{"title":"PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN SOAL PENENTUAN KONSENTRASI MATA KULIAH DAN PENGACAKAN SOAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD","authors":"Muchson Ar, Usep Saprudin, M. R. R. Islami","doi":"10.53514/ir.v4i1.148","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) merupakan perguruan tinggi swasta di Kota Metro, yang berfokus pada pendidikan guna pengembangan sumber daya manusia di bidang komputer. Pada proses pengambilan mata kuliah konsentrasi, mahasiswa menghadap ke dosen pembimbing akademik, pada proses tersebut dosen akan melihat nilai mahasiswa sehingga dengan nilai tersebut dosen akan melakukan tanya jawab dan memberikan soal seputaran konsentrasi mata kuliah, soal yang diberikan sering mengalami kesamaan antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya. Secara prosedur yang benar, proses pengambilan mata kuliah konsentrasi dilakukan dengan cara penawaran dan dilakukannya tes dengan soal-soal yang mengarah ke konsentrasi bidang mata kuliah, namun faktanya mahasiswa masih mengikuti saran yang diberikan oleh dosen pembimbing akademik. Hal ini membuat mahasiswa tidak dapat memilih mata kuliah konsentrasi yang susuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa sebaiknya dengan cara memberi soal-soal yang sesuai dengan profile mahasiswa yang dilihat dari DNS. dengan menggunakan metode Profie Matching mampu menghasilkan nilai yang sesuai dengan profile tiap-tiap mahasiswa yang digunakan untuk menentukan kategori soal dengan nilai terdekat sesuai dengan kemampuan seseorang , lalu dengan adanya hasil kategori soal dari pencocokan profile mahasiswa akan dilakukannya proses pengacakan soal-soal menggunakan metode Linear congruent method (LCM) yang bertujuan agar setiap orang akan mendapatkan soal yang berbeda. dari hasil pengacakan soal-soal yang dilakukan masih terjadi munculnya angka yang sama dan munculnya angka nol (0) tergantung dengan banyaknya soal yang diacak, semakin banyak soal maka semakin jarang pula terjadinya pengulangan.","PeriodicalId":196584,"journal":{"name":"International Research on Big-Data and Computer Technology: I-Robot","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International Research on Big-Data and Computer Technology: I-Robot","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53514/ir.v4i1.148","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) merupakan perguruan tinggi swasta di Kota Metro, yang berfokus pada pendidikan guna pengembangan sumber daya manusia di bidang komputer. Pada proses pengambilan mata kuliah konsentrasi, mahasiswa menghadap ke dosen pembimbing akademik, pada proses tersebut dosen akan melihat nilai mahasiswa sehingga dengan nilai tersebut dosen akan melakukan tanya jawab dan memberikan soal seputaran konsentrasi mata kuliah, soal yang diberikan sering mengalami kesamaan antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya. Secara prosedur yang benar, proses pengambilan mata kuliah konsentrasi dilakukan dengan cara penawaran dan dilakukannya tes dengan soal-soal yang mengarah ke konsentrasi bidang mata kuliah, namun faktanya mahasiswa masih mengikuti saran yang diberikan oleh dosen pembimbing akademik. Hal ini membuat mahasiswa tidak dapat memilih mata kuliah konsentrasi yang susuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa sebaiknya dengan cara memberi soal-soal yang sesuai dengan profile mahasiswa yang dilihat dari DNS. dengan menggunakan metode Profie Matching mampu menghasilkan nilai yang sesuai dengan profile tiap-tiap mahasiswa yang digunakan untuk menentukan kategori soal dengan nilai terdekat sesuai dengan kemampuan seseorang , lalu dengan adanya hasil kategori soal dari pencocokan profile mahasiswa akan dilakukannya proses pengacakan soal-soal menggunakan metode Linear congruent method (LCM) yang bertujuan agar setiap orang akan mendapatkan soal yang berbeda. dari hasil pengacakan soal-soal yang dilakukan masih terjadi munculnya angka yang sama dan munculnya angka nol (0) tergantung dengan banyaknya soal yang diacak, semakin banyak soal maka semakin jarang pula terjadinya pengulangan.