{"title":"Tinjauan Eksistensi Roh Kudus dalam Dunia Virtual","authors":"Sarah Priska Toding, Carolina Etnasari Anjaya","doi":"10.54403/rjtpi.v1i3.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research is structured in order to provide an understanding to believers that the current virtual world has actually moved away from the quality of life that God wants. Even though God has given the Holy Spirit as a true guide for life. The research method uses a qualitative type, through reading and analyzing various relevant literature and basing the theory of understanding on the biblical text. The results show that life in the virtual era does not involve the Holy Spirit in it. This does not mean that the Holy Spirit does not exist and is unable to intervene in circumstances, but this is related to the free will that God gives to believers. The existence of the Holy Spirit needs to be presented to the life of the virtual world as the only guide. In this regard, there are several concrete steps that believers can take in order to be witnesses and glorify God in today's virtual life.Penelitian ini disusun agar dapat memberikan pemahaman kepada umat percaya bahwa kehidupan dunia virtual saat ini sejatinya telah bergerak menjauh dari kualitas kehidupan yang dikehendaki Tuhan. Padahal Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun hidup yang benar. Metode riset dengan mempergunakan jenis kualitatif, melalui pembacaan dan analisa terhadap berbagai literatur yang relevan dan melandaskan teori pemahaman pada teks Alkitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan dalam era virtual tidak melibatkan Roh Kudus di dalamnya. Hal ini bukan berarti Roh Kudus tidak ada dan tidak mampu mengintervensi keadaan, namun ini bertalian dengan kehendak bebas yang Tuhan berikan kepada orang percaya. Eksistensi Roh Kudus perlu dihadirkan pada kehidupan dunia virtual sebagai satu-satunya penuntun. Bertalian dengan hal tersebut terdapat beberapa langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh umat percaya agar dapat menjadi saksi dan memuliakan Tuhan dalam berkehidupan virtual masa kini.","PeriodicalId":444044,"journal":{"name":"Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54403/rjtpi.v1i3.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
This research is structured in order to provide an understanding to believers that the current virtual world has actually moved away from the quality of life that God wants. Even though God has given the Holy Spirit as a true guide for life. The research method uses a qualitative type, through reading and analyzing various relevant literature and basing the theory of understanding on the biblical text. The results show that life in the virtual era does not involve the Holy Spirit in it. This does not mean that the Holy Spirit does not exist and is unable to intervene in circumstances, but this is related to the free will that God gives to believers. The existence of the Holy Spirit needs to be presented to the life of the virtual world as the only guide. In this regard, there are several concrete steps that believers can take in order to be witnesses and glorify God in today's virtual life.Penelitian ini disusun agar dapat memberikan pemahaman kepada umat percaya bahwa kehidupan dunia virtual saat ini sejatinya telah bergerak menjauh dari kualitas kehidupan yang dikehendaki Tuhan. Padahal Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun hidup yang benar. Metode riset dengan mempergunakan jenis kualitatif, melalui pembacaan dan analisa terhadap berbagai literatur yang relevan dan melandaskan teori pemahaman pada teks Alkitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan dalam era virtual tidak melibatkan Roh Kudus di dalamnya. Hal ini bukan berarti Roh Kudus tidak ada dan tidak mampu mengintervensi keadaan, namun ini bertalian dengan kehendak bebas yang Tuhan berikan kepada orang percaya. Eksistensi Roh Kudus perlu dihadirkan pada kehidupan dunia virtual sebagai satu-satunya penuntun. Bertalian dengan hal tersebut terdapat beberapa langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh umat percaya agar dapat menjadi saksi dan memuliakan Tuhan dalam berkehidupan virtual masa kini.
这项研究是为了向信徒们提供一种理解,即当前的虚拟世界实际上已经远离了上帝想要的生活质量。尽管神已经赐下圣灵作为生命的真正向导。研究方法采用定性的方法,通过阅读和分析各种相关文献,并以圣经文本为基础的理解理论。结果表明,虚拟时代的生活中没有圣灵的参与。这并不意味着圣灵不存在,也不能干预环境,但这与上帝赋予信徒的自由意志有关。圣灵的存在需要呈现给虚拟世界的生命作为唯一的向导。在这方面,信徒可以采取几个具体的步骤,以便在今天的虚拟生活中见证和荣耀神。Penelitian ini disusun agar dapat成员kan pemahaman kepaada umat peraya bawa kehidupan dunia virtual saat ini sejatinya telah bergerak menjauh dari kualitas kehidupan yang dikehendaki Tuhan。Padahal Tuhan telah成员Roh Kudus sebagai penuntun hidup yang benar。Metode riset et dengan mempergunakan jenis quality, melalui pembacaan an an analisa, terhadap berbagai literature yang相关,and danmelandaskan teori pemahaman pada teks Alkitab。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa kehidupan dalam时代虚拟tidak melibatkan卢武铉Kudus di dalamnyya。哈尔尼bukan berarti Roh Kudus tidak ada dan mampu mengintervensi keadaan, namun ini bertari denan kehendak bebeas yang Tuhan berikan kepaada orang peraya。韩国总统卢武铉:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”我的中文意思是:我的中文意思是我的中文意思是我的中文意思是我的中文意思是我的中文意思是我的中文意思是我的中文意思是我的中文意思。