{"title":"HIPOESTESIA ORAL PASCA INJEKSI ANESTESI LOKAL","authors":"Gregorius Punto Dewantara, Atia Nurul Sidiqa","doi":"10.32509/jitekgi.v17i2.1435","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Cedera saraf tepi adalah salah satu jenis komplikasi yang paling umum ditemukan pada penatalaksanaan perawatan kedokteran gigi. Cedera saraf merupakan efek samping yang dapat diakibatkan oleh tindakan anestesi lokal. Etiologi lain yang dapat menyebabkan terjadinya cedera saraf adalah tindakan pemasangan implan, penatalaksanaan osteotomi, pencabutan gigi molar ketiga, retraksi flap, odontektomi, serta bedah ortognatik. Hal ini merupakan komplikasi yang terkait dengan tindakan anestesi lokal yang dapat terjadi secara sistemik maupun lokal. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengkaji kasus cedera saraf yaitu hipoestesia yang terjadi pasca anestesi lokal behubungan dengan anatomi dan lokasi yang berhubungan dengan patobiologi kasus. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun datang ke klinik kedaruratan dental dengan keluhan rasa tidak nyaman pada langit-langit bagian depan sebelah kanan. Pasien mengaku 2 minggu yang lalu melakukan tindakan penambalan gigi 12. Pengaruh obat anestesi dapat dirasakan oleh pasien sesaat setelah dilakukan injeksi. Rasa kebas berlangsung hingga sekitar 3 jam. Selain rasa kebas, kondisi tidak nyaman pada mukosa palatal terutama daerah insersi jarum anestesi terasa kurang nyaman. Pasien pun merasakan adanya sensasi seperti rasa terbakar pada daerah tersebut. Vitamin B kompleks serta gel Aloe vera efektif meredakan keluhan pasien. Proses anamnesis, penegakan diagnosis dan pemberian obat yang tepat dapat meredakan keluhan pada pasien. Kesimpulan: Hipoestesia yang disebabkan oleh komplikasi injeksi anestesi lokal sangat jarang terjadi. Hipoestesia didefinisikan sebagai penurunan sensitivitas terhadap stimulasi atau defisit modalitas sensorik. Hipoestesia dapat terjadi jika segala jenis cedera menyebabkan kerusakan pada serabut saraf.","PeriodicalId":143628,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32509/jitekgi.v17i2.1435","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang: Cedera saraf tepi adalah salah satu jenis komplikasi yang paling umum ditemukan pada penatalaksanaan perawatan kedokteran gigi. Cedera saraf merupakan efek samping yang dapat diakibatkan oleh tindakan anestesi lokal. Etiologi lain yang dapat menyebabkan terjadinya cedera saraf adalah tindakan pemasangan implan, penatalaksanaan osteotomi, pencabutan gigi molar ketiga, retraksi flap, odontektomi, serta bedah ortognatik. Hal ini merupakan komplikasi yang terkait dengan tindakan anestesi lokal yang dapat terjadi secara sistemik maupun lokal. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengkaji kasus cedera saraf yaitu hipoestesia yang terjadi pasca anestesi lokal behubungan dengan anatomi dan lokasi yang berhubungan dengan patobiologi kasus. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun datang ke klinik kedaruratan dental dengan keluhan rasa tidak nyaman pada langit-langit bagian depan sebelah kanan. Pasien mengaku 2 minggu yang lalu melakukan tindakan penambalan gigi 12. Pengaruh obat anestesi dapat dirasakan oleh pasien sesaat setelah dilakukan injeksi. Rasa kebas berlangsung hingga sekitar 3 jam. Selain rasa kebas, kondisi tidak nyaman pada mukosa palatal terutama daerah insersi jarum anestesi terasa kurang nyaman. Pasien pun merasakan adanya sensasi seperti rasa terbakar pada daerah tersebut. Vitamin B kompleks serta gel Aloe vera efektif meredakan keluhan pasien. Proses anamnesis, penegakan diagnosis dan pemberian obat yang tepat dapat meredakan keluhan pada pasien. Kesimpulan: Hipoestesia yang disebabkan oleh komplikasi injeksi anestesi lokal sangat jarang terjadi. Hipoestesia didefinisikan sebagai penurunan sensitivitas terhadap stimulasi atau defisit modalitas sensorik. Hipoestesia dapat terjadi jika segala jenis cedera menyebabkan kerusakan pada serabut saraf.