{"title":"The Transformational Paradigm of The Pesantren Curriculum Innovation","authors":"F. Yahya","doi":"10.21154/cendekia.v1i1.2975","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This research begins from the problems faced in pesantren. They include curriculum management and learning, such as the implementation of teacher-centered learning and poorly planned learning evaluation. Thus, the researcher is interested in studying Pesantren Nurul Iman Garum Blitar, which applies an innovative curriculum using a transformative paradigm. The research method was qualitative research - a phenomenological approach. The findings were; first, there were three curriculum objectives: national goals, institutional goals, and learning objectives. Second, the learning material was reconstructing several books in the pesantren, such as the nahwu, shorof, and fiqh books. Third, the learning method was student-centred which encourage students to be active. In addition, it was also supported by some learning programs, including takror sughro, takror kubro, and syawir. Fourth, the learning evaluation employed formative and summative evaluation. Abstrak: Penelitian ini berawal dari kegelisahan akademik peneliti melihat beberapa problematika yang terjadi di pondok pesantren, diantaranya problem pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, seperti metode pembelajaran yang cenderung teacher centered dan juga evaluasi pembelajaran yang tidak terencana dengan baik. Dari situ peneliti tertarik meneliti Pondok Pesantren Nurul Iman Garum Blitar yang membuat inovasi dalam kurikulumnya dengan menggunakan paradigma transformatif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dan jenis penelitian kualitatif. Diantara hasil penelitiannya sebagai berikut: pertama, desain tujuan kurikulumnya terdiri dari tiga macam; yaitu tujuan nasional, tujuan institusional dan tujuan pembelajaran. Kedua, desain materi pembelajarannya berupa rekonstruksi ulang beberapa kitab di pesantren, seperti kitab nahwu, shorof dan fikih. Ketiga, desain metode pembelajarannya menggunakan paradigma student centered dengan metode yang mendorong siswa aktif. Selain itu didukung dengan beberapa program pembelajaran, diantaranya takror sughro, takror kubro dan syawir. Keempat, bentuk evaluasi pembelajarannya menggunakan evaluasi formatif dan sumatif.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v1i1.2975","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Abstract: This research begins from the problems faced in pesantren. They include curriculum management and learning, such as the implementation of teacher-centered learning and poorly planned learning evaluation. Thus, the researcher is interested in studying Pesantren Nurul Iman Garum Blitar, which applies an innovative curriculum using a transformative paradigm. The research method was qualitative research - a phenomenological approach. The findings were; first, there were three curriculum objectives: national goals, institutional goals, and learning objectives. Second, the learning material was reconstructing several books in the pesantren, such as the nahwu, shorof, and fiqh books. Third, the learning method was student-centred which encourage students to be active. In addition, it was also supported by some learning programs, including takror sughro, takror kubro, and syawir. Fourth, the learning evaluation employed formative and summative evaluation. Abstrak: Penelitian ini berawal dari kegelisahan akademik peneliti melihat beberapa problematika yang terjadi di pondok pesantren, diantaranya problem pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, seperti metode pembelajaran yang cenderung teacher centered dan juga evaluasi pembelajaran yang tidak terencana dengan baik. Dari situ peneliti tertarik meneliti Pondok Pesantren Nurul Iman Garum Blitar yang membuat inovasi dalam kurikulumnya dengan menggunakan paradigma transformatif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dan jenis penelitian kualitatif. Diantara hasil penelitiannya sebagai berikut: pertama, desain tujuan kurikulumnya terdiri dari tiga macam; yaitu tujuan nasional, tujuan institusional dan tujuan pembelajaran. Kedua, desain materi pembelajarannya berupa rekonstruksi ulang beberapa kitab di pesantren, seperti kitab nahwu, shorof dan fikih. Ketiga, desain metode pembelajarannya menggunakan paradigma student centered dengan metode yang mendorong siswa aktif. Selain itu didukung dengan beberapa program pembelajaran, diantaranya takror sughro, takror kubro dan syawir. Keempat, bentuk evaluasi pembelajarannya menggunakan evaluasi formatif dan sumatif.
摘要:本研究从翻译面临的问题入手。包括课程管理和学习,如实施以教师为中心的学习和计划不周的学习评价。因此,研究者有兴趣研究Pesantren Nurul Iman Garum Blitar,它使用变革范式应用创新课程。研究方法是定性研究——一种现象学方法。研究结果是;首先,有三个课程目标:国家目标、机构目标和学习目标。其次,学习材料是重建几本书在pesantren,如nahwu, shorof,和伊斯兰教书籍。第三,学习方法以学生为中心,鼓励学生积极主动。此外,它还得到了一些学习项目的支持,包括takror sughro、takror kubro和syawir。第四,学习评价采用形成性评价和总结性评价。摘要:peneltian ini berawal dari kegelisahan akademik peneliti melihat beberapa problematika yang terjadi di pondok pesantren, diantaranya problem penelolaan kurikulum dan penbelajaran, perti方法penbelajaran yang cenderung老师为中心的dan juga评价asi penbelajaran yang tidak terencana dengan baik。达里语原地peneliti tertarik meneliti Pondok经学院Nurul伊玛尼加隆Blitar杨membuat inovasi dalam kurikulumnya dengan menggunakan paradigma transformatif。penelitian的词性:mentode penelitian; mentode penelian; mentode penelian;Diantara hasil penelitiannya sebagai berikut: pertama, desain tujuan kurikulumnya terdiri dari tiga macam;国家性土局,国家性土局机构性土局。Kedua, desain materi pembelajarannya berupa rekonstruksi ulang beberapa kitab di pesantren, seperti kitab nahwu, short of dan fikih。Ketiga,设计方法pembelajarannya孟古纳坎范式学生为中心,邓干方法杨门多隆siswa aktif。Selain itu didukung dengan beberapa程序pembelajaran, diantaranya takror sughro, takror kubro dan syawir。Keempat, bentuk evaluation, pembelajarannya, menggunakan, evaluation, formatime和sumatime。