{"title":"Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberian Informasi Obat Swamedikasi Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru, Indonesia","authors":"Septi Muharni, Eci Marlina, Rahayu Utami, Fina Aryani, Mustika Furi","doi":"10.35617/jfionline.v12i2.32","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Swamedikasi adalah upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat dalam menggunakan obat yang dibeli tanpa resep dokter untuk mengatasi keluhan. Sebuah studi menunjukkan peningkatan jumlah pencarian pengobatan sendiri di seluruh dunia sejak pandemi COVID-19 diumumkan dan ini akan menjadi indikasi meningkatnya minat dalam pengobatan mandiri di seluruh dunia. Pemberian informasi obat memiliki peranan penting dalam rangka memperbaiki kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan bermutu bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemberian informasi obat swamedikasi masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Tuah Madani kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kuantitatif terhadap 100 orang sampel masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Penilaian terhadap persepsi masyarakat mencakup 5 (lima) dimensi pelayanan yaitu reliability, responsiveness, emphaty, assurance dan tangible. Hasil penelitian didapatkan persepsi masyarakat yakni pada kehandalan (reliability) 75,20%, ketanggapan (responsiveness) 74,0%, perhatian (empaty) 83,33%, jaminan (assurance) 80,12%, dan fasilitas berwujud (tangible) 82,9% dengan hasil rata-rata keseluruhan aspek yang didapat sebanyak 79,11% dengan kategori baik. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Tuah Madani kota Pekanbaru memiliki persepsi baik terhadap pelayanan yang didapatkan selama masa pandemi COVID-19.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v12i2.32","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Swamedikasi adalah upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat dalam menggunakan obat yang dibeli tanpa resep dokter untuk mengatasi keluhan. Sebuah studi menunjukkan peningkatan jumlah pencarian pengobatan sendiri di seluruh dunia sejak pandemi COVID-19 diumumkan dan ini akan menjadi indikasi meningkatnya minat dalam pengobatan mandiri di seluruh dunia. Pemberian informasi obat memiliki peranan penting dalam rangka memperbaiki kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan bermutu bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemberian informasi obat swamedikasi masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Tuah Madani kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kuantitatif terhadap 100 orang sampel masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Penilaian terhadap persepsi masyarakat mencakup 5 (lima) dimensi pelayanan yaitu reliability, responsiveness, emphaty, assurance dan tangible. Hasil penelitian didapatkan persepsi masyarakat yakni pada kehandalan (reliability) 75,20%, ketanggapan (responsiveness) 74,0%, perhatian (empaty) 83,33%, jaminan (assurance) 80,12%, dan fasilitas berwujud (tangible) 82,9% dengan hasil rata-rata keseluruhan aspek yang didapat sebanyak 79,11% dengan kategori baik. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Tuah Madani kota Pekanbaru memiliki persepsi baik terhadap pelayanan yang didapatkan selama masa pandemi COVID-19.