STUDI PENGOBATAN TRADISIONAL PENYAKIT INFEKSI DAN KEARIFAN BUDAYA SUKU DAYAK KENYAH DESA BUDAYA PAMPANG KALIMANTAN TIMUR

R. Setiawan, Hamzah Hazyrul
{"title":"STUDI PENGOBATAN TRADISIONAL PENYAKIT INFEKSI DAN KEARIFAN BUDAYA SUKU DAYAK KENYAH DESA BUDAYA PAMPANG KALIMANTAN TIMUR","authors":"R. Setiawan, Hamzah Hazyrul","doi":"10.54902/jri.v4i2.91","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Budaya lokal masyarakat suku dayak kenyah dalam pengobatan menggunakan tumbuhan obat tidak diragukan lagi.Hal tersebut dikarenakan pengobatan tradisional dengan tumbuhan obat, masih banyak dilakukan karena kepercayaan masyarakat bahwa dengan pengobatan tradisonal dapat menjalin hubungan dengan alam kehidupan pikiranmasyarakat (Sukiada, 2016).Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian Lovaldi (2021) pada masyarakat Dayak Salako didesa Cagar Alam Raya Pasi Sulang menggunakan 85 jenis tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengulas pengetahuan tentang berbagai spesies,tumbuhan obat yang memiliki manfaat untuk pengobatan penyakit infeksi.Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan metode survei, wawancara semi terstruktur dengan mengajukan pertanyaantipe open-ended. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 25 warga terdiri dari ketua adat desa dan masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat. Didapatkan 18spesies dan 17familytumbuhan obat untuk pengobatan penyakit infeksi yaitu Malaria, panu, kutu air, luka infeksi (bernanah), diare, sakit gigi, bisul, infeksi saluran kemih, cacingan dan sakit mata. Cara pengolahan tumbuhan obat yang digunakan yaitu direbus 46%, ditumbuk 18,18%, diteteskan 13,63%, dibakar dan diseduh 9% dan dioleskan 4,55%. Sumber perolehan tanaman obat diperoleh dari budidaya (ladang) 9,10% dan habbitat liar (hutan) 90,90%. Didapatkan data secara empiris untuk mengembangkan penelitian dalam kandungan senyawa metabolit sekunder dan efek farmakologi agar dapat dikembangkan dalam pengobatan terkhusus penyakit infeksi sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengembangkan pengobatan berbasis bahan herbal indonesia.","PeriodicalId":363600,"journal":{"name":"Jurnal Riset Inossa","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Inossa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54902/jri.v4i2.91","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Budaya lokal masyarakat suku dayak kenyah dalam pengobatan menggunakan tumbuhan obat tidak diragukan lagi.Hal tersebut dikarenakan pengobatan tradisional dengan tumbuhan obat, masih banyak dilakukan karena kepercayaan masyarakat bahwa dengan pengobatan tradisonal dapat menjalin hubungan dengan alam kehidupan pikiranmasyarakat (Sukiada, 2016).Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian Lovaldi (2021) pada masyarakat Dayak Salako didesa Cagar Alam Raya Pasi Sulang menggunakan 85 jenis tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengulas pengetahuan tentang berbagai spesies,tumbuhan obat yang memiliki manfaat untuk pengobatan penyakit infeksi.Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan metode survei, wawancara semi terstruktur dengan mengajukan pertanyaantipe open-ended. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 25 warga terdiri dari ketua adat desa dan masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat. Didapatkan 18spesies dan 17familytumbuhan obat untuk pengobatan penyakit infeksi yaitu Malaria, panu, kutu air, luka infeksi (bernanah), diare, sakit gigi, bisul, infeksi saluran kemih, cacingan dan sakit mata. Cara pengolahan tumbuhan obat yang digunakan yaitu direbus 46%, ditumbuk 18,18%, diteteskan 13,63%, dibakar dan diseduh 9% dan dioleskan 4,55%. Sumber perolehan tanaman obat diperoleh dari budidaya (ladang) 9,10% dan habbitat liar (hutan) 90,90%. Didapatkan data secara empiris untuk mengembangkan penelitian dalam kandungan senyawa metabolit sekunder dan efek farmakologi agar dapat dikembangkan dalam pengobatan terkhusus penyakit infeksi sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengembangkan pengobatan berbasis bahan herbal indonesia.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
加里曼丹东帕丹丹文化村DAYAK KENYAH原住民传统医学和文化审养学的研究
当地的dayak kenyah部落的文化无疑是在治疗药用植物。这是因为传统的草药疗法,仍然有很多原因,因为人们相信传统疗法可以与人们的意识生命的自然(Sukiada, 2016)联系在一起。Lovaldi的研究(2021年)也证实了这一点,在Sulang自然保护区的Dayak Salako社区,人们使用85种不同的草药来治疗疾病。本研究的目的是研究不同物种的知识,这是一种有利于治疗传染病的药用植物。本研究采用调查方法进行调查、半结构性采访,提出公开问题。这项研究的受访者中有25人是由村长组成的,他们了解并利用草药。有18种和17familytrell用于治疗疟疾、panu、水虱、感染、腹泻、牙痛、溃疡、泌尿系统感染、肠道蠕虫和眼疾等疾病。使用的草药处理方法是煮46%,捣碎18%,涂抹13.63%,焚烧和酿造9%,涂抹4.55%。来自9 . 10%的耕地和野生的habbitat(森林)90.90%的可耕地。将获得经验数据,以开发次级代谢化合物的研究和药理学效果,以便在最专业的传染病治疗和支持政府开发基于草药的治疗计划。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGUKURAN INDEKS PELAYANAN INFRASTRUKTUR DAN KOTA LAYAK HUNI KOTA BALIKPAPAN: PERBAIKAN METODOLOGI SURVEY KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN SMART ECONOMY DI KOTA SAMARINDA STUDI PENGOBATAN TRADISIONAL PENYAKIT INFEKSI DAN KEARIFAN BUDAYA SUKU DAYAK KENYAH DESA BUDAYA PAMPANG KALIMANTAN TIMUR DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KONDISI MAKRO EKONOMI DAN TARGET PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KOTA SAMARINDA PERSEPSI DAN KESIAPAN KADER POSYANDU TERHADAP PROGRAM PROBEBAYA BIDANG KESEHATAN DI KOTA SAMARINDA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1