism.]