{"title":"Rekayasa mikrosfer Zeolit sebagai sebagai penyangga katalis FCC dengan bahan baku mineral Kaolin","authors":"T. W. Samadhi, Febrinaldo Eka Nugraha","doi":"10.5614/jtki.2012.11.3.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Develpment of Zeolite as FCC catalyst support using Kaolin as a raw materialThis study is a preliminary evaluation of the feasibility of manufacturing fluid catalytic cracking (FCC) catalysts using Indonesian kaolins. A Belitung kaolin sample was spray-dried to form kaolin microspheres, and divided into two parts. One part is processed by low calcination (at 700-850 oC) and the other by high calcination (1000 oC). Metakaolins produced by these treatments were mixed, and reacted with concentrated NaOH solution hydrothermally at 100-110 oC. A reaction period of 18-24 hours produced faujasite phase growth on the microsphere surface, as identified by X-ray diffraction and SEM morphology characterization. Measurement of textural properties by nitrogen adsorption produced a specific surface area of 10.5-142.1 m2/g, pore volume of 0.007-0.097 cm3/g, and median pore size of 13.1-15.6 Å. Except for the pore diameter, these properties were still substantially lower than FCC catalysts described in the literature. ANOVA data analysis identified calcination time and the interaction between calcination temperature and hydrothermal reaction period as significant effects. Based on this analysis, the specific surface area may be increased by setting the low calcination period at low level (approximately 2 hours) while simultaneously setting calcination temperature and hydrothermal reaction period at high levels (approximately 850 oC and 24 hours, respectively).Keywords: kaolin microsphere, Belitung, metakaolin, faujasite, FC AbstrakKajian ini merupakan evaluasi awal kelayakan pembuatan katalis fluid catalytic cracking (FCC) dari kaolin Indonesia. Kaolin Belitung mula-mula diolah menjadi mikrosfer kaolin dengan pengeringan sembur. Mikrosfer kemudian dipilah menjadi dua bagian, satu bagian dikenai perlakuan kalsinasi rendah (pada temperatur 700-850 oC) dan sisanya dikenai kalsinasi tinggi (1000 oC). Metakaolin hasil kalsinasi pada kedua tingkat temperatur ini dicampurkan, dan direaksikan dengan larutan NaOH secara hidrotermal pada temperatur 100-110 oC. Reaksi hidrotermal selama 18-24 jam membentuk fasa faujasit pada permukaan mikrosfer kaolin, yang diidentifikasi dengan metode difraksi sinar-X dan dengan pengamatan morfologi menggunakan metode SEM. Karakterisasi tekstural produk dengan adsorpsi nitrogen menghasilkan luas permukaan spesifik sebesar 10,5-142,1 m2/g, volume pori 0,007-0,097 cm3/g, serta median diameter pori 13,1-15,6 Å. Selain diameter pori, sifat-sifat tekstural ini masih kurang dibandingkan dengan katalis-katalis FCC yang dipaparkan di literatur. Pengolahan data percobaan dengan metode ANOVA mengidentifikasi periode waktu kalsinasi rendah serta interaksi antara temperatur kalsinasi rendah dan periode reaksi hidrotermal sebagai faktor-faktor yang menentukan luas permukaan spesifik. Berdasarkan analisis ini, luas permukaan dapat ditingkatkan dengan memilih waktu kalsinasi rendah yang relatif singkat (sekitar 2 jam), dan mengatur temperatur kalsinasi dan periode waktu reaksi hidrotermal secara serempak pada tingkat tinggi (masing-masing sekitar 850 oC dan 24 jam).Kata kunci: mikrosfer kaolin, Belitung, metakaolin, faujasit, FCC","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jtki.2012.11.3.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Develpment of Zeolite as FCC catalyst support using Kaolin as a raw materialThis study is a preliminary evaluation of the feasibility of manufacturing fluid catalytic cracking (FCC) catalysts using Indonesian kaolins. A Belitung kaolin sample was spray-dried to form kaolin microspheres, and divided into two parts. One part is processed by low calcination (at 700-850 oC) and the other by high calcination (1000 oC). Metakaolins produced by these treatments were mixed, and reacted with concentrated NaOH solution hydrothermally at 100-110 oC. A reaction period of 18-24 hours produced faujasite phase growth on the microsphere surface, as identified by X-ray diffraction and SEM morphology characterization. Measurement of textural properties by nitrogen adsorption produced a specific surface area of 10.5-142.1 m2/g, pore volume of 0.007-0.097 cm3/g, and median pore size of 13.1-15.6 Å. Except for the pore diameter, these properties were still substantially lower than FCC catalysts described in the literature. ANOVA data analysis identified calcination time and the interaction between calcination temperature and hydrothermal reaction period as significant effects. Based on this analysis, the specific surface area may be increased by setting the low calcination period at low level (approximately 2 hours) while simultaneously setting calcination temperature and hydrothermal reaction period at high levels (approximately 850 oC and 24 hours, respectively).Keywords: kaolin microsphere, Belitung, metakaolin, faujasite, FC AbstrakKajian ini merupakan evaluasi awal kelayakan pembuatan katalis fluid catalytic cracking (FCC) dari kaolin Indonesia. Kaolin Belitung mula-mula diolah menjadi mikrosfer kaolin dengan pengeringan sembur. Mikrosfer kemudian dipilah menjadi dua bagian, satu bagian dikenai perlakuan kalsinasi rendah (pada temperatur 700-850 oC) dan sisanya dikenai kalsinasi tinggi (1000 oC). Metakaolin hasil kalsinasi pada kedua tingkat temperatur ini dicampurkan, dan direaksikan dengan larutan NaOH secara hidrotermal pada temperatur 100-110 oC. Reaksi hidrotermal selama 18-24 jam membentuk fasa faujasit pada permukaan mikrosfer kaolin, yang diidentifikasi dengan metode difraksi sinar-X dan dengan pengamatan morfologi menggunakan metode SEM. Karakterisasi tekstural produk dengan adsorpsi nitrogen menghasilkan luas permukaan spesifik sebesar 10,5-142,1 m2/g, volume pori 0,007-0,097 cm3/g, serta median diameter pori 13,1-15,6 Å. Selain diameter pori, sifat-sifat tekstural ini masih kurang dibandingkan dengan katalis-katalis FCC yang dipaparkan di literatur. Pengolahan data percobaan dengan metode ANOVA mengidentifikasi periode waktu kalsinasi rendah serta interaksi antara temperatur kalsinasi rendah dan periode reaksi hidrotermal sebagai faktor-faktor yang menentukan luas permukaan spesifik. Berdasarkan analisis ini, luas permukaan dapat ditingkatkan dengan memilih waktu kalsinasi rendah yang relatif singkat (sekitar 2 jam), dan mengatur temperatur kalsinasi dan periode waktu reaksi hidrotermal secara serempak pada tingkat tinggi (masing-masing sekitar 850 oC dan 24 jam).Kata kunci: mikrosfer kaolin, Belitung, metakaolin, faujasit, FCC
以印尼高岭土为原料,沸石作为催化裂化催化剂载体的开发本研究对印尼高岭土生产催化裂化催化剂的可行性进行了初步评价。将别里洞高岭土样品喷雾干燥形成高岭土微球,并将其分为两部分。一部分经低煅烧(700-850℃)处理,另一部分经高煅烧(1000℃)处理。将这些处理产生的中高高林与浓NaOH溶液在100-110℃下进行水热反应。通过x射线衍射和扫描电镜形貌表征发现,反应时间为18-24小时,微球表面生长出faujasite相。通过氮吸附法测定其结构性能,得到比表面积10.5-142.1 m2/g,孔体积0.007-0.097 cm3/g,中位孔径13.1-15.6 Å。除了孔径外,这些性能仍明显低于文献中描述的FCC催化剂。方差分析发现,煅烧时间和煅烧温度与水热反应周期的交互作用是显著影响。根据以上分析,在较低水平(约2小时)设置低焙烧周期,同时在较高水平(约850℃和24小时)设置煅烧温度和水热反应周期,可以增加比表面积。关键词:高岭土微球,别里东,偏高岭土,faujasite, FC abstract, kajian ini merupakan评价,awal kelayakan pembuatan katalis流体催化裂化(FCC), dari高岭土印度尼西亚高岭土belittung mula-mula - mula-mula - menjadi mikrosfer高岭土登高,登高,登高,登高。Mikrosfer kemudian dipilah menjadi dua bagian, satu bagian dikenai perlakuan kalsinasi rendah(温度700-850℃)dan sisanya dikenai kalsinasi tinggi(1000℃)。偏高岭土的热压温度为1℃~ 110℃,热压温度为1℃~ 110℃。热阿克西湿热岩18-24 jam membentuk fasa faujasit pada permukaan mikrosfer高岭土,yang diidentifikasi dengan memede difraksi sinar-X dengan pengamatan morfologologymenggunakan memesem。Karakterisasi结构产物dengan吸附氮menghasilkan luas permukaan spifik sebesar 10,5-142,1 m2/g,体积孔隙率0.007 - 0.0097 cm3/g, serta中位直径孔隙率13,1-15,6 Å。Selain直径孔,sitat - sitat结构ini masih kurang dibandingkan dengan katalis-katalis FCC yang dipaparkan di文献。Pengolahan的数据用方差分析(ANOVA)确定了kasi周期、waktu、kalsinasi、rendah、interaksi、antara温度、kalsinasi、rendah、period、reaksi、hydroteral、sebagai因子-因子与yang menentukan、luas、permukaan的相关性。Berdasarkan analysis ini, luas permukaan dapat ditingkatkan dengan memilih waktu kalsinasi rendah yang relatifsingkat (sekitar 2 jam), dan mengatur temperature . kalsinasi dan periode waktu reaksi hydrothermal secara serempak padtingkat tinggi (masing-masing sekitar 850 oC dan24 jam)。Kata kunci:高岭土,别里东,偏高岭土,faujasit, FCC