Pemanfaatan Tepung Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Difermentasi Menggunakan Cairan Rumen Sapi Terhadap Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)
{"title":"Pemanfaatan Tepung Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Difermentasi Menggunakan Cairan Rumen Sapi Terhadap Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)","authors":"Rahmat Kurniawan, Indra Suharman, Adelina Adelina","doi":"10.31258/jipas.10.1.p.31-41","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Eceng gondok mempunyai kandungan protein serta kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi terhadap pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan pada September-November 2019 yang bertempat di BBI, Sei Tibun, Kabupaten Kampar, Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan baung yang berukuran 5 cm dengan rata-rata bobot awal 1,26±1,17 g sebanyak 400 ekor. Benih ini diperoleh di Desa Lipat Kain Kampar, Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan adalah pemberian pakan persentase subsitusi tepung kedelai dengan tepung daun eceng gondok terfermentasi yang berbeda yaitu (100:0%), (90:10%), (80:20%), (70:30%), dan (60:40%). Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah keramba yang berukuran 1x1x1m3 sebanyak 15 unit, dengan padat tebar sebanyak 20 ekor/wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi sebagai bahan pakan ikan baung mampu mengurangi penggunaan tepung kedelai, ini terlihat dari pertambahan bobot rata-rata benih ikan baung setiap periodenya. Penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi dalam pakan sebanyak 30% menghasilkan pertumbuhan benih ikan baung terbaik yang menghasilkan efisiensi pakan 46,64%, retensi protein 18,73%, laju pertumbuhan spesifik 3,85% dan kelulushidupan 99-100%.","PeriodicalId":442396,"journal":{"name":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Perairan (Aquatic Science)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31258/jipas.10.1.p.31-41","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Eceng gondok mempunyai kandungan protein serta kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi terhadap pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan pada September-November 2019 yang bertempat di BBI, Sei Tibun, Kabupaten Kampar, Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan baung yang berukuran 5 cm dengan rata-rata bobot awal 1,26±1,17 g sebanyak 400 ekor. Benih ini diperoleh di Desa Lipat Kain Kampar, Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan adalah pemberian pakan persentase subsitusi tepung kedelai dengan tepung daun eceng gondok terfermentasi yang berbeda yaitu (100:0%), (90:10%), (80:20%), (70:30%), dan (60:40%). Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah keramba yang berukuran 1x1x1m3 sebanyak 15 unit, dengan padat tebar sebanyak 20 ekor/wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi sebagai bahan pakan ikan baung mampu mengurangi penggunaan tepung kedelai, ini terlihat dari pertambahan bobot rata-rata benih ikan baung setiap periodenya. Penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi dalam pakan sebanyak 30% menghasilkan pertumbuhan benih ikan baung terbaik yang menghasilkan efisiensi pakan 46,64%, retensi protein 18,73%, laju pertumbuhan spesifik 3,85% dan kelulushidupan 99-100%.