Pengkajian Paket Teknologi Mendukung Pelaksanaan IP 200 Jagung di Lahan Kering Sulawesi Selatan

A. Amir
{"title":"Pengkajian Paket Teknologi Mendukung Pelaksanaan IP 200 Jagung di Lahan Kering Sulawesi Selatan","authors":"A. Amir","doi":"10.22487/25411969.2018.v7.i3.11459","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengkajian Paket Teknologi Mendukung Pelaksanaan IP200 Jagung di Lahan Kering Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan memiliki lahan kering beriklim kering seluas 1.238.520 ha dan lahan kering beriklim basah seluas 3.191.227 Ha. Masalah pengembangan jagung di lahan kering adalah air pengairan. Kombinasi penggunaan teknologi produksi dapat meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pada lahan kering beriklim kering. Pengkajian disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK), empat ulangan dan empat perlakuan waktu tanam. Jagung tanam pertama secara bersamaan memiliki Indek Luas Daun (ILD) lebih lebar (4,4) dibanding jagung tanam kedua secara relay planting. Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 hari sebelum panen jagung tanam pertama, memiliki indeks luas daun paling sempit (3,1) namun tidak berbeda nyata dengan waktu tanam lainnya, meskipun cara tanam petani memiliki indeks luas daun lebih lebar (3,7) dibanding cara tanam relay planting. Jagung tanam pertama secara bersamaan memiliki berat 250 biji lebih berat (83,8 g) dibanding jagung tanam kedua secara relay  planting waktu tanam 5 HSP dan waktu tanam 3 HSP serta cara tanam petani (79,8 g). Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 hari sebelum panen jagung pertama, memiliki berat 250 biji lebih berat (84,3 g) dibanding cara tanam lain, namun tidak berbeda nyata. Jagung tanam pertama secara bersamaan memiliki produksi lebih rendah (6,8 t/ha) dibanding jagung tanam kedua secara relay planting dan cara tanam petani. Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 HSP, memiliki produksi lebih tinggi (8,3 t/ha) dan berbeda nyata dengan cara tanam relay planting waktu tanam 3 HSP (7,3 t/ha) dan cara petani (6,3 t/ha).  Jagung tanam pertama yang ditanam bersamaan mengalami persaingan hara, air dan cahaya matahari antar tanaman. Sedangkan jagung tanam kedua yang ditanam secara relay planting tidak mengalami persaingan  hara, air dan cahaya matahari karena waktu tanam berbeda","PeriodicalId":399499,"journal":{"name":"Natural Science: Journal of Science and Technology","volume":"203 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Natural Science: Journal of Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22487/25411969.2018.v7.i3.11459","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pengkajian Paket Teknologi Mendukung Pelaksanaan IP200 Jagung di Lahan Kering Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan memiliki lahan kering beriklim kering seluas 1.238.520 ha dan lahan kering beriklim basah seluas 3.191.227 Ha. Masalah pengembangan jagung di lahan kering adalah air pengairan. Kombinasi penggunaan teknologi produksi dapat meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pada lahan kering beriklim kering. Pengkajian disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK), empat ulangan dan empat perlakuan waktu tanam. Jagung tanam pertama secara bersamaan memiliki Indek Luas Daun (ILD) lebih lebar (4,4) dibanding jagung tanam kedua secara relay planting. Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 hari sebelum panen jagung tanam pertama, memiliki indeks luas daun paling sempit (3,1) namun tidak berbeda nyata dengan waktu tanam lainnya, meskipun cara tanam petani memiliki indeks luas daun lebih lebar (3,7) dibanding cara tanam relay planting. Jagung tanam pertama secara bersamaan memiliki berat 250 biji lebih berat (83,8 g) dibanding jagung tanam kedua secara relay  planting waktu tanam 5 HSP dan waktu tanam 3 HSP serta cara tanam petani (79,8 g). Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 hari sebelum panen jagung pertama, memiliki berat 250 biji lebih berat (84,3 g) dibanding cara tanam lain, namun tidak berbeda nyata. Jagung tanam pertama secara bersamaan memiliki produksi lebih rendah (6,8 t/ha) dibanding jagung tanam kedua secara relay planting dan cara tanam petani. Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 HSP, memiliki produksi lebih tinggi (8,3 t/ha) dan berbeda nyata dengan cara tanam relay planting waktu tanam 3 HSP (7,3 t/ha) dan cara petani (6,3 t/ha).  Jagung tanam pertama yang ditanam bersamaan mengalami persaingan hara, air dan cahaya matahari antar tanaman. Sedangkan jagung tanam kedua yang ditanam secara relay planting tidak mengalami persaingan  hara, air dan cahaya matahari karena waktu tanam berbeda
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
技术包研究支持在南苏拉威西干旱地区实施200棵玉米
技术包研究支持南苏拉威西干旱地区IP200玉米的实施。苏拉威西南部有一片13238,520公顷的干旱土地和3191227公顷的潮湿土地。干旱土地上玉米发展的问题是水。生产技术的结合使用可以通过增加干旱土地上的作物面积来增加作物的面积。研究是根据组的随机设计(书架)、四次申命记和四次播种时间安排的。第一种玉米的叶子比第二种玉米的继电器更宽。第二种作物中继种植的时间是在第一次玉米收获前7天种植的时间,它拥有最窄的叶子索引(3.1),但与其他种植时间没有什么不同,尽管农民种植的方式比种植植物接力赛更广泛(3.7)。同时种植玉米第250粒重量较重(83.8 g)比第二种玉米的种植种植种植5 HSP,时间继电器3 HSP并种植方式(79.8 g)。第二种玉米的农民种植玉米种植收获前7天时间继电器首先,有重250种子更重(她比其他方式种植g),但真的没有什么不同。第一种玉米的产量与第二种玉米的增生方式同时较低(6.8 t/ha)。玉米作物第二种是作物种植时间7 HSP,产量更高(8.3 t/ha),与作物种植时间3 HSP (7.3 t/ha)和农民方式(6.3 t/ha)的方式截然不同。首先种植的玉米经历了植物之间的竞争、水和阳光。另一方面,第二种作物是中继种植的,植物生长不受营养、水和阳光的竞争,因为种植时间不同
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Antimicrobial activity of moringa leaf infusion on Escherichia coli isolate from Musca domestica L Antimicrobial Potential of Catfish (Clarias batrachus) and Snakehead Fish (Chana striata) Mucus on Bacterial Coliform Growth and its Application as the Organic Face Mask and Lipstick Sensitivity and Specificity of Molecular-Based Pathogen Detection Method in Refillable Drinking Water Samples The Green chili to reduce formaldehyde in tofu by the spectrophotometric method using Schiff reagent Design of Specific Primer for Methallothionein Gene of Tor Fish (Tor tambra)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1